Harga Emas Melonjak Usai Klaim Pengangguran AS Cetak Rekor

Emas naik lebih dari 1 persen pada awal sesi setelah data menunjukkan lebih dari 3 juta orang Amerika mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran.

oleh Nurmayanti diperbarui 27 Mar 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2020, 07:30 WIB
Pasar Saham Global Bergejolak, Harga Emas Ikut Turun
Harga emas.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas dunia melonjak ke posisi tertinggi dalam dua pekan, usai mencetak rekor kenaikan di tengah laporan angka klaim pengangguran di Amerika Serikat (AS) menekan dolar dan mendorong ekspektasi keluarnya stimulus tambahan untuk meredam kondisi ekonomi global dari pandemi Virus Corona atau Covid-19.

Melansir laman Nasdaq, Jumat (27/3/2020), harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi USD 1.624,46 per ons. Sementara emas berjangka AS naik 0,8 persen menjadi USD 1.646,80 per ons, dan bertahan di atas kontrak spot London.

"Lebih banyak negara diharapkan merilis semacam paket stimulus yang merupakan peristiwa besar bagi emas. Selain itu, klaim pengangguran melonjak. Itu memberi tahu para investor bahwa QE akan memiliki umur panjang," kata Michael Matousek, Kepala Pedagang di Investor Global AS.

Bank-bank sentral memang telah melakukan kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE), atau pembelian besar-besaran obligasi pemerintah dan aset keuangan lainnya untuk memompa uang ke dalam perekonomian.

Emas naik lebih dari 1 persen pada awal sesi setelah data menunjukkan lebih dari 3 juta orang Amerika mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran pada pekan lalu. Ini menjadi rekor tertinggi.  Pengajuan klaim sebagai langkah untuk menahan dampak pandemi yang melanda aktivitas ekonomi.

"Ini indikasi bahwa segala sesuatunya melambat secara dramatis. Semakin buruk data yang bisa Anda dapatkan saat ini, pasar harus merespons dengan baik, karena itu memberikan lebih banyak amunisi bagi The Fed untuk terus merangsang," Matousek menambahkan.

 

Harga Logam Lainnya

Harga Emas Antam Turun Rp 4.000 per Gram
Petugas menunjukan dummy emas batangan saat pameran di Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dolar jatuh ke level terendah dalam satu minggu, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Di sisi lain, Wall Street melonjak karena investor bertaruh akan adanya langkah-langkah stimulus lebih lanjut. 

Senat AS pada hari Rabu juga sepakat mengucurkan stimulus USD 2 triliun yang bertujuan membantu pekerja dan industri yang menganggur yang dirugikan wabah Corona.

Ini datang setelah Federal Reserve AS mengatakan akan membeli sebanyak mungkin obligasi yang diperlukan untuk menstabilkan pasar keuangan dan memberikan pinjaman langsung kepada perusahaan.

Pelaku pasar emas tetap khawatir tentang adanya masalah pada pasokan akan muncul, mengingat adanya perbedaan tajam di London dan harga New York karena coronavirus menutup pabrik logam mulia.

Adapun harga Paladium turun 2 persen menjadi USD 2.270,06 per ounce, sehari setelah membukukan kenaikan harian terbesar sejak 1997. Ini imbas dari penguncian yang memperburuk masalah pasokan pada produsen utama di Afrika Selatan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya