Mimpi SKK Migas, Indonesia Bisa Produksi Minyak 1 Juta Barel

SKK Migas terus malkukan segala cara demi meningkatkan lifting minyak

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Agu 2019, 20:30 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2019, 20:30 WIB
lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memiliki mimpi untuk meningkatkan produksi minyak menjadi 1 juta barel per hari (bph). Sedangkan sampai semester I 2019 produksi minyak siap jual (lifting minyak) baru mencapai 752 bph.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya akan lebih giat untuk mewujudkan mimpi produksi minyak 1 juta barel. Hal tersebut pun diyakini akan tercapai.

"Kita berharapa dengan mimpi itu lalu kemudian membangun semangat, kita tau kalau kita punya mimpi semangat dan kita punya keyakinan mudah mudahan itu bisa," kata Dwi, saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip di Jakarta, Sabtu (3/8/2019).

Dwi mengungkapkan , upaya yang dilakukan untuk mewujudkan mimpi tersebut adalah mempertahankan produksi sumur minyak yang sudah aktif menghasilkan minyak, sehingga penurunan produksi dapat ditekan.

"Untuk yang itu kita melaksanakan work over mereaktivasi sumur yang tidak aktif lagi," tuturnya.

Langkah berikutnya melaksanakan pengenbangan di wilayah kerja yang sudah aktif berproduksi tapi belum ada pengembangan, menerapkan Enhance Oil Recovery (EOR), mempercepat Kegiatan pencarian migas sehingga menambah cadangan dan meningkatkan kegiatan eksplorasi.

"Kemudian tambahan terbesar adalah eksplorasi dengan komitmen kerja pasti sekarang mencapai USD 2,4 miliar," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penawaran Blok Migas

ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Dwi melanjutkan, SKK Migas juga melakukan penawaran pada blok atau wilayah kerja migas ke perusahaan pencari migas atau Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS). Hal ini untuk menarik investasi pada sektor hulu migas. Saat ini ada 10 blok migas yang ditawarkan dan 16 perusahaan tertarik melakukan pendalaman data.

"Kita ada 10 Wilayah Kerja potensial, aktif kita tawarkan sudah ada 16 an yang sudah datang ke SKK untuk data room mengeksplor data lagi dan satu joint studi," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya