Liputan6.com, Jakarta Luas areal tanam di Desa Puntari Makmur, Kecamatan Wita Ponda, Morowali, Sulawesi Tengah, semakin bertambah. Hal ini berkat kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) yang dilakukan Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP).
Kegiatan RJIT Ditjen PSP Kementerian Pertanian di Desa Puntari Makmur, Kecamatan Wita Ponda, Morowali, dilakukan kelompok P3A Sri Merta, dengan ketua Gede Sudarsana Merta.
Baca Juga
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kegiatan RJIT harus memiliki dampak positif buat pertanian.
Advertisement
“Kegiatan RJIT adalah bagian dari water management untuk mendukung kebutuhan air di lahan pertanian. Dengan kegiatan ini, kita memastikan saluran irigasi tidak bermasalah. Sehingg produksi pertanian bisa terus berlangsung,” kata Mentan SYL, Rabu (7/10/2020).
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy, menambahan jika kegiatan RJIT lebih dari sekadar memperbaiki jaringan irigasi.
“Sebagai water management, RJIT juga kita lakukan untuk memperluas areal tanam. Sehingga produktivitas pertanian bisa bertambah dan penggunaan air di saluran irigasi menjadi jauh lebih maksimal,” katanya.
Sebelum adanya perbaikan saluran melalui RJIT, lahan yang terairi seluas 23 hektare (Ha). Namun setelah ada kegiatan RJIT luas layanan menjadi 56 Ha, karena air lancar sampai pada bagian hilir lahan sawah. Imbasnya, provitas terjadi peningkatan, dari 5,8 Ton/Ha menjadi 6,0 Ton/Ha.
“Indeks Pertanaman (IP) pun dapat dipertahankan 2 kali dalam 1 tahun. Sebab, jika saluran tidak segera dilakukan rehab maka berpotensi terjadi penurunan IP karena air tidak dapat terdistribusi ke lahan sawah dengan maksimal,” ujar Sarwo Edhy.
(*)