Top 3: KA Bandara Tak Lagi Beroperasi Mulai 12 April 2020

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Jumat (9/4/2020)

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Apr 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2020, 07:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Ilyas I)
Mewahnya KA Bandara (Foto:Liputan6.com/Ilyas I)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Jakarta dan sekitarnya mulai 12 April 2020 tak bisa menggunakan KA Bandara Soekarno-Hatta. Hal ini lantaran PT Railink resmi menghentikan sementara perjalanan kereta. Hal serupa juga dilakukan untuk KA Bandara Kualanamu, Medan.

Pengentian operasi ini merupakan dampak dari penyebaran virus corona (Covid-19) yang terus meningkat yang menyebabkan jumlah penumpang turun drastis.

Tidak hanya itu, hal ini juga bagian dari upaya Railink dalam menjalankan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) khususnya untuk DKI Jakarta.

Artikel mengenai penghentian KA bandara ini menjadi artikel yang paling banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Jumat (9/4/2020):

1. Efek Corona, KA Bandara Berhenti Operasi Mulai 12 April

PT Railink menyatakan akan menghentikan semua perjalanan KA Bandara, baik KA Bandara Soekarno-Hatta maupun KA Bandara Kualanamu Medan.

Pengentian operasi ini merupakan dampak dari penyebaran virus corona (Covid-19) yang terus meningkat yang menyebabkan jumlah penumpang turun drastis.

Tidak hanya itu, hal ini juga bagian dari upaya Railink dalam menjalankan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) khususnya untuk DKI Jakarta.

“PT Railink akan berhenti beroperasi sementara (KA Bandara) mulai tanggal 12 April sampai dengan 31 Mei 2020 dan akan terus dievaluasi. Hal ini sebagai antisipasi penyebaran Covid- 19 dan mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta,” ungkap Mukti Jauhari selaku Plt Direktur Utama PT Railink kepada wartawan, Kamis (9/4/2020).

Baca artikel selengkapnya di sini

2. Pengolahan Gas Gundih Cepu di Blora Terbakar

Pengolahan Gas Gundih Cepu di Blora Terbakar
Pengolahan Gas Gundih Cepu di Blora Terbakar. (Istimewa)

Fasilitas Central Processing Plant (CPP) Gas Gundih, di Cepu, Blora mengalami gangguan pada area Thermal Oxidizer (TOX), mengakibatkan keluarnya percikan api di fasilitas tersebut.

"Sekira pukul 09.40 WIB kami mendapatkan informasi adanya gangguan di area Thermal Oxidizer (TOX) di CPP Gundih. Dari kejadian tersebut mengakibatkan adanya api yang muncul di fasilitas tersebut", ujar Asset 4 General Manager PT Pertamina EP Agus Amperianto, Kamis (8/4/2020).

Tim Penanganan Keadaan Darurat PT Pertamina EP Cepu Field telah diterjunkan, melakukan upaya stabilisasi seluruh fasilitas di CPP Gundih. Kobaran api di Fasilitas TOX sudah berhasil dikendalikan dan tidak ada korban jiwa atas kejadian ini.

"Saat ini operasi di CPP Gundih dan sumur gas sudah dilakukan shutdown untuk proses stabilisasi. Seluruh pekerja didalam area CPP Gundih sudah dievakuasi, Fire Truck 2 unit serta ambulance dan paramedic kami standby di lokasi", jelas Agus.

Baca artikel selengkapnya di sini

3. 9 Juta Warga di Luar Jabodetabek akan Terima Bantuan Tunai Rp 600 Ribu

3 Alasan Kenapa Rabu Kemarin Rupiah Menguat
Ilustrasi dana BLT

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan sosial tunai atau bantuan langsung tunai kepada masyarakat kurang mampu yang terdampak pandemi virus Corona atau Covid-19 di luar Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek).

Dia menyebut bansos tunai ini diberikan kepada 9 juta kepala keluarga (KK) yang tidak menerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH) atau bansos sembako.

Pemerintah Guyur Rp 16,9 Triliun untuk Program Padat Karya TunaiLindungi dari Covid-19, Program Keluarga Harapan Kini Terima Bansos Tiap Bulan   

"9 juta kk sebesar 600 ribu per bulan selama 3 bulan dan total yang disiapkan 16,2 triliun," jelas Jokowi melalui video conference, Kamis (9/4/2020).

Jokowi melanjutkan, sebagian dana desa juga akan segera dialokasikan untuk bansos di desa. Rencananya, bansos tersebut akan diberikan kepada kurang lebih 10 juta keluarga penerima, dengan besaran Rp 600 ribu per bulan selama 3 bulan. Bansos ini disiapkan dengan anggaran Rp 21 triliun.

Baca artikel selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya