Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memiliki mimpi untuk meningkatkan produksi minyak menjadi 1 juta barel per hari (bph). Sedangkan sampai semester I 2019 produksi minyak siap jual (lifting minyak) baru mencapai 752 bph.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya akan lebih giat untuk mewujudkan mimpi produksi minyak 1 juta barel. Hal tersebut pun diyakini akan tercapai.
"Kita berharapa dengan mimpi itu lalu kemudian membangun semangat, kita tau kalau kita punya mimpi semangat dan kita punya keyakinan mudah mudahan itu bisa," kata Dwi, saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip di Jakarta, Sabtu (3/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dwi mengungkapkan , upaya yang dilakukan untuk mewujudkan mimpi tersebut adalah mempertahankan produksi sumur minyak yang sudah aktif menghasilkan minyak, sehingga penurunan produksi dapat ditekan.
"Untuk yang itu kita melaksanakan work over mereaktivasi sumur yang tidak aktif lagi," tuturnya.
Langkah berikutnya melaksanakan pengenbangan di wilayah kerja yang sudah aktif berproduksi tapi belum ada pengembangan, menerapkan Enhance Oil Recovery (EOR), mempercepat Kegiatan pencarian migas sehingga menambah cadangan dan meningkatkan kegiatan eksplorasi.
"Kemudian tambahan terbesar adalah eksplorasi dengan komitmen kerja pasti sekarang mencapai USD 2,4 miliar," tuturnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penawaran Blok Migas
Dwi melanjutkan, SKK Migas juga melakukan penawaran pada blok atau wilayah kerja migas ke perusahaan pencari migas atau Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS). Hal ini untuk menarik investasi pada sektor hulu migas. Saat ini ada 10 blok migas yang ditawarkan dan 16 perusahaan tertarik melakukan pendalaman data.
"Kita ada 10 Wilayah Kerja potensial, aktif kita tawarkan sudah ada 16 an yang sudah datang ke SKK untuk data room mengeksplor data lagi dan satu joint studi," tandasnya.
Advertisement