Kurangi Impor Daging, Pemerintah Bakal Siapkan 1,3 Juta Ekor Sapi

Dalam satu tahun kebutuhan masyarakat terhadap daging sampai mencapai 700 ribu ton.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2020, 17:15 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2020, 17:15 WIB
Sapi
Ilustrasi sapi (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam satu tahun kebutuhan masyarakat terhadap daging sampai mencapai 700 ribu ton. Namun saat ini Indonesia baru bisa memenuhi sekitar 400 ribu ton.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan itu, keran impor dibuka untuk daging sapi, yakni sekitar 300 ribu ton.

"Mau tidak tidak mau kita harus impor," kata Syahrul di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1).

Untuk mengintervensi keran impor, pemerintah berpikiran mendatangkan 1,3 juta sampai 1,7 juta ekor sapi. Jumlah ini katanya mampu memenuhi 300 ribu ton kekurangan daging sapi.

Rencana ini masih pun lahir dari perintah Presiden Joko Widodo. "Saya mendapatkan petunjuk dan perintah bapak presiden 'ayo dihitung itu, kita cari ganjalannya'," kata Syahrul.

Namun, mendatangkan 1,3 juta ekor sapi bukan perkara mudah bagi Syahrul. Ini ada banyak hal yang perlu dipersiapkan, salah satunya lahan.

Selain masalah lahan, penerima dan pengelola sapi ini juga perlu dipikirkan. Dia ingin sapi yang didatangkan benar-benar dikelola dengan baik.

Jangan sampai, katanya sapi ini dijual saat musim lebaran Idul Adha. Makanya, dia berencana untuk menyisipkan mikro chip pada sapi untuk diketahui keberadaannya.

"Nanti kita cek enggak boleh dia nanti jadi idul kurban tiba tiba," katanya.

Terkait waktu realisasi, politikus Partai Nasdem ini mengatakan masih dalam proses. Saat ini baru masuk tahapan perhitungan.

"Sapinya saja juga belum datang, ini baru dalam hitung-hitungan," pungkasnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kemendag: Impor Daging Sapi Demi Turunkan Harga

Pedagang Daging Musiman Menjamur
Pedagang memotong daging sapi dan kerbau yang dijual di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Dua hari menjelang Lebaran, pedagang daging musiman menjamur dengan menggelar dagangan di pinggir-pingir jalan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintah bakal membuka keran impor daging sapi sebesar 50 ribu ton dari Brasil hingga akhir tahun ini.

Sekretaris Jenderal Kemendag Oke Nurwan mengatakan bahwa tujuan impor daging sapi dari Brazil untuk membuat harga daging sapi dalam negeri menjadi lebih kompetitif. 

"Untuk lebih apa di sini pasar lebih sempurna lagi persaingan karena ada daging yang lebih kompetitif," kata dia, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Dia pun menegaskan impor daging sapi tidak ada kaitannya dengan kalahnya Indonesia di WTO dalam sengketa impor ayam yang juga berasal dari negeri samba itu.

Pemerintah, kata dia, akan memastikan bahwa daging sapi yang masuk dari Brasil benar-benar aman dikonsumsi. Artinya terbebas dari penyakit.

Untuk itu, tambah Oke, Kementerian Pertanian akan mengirimkan tim dari Ditjen Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) untuk melakukan pengecekan.

"Itu Kesmavet ke sana. Kasmavet akan dipastikan bahwa yang bisa itu adalah yang bebas penyakit. Ada daftarnya nanti," kata dia.

"Nanti mekanismenya setelah Kesmavet ke sana, udah sample jadi udah ada daftarnya. Jadi di kementerian pertanian, di Kesmavet-nya sudah ada daftar siapa yang bisa. Sudah dipastikan," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya