Jelang Tengah Hari, Rupiah Melemah Tipis ke 13.901 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan di Selasa pekan ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Jun 2020, 10:32 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2020, 10:32 WIB
Rupiah Stagnan Terhadap Dolar AS
Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan di Selasa pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Selasa (9/6/2020), rupiah dibuka di angka 13.897 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.885 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.885 per dolar AS hingga 13.901 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 0,26 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.973 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.956 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan meskipun rupiah sedikit melemah kemarin terhadap dolar AS tapi belum menghilangkan potensi penguatan hari ini.

"Sentimen positif terkait pembukaan ekonomi kembali di tengah pandemi masih membayangi pergerakan harga aset berisiko," ujar Ariston seperti dikutip dari Antara, Selasa (9/6/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Rupiah Tetap Berada di Zona Hijau
Teller menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (10/1). Hingga hari ini, US$ 1 dibanderol Rp 14.020. Rupiah menguat 0,71% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada Senin (8/6) kemarin, lanjut Ariston, bursa saham global menguat karena sentimen positif tersebut.

Menurut Ariston, pasar berekspektasi ekonomi akan segera pulih dengan pembukaan ekonomi. Data tenaga kerja AS yang positif Jumat (5/6) lalu menjadi salah satu bukti awal.

"Apalagi perekonomian saat ini juga masih didukung oleh stimulus bank sentral dan pemerintahan," katanya.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi bergerak menguat di kisaran Rp13.700 per dolar AS dan potensi resisten Rp14.000 per dolar AS.

Pada Senin (8/6) lalu rupiah melemah tujuh poin atau 0,05 persen menjadi Rp13.885 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.878 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya