Cegah Penimbun di Tengah Wabah Corona, Kementan Perketat Distribusi Pangan

Distribusi bahan pangan bukan hanya tugas dari Kementerian Pertanian, tetapi ini adalah kerja bersama di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang perekonomian.

oleh Tira Santia diperbarui 01 Apr 2020, 13:40 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2020, 13:40 WIB
Musim Kemarau, Harga Gabah Petani Alami Kenaikan
Petani memisahkan bulir padi dari tangkainya saat panen di sawah yang terletak di belakang PLTU Labuan, Pandeglang, Banten, Minggu (4/8/2019). Kurangnya pasokan beras dari petani akibat musim kemarau menyebabkan harga gabah naik. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Ketahanan Pangan Kemenetrian Pertanian Agung Hendriadi, mengatakan bahwa Kementerian pertanian akan terus melakukan pemantauan distribusi ketersediaan bahan pangan dengan cermat di tengah wabah virus Corona.

“Langkah yang kita lakukan terkait dengan ketersediaan, artinya dalam hal ini produksi. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian selalu mendorong dan memberikan motivasi bantuan kepada para petani untuk selalu meningkatkan produksinya, menjamin produksinya,” kata Agung dalam keterangan tertulis, Rabu (1/4/2020).

Kementan memperkirakan ketersediaan produksi bahan pangan sampai dengan Agustus. Ia pun bergarap hal tersebut bisa tercapai. Dengan ketersediaan tersebut, ia berharap distribusi bisa dilakukan dengan baik.

Agung menegaskan bahwa distribusi bukan hanya tugas dari Kementerian Pertanian, tetapi ini adalah kerja bersama di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang perekonomian, kementrian perdagangan, da satuan tugas pangan.

“Itu sama-sama kita mengawasi kelancaran distribusi bahan pangan termasuk juga menghindari penimbunan-penimbunan bahan pokok,” ujarnya.

 

Pengendalian Harga

Petani panen padi di Desa Cingebul, Lumbir, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Petani panen padi di Desa Cingebul, Lumbir, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Dengan adanya koordinasi dan kesepakatan dengan berbagai pihak terkait, hal itu akan mendukung dan melancarkan proses produki dan distribusi, dua hal itu penting. Oleh karena itu pihaknya bersepakat untuk tetap berproduksi.

“Pasti semua orang tahu dampak corona terhadap pangan pasti ada, tapi dengan kesepakatan tersebut kita mencoba meminimalisir dampak dari Corona ini pada ketersediaan pangan, jadi produksinya yang kita tetap jaga, distribusinya pun tetap kita jaga,” ujarnya.

Selain itu, menurut Agung kalau produksinya mencukupi maka ketersediaan bahan pangan akan terjamin,begitupun harga akan terkendali. Misalnya bawang merah produksinya cukup, tapi tidak didistribusikan dengan baik maka akan ada kelangkaan di daerah sasaran.

“Oleh karena itu ketersediaan tercakup produksi dan distribusi, dengan demikian otomatis harga akan terkendali,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya