Jokowi Minta Semua Bank Biayai dan Bina UMKM

Presiden Jokowi meminta agar jangan Bank BRI saja yang fokus menyalurkan kredit kepada

oleh Bawono Yadika diperbarui 06 Nov 2019, 12:15 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2019, 12:15 WIB
Jokowi Perkenalkan 12 Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin bersiap memperkenalkan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019). 12 Wakil Menteri datang dari berbagai macam latar belakang dengan harapan dapat membantu kerja para menteri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam acara Indonesia Banking Expo 2019 di Fairmont Hotel, Jakarta Selatan pagi ini.

Di sela-sela pidatonya, dia mengingatkan agar jangan Bank BRI saja yang fokus menyalurkan kredit kepada pengusaha-pengusaha kecil atau UMKM.

"Perbankan juga harus dorong penyaluran kredit ke UMKM agar gini rasio dan gap perkembangan jadi kecil. Jangan yang ngurus BRI saja. Saya ingatkan, jangan biayai yang besar-besar saja," tuturnya di Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Jokowi bilang, meski return (untungnya) kecil, pengusaha kecil atau UMKM merupakan tulang punggung masa depan perekonomian bangsa Indonesia.

"Saya tahu kalau membiayai yang kecil biaya tinggi, capek dan untung kecil. Saya tau. Tapi saya mengajak semuanya untuk mulai mau memperhatikan mereka untuk masa depan bangsa kita," ujarnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga menekankan agar perbankan jangan hanya menyalurkan kredit kepada nasabah yang itu-itu saja.

"Selain yang besar-besar, juga jangan biayai yang itu-itu saja, kalau bapak ibu disini tepuk tangan, artinya setuju," ucap dia kepada peserta yang hadir.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jokowi: Bos IMF Ingatkan Saya Soal Ancaman Perlambatan Ekonomi Global

Jokowi Bicara Perkembangan Fintech di IMF-Bank Dunia 2018
Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam Bali Fintech Agenda IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10). Jokowi mengaku mengacu pada kebijakan Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara kelahiran internet. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita usai dirinya bertemu Managing Director IMF Kristalina Georgieva di KTT ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand pada Minggu, 3 November 2019.

Kata dia, Kristalina mengingatkan pentingnya menjaga kebijakan fiskal dan moneter Indonesia di tengah tren perlambatan ekonomi global yang kian nyata.

"Saya sudah ketemu Managing Director IMF (Kristalina). Dia memberikan warning bahwa hati-hati dalam mengelola kebijakan ekonomi," ungkapnya di Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Jokowi menjelaskan, kondisi ekonomi RI terbilang cukup kuat mengingat pertumbuhan ekonomi masih stabil di kisaran 5 persen. Sedangkan sejumlah negara lain tercatat sudah minus atau bahkan anjlok.

"Bandingkan negara-negara lain. Ada yang minus bahkan menuju ke 0. Kemudian dari yang 7 persen anjlok dibawah 1 persen. Kita harus bersyukur. Kita Alhamdulilah pertumbuhan masih 5 persen lebih dikit. Lebih sedikit masih bagus," ujarnya.

 

Dampak Perang Dagang

Jokowi Pimpin Sidang Kabinet
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan ketika memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Topik Sidang Kabinet Paripurna tersebut yakni Evaluasi Pelaksanaan RPJMN 2014-2019 dan Persiapan Implementasi APBN 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi melanjutkan, ekonomi dunia saat ini memang menunjukan tren penurunan apalagi ditambah dengan perang dagang AS-Tiongkok yang tak berkesudahan.

"Kita harus hati-hati dengan kondisi ekonomi saat ini. Ada perang dagang, brexit, negara-negara lain ada yang menuju atau bahkan sudah resesi," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya