Tangkal Dampak Corona, Pemerintah Beri Diskon Tiket Pesawat hingga Subsidi DP Rumah

Pemerintah akan menambahkan Rp 1,5 triliun dari anggaran stimulus perumahan.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Feb 2020, 18:30 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2020, 18:30 WIB
Jokowi Pimpin Ratas Kesiapan Hadapi Dampak Virus Corona
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas bersama para menteri di Istana Kepresidenan Bogor, Jakarta, Selasa (4/2/2020). Ratas tersebut membahas kesiapan menghadapi dampak virus Corona. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menggeluarkan paket kebijakan fiskal bertujuan untuk penguatan perekonomian di Indonesia terkait wabah virus corona. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan empat kebijakan yang diputuskan usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo.

"Kita akan melakukan supaya dalam rangka instrumen fiskal ini pertama adalah untuk mendukung konsumsi, investasi dan mendorong sektor pariwisata," kata Sri Mulyani di Kantor Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (25/2).

Dia menjelaskan untuk investasi terdapat 15,2 juta kelompok penerima manfaat. Mulai dari pemerima sembako yang akan mendapatkan tambahan uang dalam bentuk tunjangan sebesar Rp 50 ribu.

 

Dia menjelaskan hal tersebut naik 30 persen dari Rp 150 ribu jadi Rp 200 ribu per kelompok penerima manfaat. Kemudian dia menjelaskan anggaran yang dipakai selama 6 bulan akan ditambah Rp 4,56 triliun. Hal tersebut juga akan dimulai pada Maret.

"Kita berharap ini akan mendorong konsumsi rumah tangga dan kemudian multipliernya terhadap perekonomian," ungkap Sri Mulyani.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Program Subsidi Bunga untuk Perumahan

20171010-untungnya beli rumah bersubsidi
Harga rumah bersubsidi umumnya jauh lebih murah dengan penawaran tenor panjang 10-20 tahun.

Kemudian yang kedua, kata dia yaitu subsidi bunga untuk perumahan dan uang muka. Pemerintah kata dia akan menambahkan Rp 1,5 triliun dari anggaran stimulus perumahan.

"Kita akan menambahkan Rp 1,5 triliun dari anggaran untuk stimulus perumahan dimana Rp 800 miliar untuk subsidi selisih bunga selama 10 tahun dimana bunga yang dibayar konsumen hanya 5 persen dan Rp 700 miliar untuk bantuan uang muka perumahan," ungkap Sri Mulyani.

Dengan tambahan tersebut akan ada tambahan 175 ribu unit rumah baru yang bisa dibangun. Karena ada permintaan, sehingga total untuk tahun ini kata Sri Mulyani total penyaluran KPR untuk masyarakat berpendapatan rendah adalah sebesar 330 ribu unit rumah. Sebab kata dia, sektor perumahan yang dimiliki 174.

"Kita berharap kenaikan jumlah unit yang dibangun akan menciptakan dampak positif ke sektor yang berkaitan dengan perumahan," kata Sri Mulyani.

Program Insentif Pariwisata

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana menikmati pemandangan alam Labuan Bajo dari Puncak Waringin, Senin (20/1/2020).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana menikmati pemandangan alam Labuan Bajo dari Puncak Waringin, Senin (20/1/2020).(Foto: Biro Pres Setpres)

Lalu untuk mendukung wisatawan, pemerintah memberikan tambahan anggaran Rp 298,5 miliar untuk insentif airline dan travel agent. Hal tersebut dibuat dalam rangka untuk mendatangkan wisatawan asing ke dalam negeri.

"Untuk wisatawan dalam negeri akan diberikan Rp 443,39 miliar insentif dalam bentuk diskon 30 persen potongan harga tiket untuk 25 persen seat per pesawat yang menuju 10 destinasi wisata," ungkap Sri Mulyani.

Program Relaksasi Pajak

Lalu, pemerintah juga akan memberikan dukungan untuk daerah destinasi 10 pariwisata yang terdiri dari 33 kabupaten/kota untuk tidak dipungut pajak hotel. Hal tersebut kata dia akan berlansung selama enam bulan.

Dia menjelaskan sebagai gantinya pemerintah akan memberikan kompensasi yang diperkirakan Rp 3,3 triliun dari pajak daerah. Sehingga kata dia, daerah tidak memungut pajak hotel restoran.

"Sehingga hotel restoran dapat insentif berupa tidak harus bayar pajak dalam waktu 6 bulan ke depan," ungkap Sri Mulyani.

Kemudian, pemerintah juga akan mengalihkan DAK pariwisata menjadi hibah. Sri Mulyani akan menambahkan dalam APBN sebesar Rp 147 miliar.

"Terakhir saya tambahkan di dalam apbn akan ada 147 miliar dak fisik pariwisata yang sekarang belum mampu digunakan daerah akan dikonversi jadi hibah ke daerah sehinga mereka bisa memacu pariwisatanya," ungkap Sri.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya