Kemenhub Bakal Tambah Jumlah Kapal yang Beroperasi di Maluku

Menhub akan melakukan optimalisasi konektivitas laut, yaitu dengan menambah jumlah kapal yang beroperasi di sana.

oleh Athika Rahma diperbarui 12 Nov 2019, 15:37 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2019, 15:37 WIB
Menhub, Budi Karya Sumadi
Menhub, Budi Karya Sumadi (tengah) saat meninjau Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, Rabu (24/4). Progres pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta hampir 100 persen, sementara progres pembangunan keseluruhannya termasuk domestik mencapai 47 persen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi lakukan diskusi dengan perwakilan pimpinan daerah Maluku, Selasa (12/11/2019). Dalam diskusi tersebut, Menhub mengaku mendapat beberapa permintaan terkait pembangunan infrastruktur transportasi, terutama di jalur laut dan udara.

Pria yang akrab disapa BKS tersebut akan melakukan optimalisasi konektivitas laut, yaitu dengan menambah jumlah kapal yang beroperasi di sana.

"Mengenai kapal, kita akan optimasikan kapal yang ada di sana yang selama ini tidak direvitalisasi. Kita akan optimalkan, ada 4 kapal, kita bangun 2 kapal baru," ujarnya saat ditemui di kantornya.

Kapal tersebut dapat menampung 500 hingga 1000 orang dan berjenis kapal ro-ro (roll on-roll off). Jumlah penambahan kapal memang terbilang tidak banyak karena, lanjutnya, ada beberapa daerah di Maluku yang konektivitas lautnya tidak terlalu signifikan.

"Sehingga kita optimalkan yang ada dan tambah 2, nanti tinggal distribusi bagian mana yang penting," imbuhnya.

Dirinya juga telah menugaskan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk melakukan survey terkait usulan-usulan dari Pemerintah Daerah tentang pembangunan dermaga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perpanjang Runway Banda Naira

bandara-ilustrasi-140221c.jpg
Ilustrasi bandara

Sementara untuk konektivitas udara, BKS menyatakan ada beberapa pimpinan daerah yang meminta pembangunan lapangan udara di Kabupaten Seram Barat dan Kabupaten Seram Timur. Untuk hal itu, pihaknya sedang mempertimbangkan urgensi pembangunan lapangan udara di sana.

Kemudian, permintaan untuk memperpanjang landasan pacu Bandar Banda Naira. Bandara tersebut rencananya akan diperpanjang hingga 1.400-an meter, dari panjang awal 1.200 meter. Hal itu dilakukan agar akses menuju pulau Banda Neira bisa lebih luas, karena selama ini bandara tersebut hanya bisa didaratkan pesawat perintis.

"Nanti akan diperpanjang supaya bisa ke sana (Banda Naira) menggunakan pesawat jenis ATR," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya