Liputan6.com, Jakarta Harga avtur yang dijual PT Pertamina (Persero) masih dikeluhkan mahal, sehingga menjadi salah satu pemicu mahalnya tiket pesawat. Untuk membuat harga avtur turun muncul wacana swasta akan diberikan kesempatan menjual bahan bakar tersebut.
Pengamat Energi Direktur Puskepi ‎Sofyano Zakaria mengatakan, pada dasarnya harga jual eceran avtur di Indonesia harus mengacu pada Ketentuan yang diatas dalam Keputusan Menteri ESDM RI nomor 17K/10/MEM/2019, tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakat Minyak Umum Jenis Avtur Yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara.
Advertisement
Baca Juga
Dengan begitu pihak swasta yang berjualan avtur di Indonesia harus mengacu pada formula harga yang sama.
"Badan Usaha apapun tanpa terkecuali BUMN Pertamina pasti menetapkan harga jual avtur mengacu kepada ketentuan yang ditetapkan pemerintah,"‎ kata Sofyano, di Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Dia melanjutkan, dalam struktur harga avtur Pertamina terdapat komponen PPN sebesar 10 persen, PPh dan Iuran Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Kondisi ini tentunya membuat harga avtur yang dijual Pertamina menjadi lebih tinggi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perbandingan Harga Avtur
Dia pun menyebutkan perbandingan harga avtur per September 2019 yang dijual di bandara besar ‎beberapa negara seperti Narita Rp 14.647,20 per liter,‎ Manila Rp 12.206 per liter,‎ Singapura Rp 10.853 per liter dan Soekarno Hatta Rp Rp 8.658 per liter.
Menurut Sofyano, meski harga avtur di Singapura tidak dikenakan komponen PPN sebesar 10 persen, PPh dan Iuran Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), tetapi masih lebih murah harga avtur yang dijual Pertamina di Bandara Soekarno-Hatta‎.
Kemungkinan harga avtur yang dijual Pertamina bisa kembali lebih turun, jika komponen penambahan harga tersebut dihilangkan.
"Pajak dan pengutan tersebut tidak ada di Singapura . Hal ini lah yang bisa membuat harga BBM apapun jadi lebih mahal. Namun demikian kenyataannya dari harga avtur , misalnya pada bulan September 2019 terbukti harga avtur Pertamina tidaklah mahal," tandasnya.
Advertisement
Ini Syarat bagi Swasta yang Ingin Ikut Jualan Avtur
Kemeterian Energin dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi syarat kepada perusahaan swasta yang ingin menjual avtur di Indonesia. Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyinggung harga avtur Pertamina karena dinilai memicu harga tiket pesawat mahal.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, jika ada pihak swasta yang ingin berjualan avtur di Indonesia, maka penjualan avtur tidak hanya di bandara besar tetapi juga harus menjual avtur di bandara yang ada di wilayah terpencil. Hal ini untuk membuktikan harga avtur yang dijual Pertamina kompetitif.
"Mau enggak main di pelosok pelosok. Iya dong harus ikut bareng semua," kata Arifin, di Gedung DPR, Jakarta,‎ Kamis (27/11/2019).
Menurut Arifin,‎ harga avtur di bandara wilayah terpencil jauh lebih tinggi. Ini dipicu biaya penyaluran yang lebih mahal karena kondisi geografis yang sulit diakses. Saat ini hanya Pertamina yang mau menjual avtur di bandara terpencil tersebut.
"‎Sekarang kan yang jadi backbone Pertamina dia bisa mencapai seluruh pelabuhan udara yang dipelosok dan c‎ost itu tinggi untuk angkut ‎," ujar Arifin.
Kementerian ESDM pun sedang melakukan evaluasi ulang pembentukan harga avtur Pertamina. Ini untuk mencari kemungkinan ada struktur pembentukan harga yang bisa dipangkas.
‎"Kita lagi bahas, dan ternyata pertamian juga punya avtur cukup banyak," tandasnya.