Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan perusahaan otobus (PO) Sriwijaya terancam sanksi atas kecelakaan di Liku Lematang, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, yang membuat nyawa 31 orang melayang.
Meski demikian, Budi tak menyebut sanksi yang kemungkinan didapatkan PO tersebut karena harus diinvestigasi lebih lanjut.
"Tergantung case apa, kalau memang mobil itu tidak di rampcheck, ada suatu law enforcement yang tegas. Mereka harus diatur," katanya ditemui seusai bersilaturahmi ke kediaman dinas Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam rangka Natal 2019 dikutip dari Antara, Rabu (25/12/2019).
Advertisement
Budi Karya menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian nahas tersebut. Kementerian Perhubungan, lanjut dia, juga telah melakukan upaya intensif untuk mengerahkan beberapa staf Direktorat Jenderal Perhubungan Darat serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Baca Juga
KNKT dikerahkan untuk mencari penyebab kecelakaan tersebut.
"Saya atas nama pribadi dan atas nama Kemenhub minta ke operator, kepada sopir, utamakan safety apalagi mereka membawa penumpang banyak," imbuh Budi.
Bus Sriwijaya Jenis Mitsubishi Fuso Plat No Polisi BD 7031 AU rute Bengkulu - Palembang masuk ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam - Lahat KM 9 Desa Plang Kenidai Desa Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam pada Senin malam (23/12) pukul 23.15 WIB.
Bus terjun bebas dari ketinggian 80 meter karena tak mampu menanjak hingga mundur ke belakang lalu menabrak beton pembatas tikungan, Liku Lematang sendiri dikenal cukup rawan karena kerap terjadi kecelakaan terutama saat jalur licin.
Korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut Bus Sriwijaya di Liku Lematang, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, bertambah tiga orang pada hari kedua evakuasi sehingga totalnya menjadi 31 orang dari sebelumnya 28 orang.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kronologi Bus Sriwijaya Masuk Jurang di Pagar Alam dan Tewaskan 25 Penumpang
Kecelakaan tunggal kembali terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel), bahkan banyak memakan korban. Kali ini dialami rombongan penumpang Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang yang mengangkut sekitar 37 orang penumpang di Pagar Alam.
Kapolres Pagar Alam AKBP Dolly Gumara mengatakan, itu murni kecelakaan tunggal yang dialami Bus Sriwijaya dari Bengkulu tujuan Palembang. Â
Usai kejadian, warga langsung melapor ke Polres Pagar Alam. AKBP Dolly Gumara dan petugas lainnya langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekitar 10 menit setelah laporan masuk.
Kecelakaan diduga karena sopir bus menabrak beton pembatas jalan, sehingga bus terjun ke dalam jurang dengan kedalaman sekitar 150 meter.
"Bus dalam posisi terbalik setengah di dasar sungai. Diduga dari jalan, bus menggelinding ke bawah, karena ada bambu, tanaman, dan pohon yang turut jatuh. Itu dasar jurang itu sungai Lematang," ujarnya, Selasa (24/12/2019).
Namun hingga kini, dia belum bisa menyimpulkan apa penyebab utama kecelakaan Bus Bengkulu-Palembang ini.
Saat ini, anggota Polres Pagar Alam, Basarnas dan Tagana Palembang dibantu warga sekitar, terus mengevakuasi korban yang terjepit di dalam badan bus.
"Korban yang selamat dan mengalami luka-luka, sedang dirawat di RSUD Basemah Palembang," ucapnya.
Namun, dia juga belum bisa memastikan berapa total penumpang di bus tersebut. Karena, hingga saat ini masih ada korban yang terjepit di dalam bus.
Mereka juga masih akan menelusuri, apakah ada korban lain, yang mungkin berada di luar bus, di dalam sungai atau tersangkut di jurang Sungai Lematang Pagar Alam.
Sedangkan dari laporan petugas Bus PO Sriwijaya di Bengkulu, hanya ada 27 orang penumpang yang terdata di Pool loket bus.
Advertisement
Korban Tewas Bertambah
"Dari Pool loket hanya 27 orang, apakah naik.lain lagi di perjalanan, kami kurang paham. Intinya operasi kegiatan dan patroli dilakukan. Kegiatan himbauan dan pemasangan spanduk juga sudah dilakukan," katanya.
Menurut Kepala Kantor SAR Palembang melalui Kepala Sub Seksi Operasi Dan Siaga Benteng Telau, pada hari Senin (23/12/2019), sekitar pukul 23.15 WIB, bus dari Bengkulu, masuk ke dalam jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagar Alam Sumsel.
"Sebanyak 25 orang penumpang meninggal dunia, sedangkan 14 orang lainnya berhasil selamat. Seluruh korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Besemah Pagar Alam," katanya.
Identitas sopir bus jenis Mitshubishi Fuso Plat BD 7031 AU ini bernama Fery, yang juga meninggal dunia.
Sementara korban yang selamat yaitu Basarudin, (43), Hepriadi (31), Hasanah (52), Sukiyem (43), Aisyah Awaliah Putri (9) dan Ariri (14). Lalu ada Lukman (43), Aldi (18) dan Riduan (44), Darusalam (35), Riki (25), Haris Krisyanto (19) dan Khadijah (68).