Liputan6.com, Jakarta Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan adanya negara yang menolak pembelian alat pelindung diri (APD) yang telah dipesan pemerintah Indonesia.Â
Â
"Yang dikatakan Presiden (Jokowi) sudah ada yang reject kayaknya benar," kata dia melalui video konferensi bersama wartawan, Jakarta, Selasa (14/4/2020).Â
Â
Meski begitu, Luhut meyakini, pengadaan APD saat ini tidak tergantung lagi dengan negara lain. Sebab banyak APD bagi perawat dan pekerja di rumah sakit sudah dibuat di dalam negeri.
Â
Baca Juga
Â
Beberapa perusahaan garmen di Indonesia saat ini telah memproduksi APD seiring menyebarnya wabah Virus Corona. Hanya saja pemerintah masih kekurangan alat ventilator.Â
Â
Namun, seiring berjalannya waktu muncul alternatif selain mengandalkan impor. Salah satunya ventilator yang dibuat oleh Institut Teknologi Bandung (ITB).Â
Â
"Itu sekarang dibuat ITB, meski tidak sebagus luar karena ventilator lagi diperebutkan," kata Luhut.Â
Â
Â
Impor
dr Rahmadi Iwan Guntoro, Sp.P bersiap memakai face shield atau pelindung wajah di Rumah Sakit Haji, Jakarta, Kamis (9/4/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah mengeluarkan rekomendasi standar APD berdasarkan tiga tingkatan perlindungan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Luhut juga membuka peluang impor bahan pembuatan masker N95 dari China dan Korea Selatan lewat kapal kargo. Sehingga bisa tiba di Indonesia dalam waktu dekat.Â
Â
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menegaskan untuk tidak curiga berpikiran negatif terhadap China. Sebab, saat ini banyak sumber yang memang dimiliki China dalam menangani virus ini.Â
Â
Dia mengingatkan dalam kondisi ini negara tidak bisa bekerja sendiri. Semua negara harus saling bekerjasama melawan wabah Covid-19.
Â
"Saya garis bawahi tidak ada negara yang bisa independen sekarang ini, semua harus kerja sama," kata Luhut mengingatkan.
Â
Â
Advertisement
Lanjutkan Membaca ↓