Top 3: Efek Resesi ke Ekonomi Indonesia

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal Bisnis Liputan6.com pada Rabu, 4 November 2020:

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Nov 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2020, 06:00 WIB
Indonesia Bersiap Alami Resesi
Pejalan kaki melintasi pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (23//9/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan ekonomi nasional resesi pada kuartal III-2020, perekonomian Indonesia akan mengalami kontraksi hingga minus 2,9 persen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut jika pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2020 minus 3 persen. Jika mengacu pada data tersebut, maka Indonesia sudah mengalami penurunan ekonomi dalam 2 kuartal dan menjadikan negara ini masuk jurang resesi.

Sejumlah pihak pun angka bicara menanggapi hal ini. Ekonom Senior Piter Abdullah mengatakan, meski pertumbuhan ekkonomi kuartal III-2020 diperkirakan minus, angka tersebut kauh lebih baik dibandingkan pada kuartal II-2020.

Piter mengatakan bahwa resesi bagi Indonesia hanya stempel saja. Hal ini lantaran selama pandmei covid-10 belangsung di Indonesia, dampaknya sudah terasa. Seperti pengangguran dan kemiskinan.

Artikel mengenai dampak resesi terhadap ekonomi Indonesia ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu, masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal Bisnis Liputan6.com pada Rabu, 4 November 2020: 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

1. Resesi di Depan Mata, Apa Dampaknya ke Ekonomi Indonesia?

Penyebab Resesi
Ilustrasi Grafik Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/MarkusSpiske

Jelang pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020, sejumlah pihak angkat bicara. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2020 minus 3 persen.

Jika mengacu apa yang disampaikan Jokowi, maka indonesia dipastikan resesi. Sebab mengalami penurunan PDB dalam dua kuartal berturut-turut. Sebelumnya, pada kuartal II-2020, ekonomi Indonesia tercatat minus 5,23 persen.

Senada dengan Jokowi, Ekonom Senior Piter Abdullah mengatakan, meski pertumbuhan ekkonomi kuartal III-2020 diperkirakan minus, angka tersebut kauh lebih baik dibandingkan pada kuartal II-2020.

Baca artikel selengkapnya di sini

2. Tak Ada Sanksi, Pemda Tetap Naikkan UMP 2021

thumbnail ump 2021
thumbnail ump 2021

Wakil Ketua Dewan Pengupahan Nasional, Adi Mahfudz, menyarankan bagi Gubernur yang belum menetapkan keputusan mengenai UMP 2021, disarankan mengikuti rekomendasi dari Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan, yakni upah minimum tidak naik.

“Tetap sesuai Rekomendasi Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) dan SE Menaker,” kata Adi kepada Liputan6.com, Selasa (3/11/2020).

Sementara untuk daerah yang hingga kini belum menginformasikan keterangan tertulis kepada Kementerian Ketenagakerjaan terkait keputusan UMP 2021, tidak ada sanksi yang diberikan.

Baca artikel selengkapnya di sini

3. Kata Pengamat soal Relawan Jokowi jadi Komisaris BUMN: Jelas Politik Dagang Sapi

20160725-Gedung Kementrian BUMN-AY
Gedung Kementrian BUMN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Belakang, Menteri BUMN Erick Thohir melakukan perombakan jajaran komisaris perusahaan pelat merah dan menempatkan tokoh-tokoh pendukung Jokowi di posisi tersebut.

Keputusan tersebut menuai kontroversi. Direktur Eksekutif BUMN Institute Achmad Yunus mengatakan, langkah pengangkatan relawan Jokowi sebagai komisaris BUMN merupakan bagian dari politisasi BUMN.

"Jelas politisasi BUMN, rangkaian dari politik transaksional dan dagang sapi. Bagi-bagi kue kepada orang-orang yang berjasa dan praktek itu menjadikan BUMN semakin jauh dari profesional" kata Achmad saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (3/11/2020).

Baca artikel selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya