Rupiah Bergerak Melemah di Awal Pekan Ini

Rupiah dibuka di level 13.640 per dolar AS.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Jan 2020, 11:45 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2020, 11:45 WIB
Rupiah Stagnan Terhadap Dolar AS
Teller menunjukkan mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak terkoreksi pada perdagangan awal pekan ini. Pelemahan rupiah diiringi pelemaha mata uang di kawasan Asia terhadap dolar AS.

Mengutip Bloomberg, Senin (20/1/2020), rupiah dibuka di level 13.640 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.645 per dolar AS.

Namun sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah melemah dengan bergerak di kisaran 13.640 per dolar AS hingga 13.655 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mampu menguat 1,57 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) rupiah dipatok di angka 13.654 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.648 per dolar AS.

"Pagi ini mata uang kuat Asia yen, Hong Kong dolar, Singapura dolar, dibuka kompak melemah terhadap dolar AS yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah," kata Kepala Riset Samuel Aset Manajamen Lana Soelistianingsih dikutip dari Antara, Senin (20/1/2020).

Dari eskternal, ekonomi China pada Kuartal IV-2019 tumbuh 6 persen (yoy), sesuai dengan ekspektasi analis.

Ekonomi China mengalami perlambatan yang cukup cepat dari tertingginya 6,8 persen (yoy) di Kuartal I-2017.

Penurunan tajam terjadi pada Kuartal II-2018 yang sebesar 6,5 persen dari Kuartal I-2018 di 6,7 persen (yoy).

Tampaknya perlambatan ini sejalan dengan dimulainya perang dagang antara AS-China yang mulai terjadi sejak Maret 2018.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Konflik Dagang China

Perang Dagang AS vs China
Perang Dagang AS vs China

Seiring dengan konflik dagang tersebut, ekspor yang menjadi tumpuan ekonomi China terus melemah yang berdampak pada menurunnya produksi di China, bahkan PMI (Purchasing Manager’s Index) untuk sektor manufaktur terus turun, dan sempat terendahnya di 47,2 pada Juni 2019, yang artinya kontraksi.

"Namun dengan mulai terlihat tanda-tanda kesepakatan dagang, PMI Manufaktur mulai meningkat, dan bisa menjadi indikasi membaiknya ekonomi China ke depan," ujar Lana.

Lana memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp13.650 per dolar AS hingga Rp13.670 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.654 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.648 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya