Liputan6.com, Jakarta - kementerian Koperasi dan UKM kembali menggulirkan gerakan strategis bertajuk "Ayo Beli Kebutuhan Pokok di Koperasi". Gerakan tersebut sebagai upaya membantu distribusi dan menjaga daya beli masyarakat di tengah pandemi Corona covid-19.
“Dampak ekonomi yang dirasakan Koperasi dan UKM khususnya disebabkan terhambatnya jalur distribusi dan daya beli masyarakat yang menurun, menjadi satu hal yang mendorong kami menginisiasi gerakan tersebut," kata Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit, dalam keterangannya, Rabu (20/5/2020).
Advertisement
Baca Juga
Victoria menjelaskan, bahwa gerakan ini secara nyata membantu perluasan akses pemasaran Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) di masa pandemi ini. Sebelumnya gerakan Ayo Beli Kebutuhan Pokok di Koperasi, pertama kali dilaksanakan pada 22 April 2020.
Advertisement
Dengan total transaksi yang dibukukan sebesar Rp 81,3 juta, yang melibatkan beberapa koperasi dengan komoditas berupa beras, telur, sayur mayur, buah-buahan, kopi dan masker non-medis.
Selain itu, sebelumnya, gerakan yang telah sukses yakni gerakan “Ayo Beli Beras di Koperasi”, yang bekerjasama dengan Koperasi Tani Mulus, Indramayu pada 10 April 2020 dan 13 April 2020 menghasilkan total transaksi beras sebanyak 4,4 ton atau Rp 48,4 juta.
Bantu ASN
Tujuan lainnya, lanjut Victoria, dalam rangka membantu ASN memenuhi kebutuhan menjelang Hari Raya, Kedeputian Bidang Produksi dan Pemasaran kembali menggulirkan gerakan itu dengan melibatkan lebih banyak partisipan (KUKM, PLUT) dan komoditas yang ditawarkan.
Ia menyebut ada 13 KUKM yang berpartisipasi pada gerakan ini yaitu, KSU Niaga Mukti (Kabupaten Cianjur) dan Koperasi Tani Maju (Kabupaten Banyumas) untuk supplier beras, Koperasi Solok Radjo (Kabupaten Solok) untuk supplier Kopi, dan PLUT KUMKM Kabuoaten Cianjur untuk supplier sayur dan buah-buahan.
Mitra lainnya adalah Koperasi Mina Rizki Abadi, Jakarta Utara, Koperasi Bhakti Mandiri Sejahtera, Muara Gembong Bekasi dan Nelayan Binaan Aruna, untuk supplier makanan laut dan olahan. Terdapat juga Anduang Food UKM Jakarta untuk produk olahan perikanan peternakan, Dapur Bagoes, Edam Cheese Stick, EmenDiah Cookies, Dapur Kue Mama dan Bundiezz food UKM untuk produk makanan dan minuman olahan (kue, jus, dsb).
Hasilnya, pemesanan beras sejumlah 5,1 ton dengan total transaksi sebesar Rp 55 juta. Pemesanan sayur dan buah dengan total transaksi sebesar Rp 4,122 juta. Pemesanan kopi dengan total transaksi Rp 1.065.000.
“Ada juga pemesanan makanan laut dengan total transaksi Rp 11,456 juta, pemesanan produk olahan perikanan peternakan dengan total transaksi Rp 2,045 juta, hingga pemesanan produk makanan dan minuman olahan (kue, jus, dsb) dengan total transaksi Rp 2,617 juta,” ujarnya.
Advertisement
Berdayakan Ojek Online
Menurut Victoria, kegiatan distribusi (dropping point) sudah dilaksanakan pada 18 Mei 2020 di kantor Kementerian Koperasi dan UKM. Nantinya, tetap akan memberdayakan pengemudi ojek online untuk pengantaran barang pesanan konsumen yang jaraknya masih terjangkau dari dropping point.
“Gerakan ini diharapkan menjadi pioneer untuk gerakan-gerakan serupa bisa dilaksanakan secara masif dan berkelanjutan. Sehingga, tujuan untuk menjadikan ASN sebagai brand ambassador dari produk KUMKM dapat tercapai,” pungkasnya.