Liputan6.com, Jakarta Indonesia kembali mempertahankan peringkat BBB (invesment grade) dengan outlook stabil pada 10 Agustus 2020 di masa pandemi Covid-19. Alasannya, Fitch menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka menengah yang baik dan beban utang relatif rendah.
Menanggapi itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan pengakuan tersebut sebagai bukti stabilitas makro ekonomi diakui lembaga internasional. Prospek ekonomi jangka menengah Indonesia juga diakui meski dunia tengah mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga
“Afirmasi rating Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil merupakan bentuk pengakuan Fitch, sebagai salah satu lembaga pemeringkat utama dunia," kata Perry dalam siaran pers, Jakarta, Senin (10/8/2020).
Advertisement
Perry menambahkan Indonesia telah mengambil berbagai kebijakan baik di sisi fiskal, moneter, maupun sistem keuangan secara berhati-hati dan terukur.
Dalam kaitan ini, berbagai indikator menunjukkan stabilitas makro ekonomi masih terjaga sehingga turut mendukung ketahanan ekonomi nasional.
Inflasi pada Juli 2020 tercatat 1,54 perse (year-on-year) dan diperkirakan akan berada dalam kisaran sasaran inflasi persen plus 1 persen untuk keseluruhan 2020. Defisit transaksi berjalan triwulan II 2020 diprakirakan tetap rendah dan investasi portofolio asing kembali mencatat net inflows.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Nilai Tukar Rupiah
Sejalan dengan itu, nilai tukar Rupiah secara point to point menguat 14,4 persen pada triwulan II 2020. Cadangan devisa pada akhir Juli 2020 meningkat menjadi USD135,1 miliar atau setara dengan pembiayaan 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
Capaian ini kata dia, didukung kredibilitas kebijakan dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Bank Indonesia dan Pemerintah. Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik.
Bank sentral juga akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Termasuk terus bersinergi dengan Pemerintah untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional.
Merdeka.com
Advertisement