Konsumsi BBM Bakal Turun 20 Persen Akibat Larangan Mudik

PT Pertamina (Persero) memastikan akan ada penurunan konsumsi BBM akibat larangan mudik

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Apr 2020, 18:30 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2020, 18:30 WIB
20160315-Hore, Harga BBM Pertamina Turun Rp 200 Per Liter-Jakarta
Pengendara motor mengisi kendaraannya dengan BBM di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan untuk larangan mudik pada Ramadhan tahun ini akibat mewabahnya Virus Corona baru atau COVID-19 membuat konsumsi BBM diprediksi turun sebesar 20 persen.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan meskipun pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik, seluruh SPBU di jalur utama tetap beroperasi untuk mengamankan pasokan BBM bagi angkutan logistik, sembako, alat kesehatan serta angkutan kebutuhan penting lainnya yang diperbolehkan beroperasi.

Fajriyah menuturkan pada Ramadhan kali ini Pertamina memprediksi konsumsi BBM akan berada di kisaran 110.034 kiloliter/hari atau turun 20 persen dibandingkan kondisi normal.

"Angka ini jauh di bawah konsumsi pada Ramadhan tahun lalu yang mencapai sekitar 138.318 kiloliter/hari," kata dia seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/4/2020).

Seperti pada masa Ramadhan sebelumnya, Pertamina membentuk Tim Satgas yang bertugas memonitor pergerakan kebutuhan BBM dan LPG selama Ramadhan dan Idul Fitri. Pada masa ini pula, sejumlah Terminal BBM dan LPG beroperasi 24 jam.

 

LPG Naik

Stok LPG
Petugas menata tabung gas 12 kg sebelum pengisian ulang di SPBE (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji), Srengseng, Jakarta, Jumat (3/5/2019). PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan LPG aman terkendali selama periode Ramadan hingga Lebaran dan tidak ada kenaikan harga. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sedangkan untuk LPG, Pertamina memprediksi kebutuhan gas dapur pada Ramadhan kali ini akan meningkat sekitar enam persen karena mengantisipasi peningkatan permintaan selama Ramadhan.

Peningkatan permintaan tersebut disebabkan lebih karena menyesuaikan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga akan lebih banyak aktivitas memasak di rumah.

Fajriyah menyatakan Pertamina telah menyiapkan sejumlah cara untuk mengantisipasi kenaikan tersebut. Mulai dari menjaga ketahanan stok hingga meningkatkan pelayanan melalui layanan antar atau Pertamina Delivery Service.

"Fokus utama kami adalah memastikan bagaimana kebutuhan energi masyarakat baik BBM maupun LPG terpenuhi dan dengan prediksi kebutuhan LPG akan meningkat maka kami juga menambah ketahanan stok hingga di level 19 hari dan memberi kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan LPG dengan tetap berada di rumah saja,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya