Petani dan Penyuluh Berjuang Kejar Produksi Demi Ketersediaan Stok Pangan Selama Pandemi

Ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu berkat para sebagai pahlawan pertanian, penyuluh dan petani di Indonesia.

oleh stella maris pada 17 Apr 2020, 10:03 WIB
Diperbarui 17 Apr 2020, 10:12 WIB
Kementan BPPSDMP
Kementan BPPSDMP.

Liputan6.com, Jakarta Semangat dan kinerja Kostratani di tengah badai Covid-19 patut diacungi jempo. Ketika banyak orang beraktivitas di dalam rumah, penyuluh dan petani justru setiap hari mengejar produksi, demi stok ketersediaan pangan. 

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan sejak awal dengan Kostratani, pertanian lebih maju mandiri bahkan dengan pengolahan menggunakan teknik yang lebih modern.

"Pertanian harus menjadi kekuatan bangsa ini dengan menggunakan teknologi yang lebih baik, memanfaatkan sains dan riset yang lebih kuat sehingga bisa menghadirkan kemampuan-kemampuan kita," tegas Mentan Syahrul.

Menghadapi pandemi Covid 19, Mentan Syahrul menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir soal pangan, 11 komoditas bahan pokok dikawal pemerintah secara intens.

Terbukti di beberapa kabupaten dan Provinsi panen padi tengah berlangsung yang sebagian besar berlangsung hingga mei dan juni mendatang. Ini artinya ketersediaan stok pangan kita aman.

Seperti yang dilaporkan oleh Harijanti, kostratani BPP Panko, pulang pisau, Kalimantan Tengah, menyampaikan diwilayahnya saat ini sudah tanam untuk mengejar panen.

"Kami tetap semangat tanam, meskipun covid kami tetap ada dilapangan. Kami takut sama covid, tapi kami lebih takut jika pasokan pangan kurang," ujar Harijanti.

Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi juga menegaskan langsung kepada Penyuluh, Petani dan dan Petani Milenial yang ada di Kostratani melalui virtual meeting. Dia mengatakan terkait dampak pandemi Covid 19 yang mempengaruhi perekonomian bangsa, namun tidak halnya dengan Pertanian.

"Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang dalam melawan Covid-19 ini selain tim medis. Penyuluh yang semangat mendorong Petani hingga panen dimana-mana. Tentunya pejuang juga harus sehat, jangan lengah tetap lakukan upaya pencegahan penularan”, tegas Dedi, Jumat (17/4)

Lebih lanjut Dedi menyampaikan saat ini akan banyak tantangan-tantangan baru yang harus bisa dihadapi dan diadaptasi oleh masyarakat, tak terkecuali penyuluh dan petani sebagai garda terdepan. Untuk itu Dedi juga meminta kepada para pelaku utama dan pelaku usaha ini agar mengikuti manfaatkan perkembangan teknologi.

"Sekarang penyuluh bisa tetap produktif dalam memberikan penyuluhan melalui sistem online, video conference, Petani sebagai garda terdepan menggarap lahan menggunakan mekanisasi Alsintan, Petani milenial menjadi start up pertanian, menggunakan metode distribusi yang kekinian bahkan meraup omzet hingga puluhan dan ratusan juta. Ini yang dimaksud Pertanian Maju Mandiri dan Modern. Apalagi ditengah masa Covid 19 seperti ini, semua peluang ada di sektor Pertanian. Semua bisa produktif karena Pertanian tidak boleh berhenti," tuturnya. 

 

(*)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya