Bantu Kemenkes, Satgas PEN Kontak Hampir Seluruh Pengembang Vaksin di Seluruh Dunia

Pendekatan yang dilakukan untuk pengadaan vaksin lainnya ialah pendekatan multilateral dimana Indonesia akan aktif berkontribusi dengan organisasi dunia seperti WHO, CEPI, GAVI dan Unicef

oleh Athika Rahma diperbarui 24 Nov 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2020, 18:00 WIB
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin saat memaparkan realisasi anggaran PEN
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin saat memaparkan realisasi anggaran PEN (dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) sekaligus Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya telah menghubungi hampir seluruh pengembang vaksin Covid-19 di seluruh dunia.

Hal itu dilakukan untuk membantu Kementerian Kesehatan soal pengadaan vaksin. Budi bilang, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah memberikan arahan dan koordinasi terkait hal ini. Pengembang yang dihubungi juga sesuai dengan yang tertera di daftar milik World Health Organization (WHO).

"Sampai sekarang ada 11 vaksin yang masuk uji klinikal trial klinis, trial tiga. Semua sudah kita kontak kecuali 3 seinget saya.Satu, Moderna di AS itu belum ada kontak dari kita; dua, Gamalea atau Sputnik di Rusia belum ada kontak formal; dan ketiga ada vaksin baru yang masuk, yang lain sudah ada kontak dari kita," jelas Budi dalam webinar CEO Networking, Selasa (24/11/2020).

Nantinya, lanjut Budi, keputusan akhir vaksin mana yang akan dipilih beserta harga dan jenisnya tetap akan diserahkan kepada Menkes Terawan. Yang jelas, pihaknya sudah mencoba membantu menghubungi 7-8 pengembang vaksin untuk memberikan opsi yang cocok bagi pengadaan di Indonesia.

Selain itu, pendekatan yang dilakukan untuk pengadaan vaksin lainnya ialah pendekatan multilateral dimana Indonesia akan aktif berkontribusi dengan organisasi dunia seperti WHO, CEPI, GAVI dan Unicef untuk pengadaan vaksin ini.

"Oleh karena itu organ dunia seperti WHO, kerja sama untuk melakukan pendekatan multilateral membantu negara yang kurang mampu. Dari Indonesia, at least membina hubungan dengan mereka, di CEPI dan GAVI ini ada sembilan alternatif vaksin lain yang di antaranya masuk list WHO clinical trial tiga, kita ada akses ke sana," jelasnya.

"Kalau nanti GAVI menentukan ini vaksin yang akan diberikan, indonesia bisa dapat jatah juga berapa persen dari populasi. itu secara garis besar," tutup Budi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menko Luhut: Bio Farma Bakal Produksi Vaksin Covid-19 Pfizer

Gambar Ilustrasi Vaksin Virus Corona
Sumber: Freepik

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence saat melakukan perjalanan dinas ke Amerika Serikat. Luhut mengaku bertemu secara khusus dengan Mike Pence selama 15 menit.

"Di Wakil Presiden (Amerika Serikat) saya berbicara hampir 15 menit," kata Luhut dalam acara CEO Networking 2020 secara virtual, Jakarta, Selasa (24/11).

 

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas terkait kerja sama pengadaan vaksin Covid-19 yang diproduksi Pfizer. Hasilnya, Indonesia dan Amerika Serikat sepakat untuk bekerja sama dengan membuat vaksin Covid-19.

"Kami bicara akhirnya menyangkut masalah vaksin dan Amerika bersedia membantu vaksin," kata Luhut.

Semalam, kata Luhut, sudah ada pembahasan antara Pemerintah Amerika Serikat, Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin dan Badan POM lewat video konferensi. Dalam pertemuan virtual tersebut, vaksin Covid-19 dari perusahaan Pfizer akan diproduksi PT Bio Farma.

"Tadi malam kami sudah follow up dengan video call dengan secretary of health-nya dia, Bob, dan dengan Wakil Menteri Budi Sadikin dan juga BPOM untuk membuat Pfizer kerja sama dengan PT Bio Farma kita," tutur Luhut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya