Harga Emas Melonjak Lebih dari 1 Persen

Harga emas melonjak lebih dari 1 persen pada hari Jumat

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Okt 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2020, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melonjak lebih dari 1 persen pada hari Jumat dalam perjalanan ke kenaikan mingguan kedua berturut-turut, karena dolar melemah dan negosiasi baru untuk stimulus AS mendorong investor untuk membeli emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (10/10/2020), harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi USD 1.912,22 per ounce. Harga emas sejauh ini naik 0,7 di minggu ini. Emas berjangka AS naik 1,2 persen menjadi USD 1.917,90.

“Perputaran apakah kita akan mendapatkan stimulus atau tidak tampaknya mempengaruhi harga emas; emas telah reli karena stimulus besar dari Federal Reserve AS dan pemerintah, dan jika itu terus berlanjut, itu akan mendukung emas lebih lanjut,” kata Robin Bhar, seorang analis independen.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin melanjutkan pembicaraan mereka mengenai rencana bantuan virus corona, setelah Presiden AS Donald Trump membatalkan negosiasi awal pekan ini.

Bhar menambahkan, “investor yang memiliki portofolio di ekuitas, pendapatan tetap juga akan mencoba mencari cara untuk melindungi nilai ketidakpastian ekonomi dan stimulus,” ucapnya.

Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah naik 26 persen tahun ini. Pergerakan harga emas didorong oleh stimulus besar-besaran secara global untuk meredam dampak ekonomi pandemi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dolar Melemah

Rupiah Menguat Tipis atas Dolar
Petugas bank menghitung uang dollar AS di Jakarta, Jumat (20/10). Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih belum beranjak dari level Rp 13.500-an per USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dolar jatuh terhadap saingannya, di tengah meningkatnya taruhan bahwa Joe Biden akan keluar sebagai pemenang dalam pemilihan presiden AS dan mungkin menawarkan lebih banyak pos stimulus.

Prospek kemenangan Demokrat meningkatkan insentif untuk menahan emas karena paket bantuan baru dapat dibangun jika pembicaraan stimulus yang sedang berlangsung gagal, kata analis OANDA Craig Erlam.

Sementara itu, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas menambahkan lebih dari 1.000 ton emas batangan senilai USD 60 miliar ke persediaan mereka dalam sembilan bulan pertama tahun 2020, kata Dewan Emas Dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya