Liputan6.com, Jakarta Akhirnya, 27 negara Uni Eropa menyepakati kucuran stimulus fiskal baru, dalam upaya pemulihan kondisi dari dampak pandemi Covid-19. Para kepala negara Uni Eropa mencapai kesepakatan usai menggelar pertemuan secara maraton 4 hari di Brussels.
Komisi Eropa, Badan Eksekutif Uni Eropa, ditugaskan untuk menggunakan pasar keuangan dengan menyiapkan dana 750 miliar euro (USD 857 miliar) sekitar Rp 12.667 triliun. Kondisi ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Â
Baca Juga
Dana stimulus tersebut akan didistribusikan antar negara-negara Uni Eropa dan sektor-sektor yang paling terkena dampak pandemi coronavirus. Stimulus diberikan dalam bentuk hibah dan pinjaman.
Advertisement
Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengaku percaya kesepakatan ini menjadi momen penting bagi Eropa. "Eropa, secara keseluruhan, sekarang memiliki peluang besar keluar dari krisis," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, melansir laman CNBC, Selassa (21/7/2020).
Awalnya, pembicaraan para kepala negara yang membahas dana usulan dan anggaran UE berikutnya menuai kebuntuan. Terjadi debat sengit terutama, tentang bagaimana membagi jumlah antara hibah dan pinjaman, bagaimana mengawasi investasinya dan bagaimana menghubungkannya dengan nilai-nilai demokrasi UE. Pembicaraan ini menjadi salah satu KTT terpanjang dalam sejarah UE.
Pada akhirnya, UE bersepakat untuk mendistribusikan 390 miliar euro, dari total 750 miliar dana, dalam bentuk hibah. Angka ini berkurang signifikan dari proposal awal yang dibuat Perancis dan Jerman pada Mei senilai 500 miliar euro.
UE juga sepakat bahwa penerbitan utang akan berakhir pada 2026 dan akan membayar semua utang baru pada 2058.
Â
Â
Saksikan video di bawah ini:
Anggaran Lain
Selain dana pemulihan, UE juga menyiapkan dana inisiatif senilai total 1.074 triliun euro untuk periode 2021 dan 2027. Gabungan dari kucuran kedua dana ini diharapkan membawa investasi hingga 1.824 triliun euro.
"Dana pemulihan ini akan membantu kami untuk menggandakan anggaran Eropa untuk tahun-tahun mendatang," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron.
UE juga berkomitmen 30 persen dari total pengeluaran dana pemulihan dan anggaran UE berikutnya untuk mengatasi masalah iklim.
Dana pemulihan akan tersedia mulai Januari 2021 dan tidak akan ada pembiayaan baru sampai saat itu. Ini karena UE telah mengambil langkah-langkah lain sejak krisis melanda untuk menyediakan likuiditas bagi negara-negara anggota jika mereka diperlukan.
Pada bulan April, para menteri keuangan telah menyetujui paket stimulus fiskal jangka pendek 540 miliar euro. Selain itu, Bank Sentral Eropa membeli obligasi pemerintah sebagai bagian dari Program Pembelian Darurat Pandemi, yang totalnya 1,35 triliun euro.
Advertisement