Liputan6.com, Jakarta - Kementerian BUMN membantah kabar tersematnya kartu chip di dalam vaksin Covid-19. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan kabar tersebut adalah hoaks.
Arya kemudian meluruskan penjelasan Menteri BUMN Erick Thohir terkait adanya barcode di vaksin Covid-19, yang tujuannya semata-mata untuk mempermudah proses vaksinasi itu sendiri.
Baca Juga
"Yang menyebarkan ini hoaks, memelintir informasi. Yang dimaksud Pak Erick adalah, barcode itu, vaksin itu, supaya terdata, supaya nggak ada yang palsu. Vaksin yang satu ini punyanya si A jadi ketahuan langsung datanya, ada barcode, vaksin yang ini dipakai untuk ini," jelas Arya kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).
Advertisement
Arya menilai hal ini penting, karena pelaksanaan vaksinasi yang sukses akan mendukung herd immunity.
"Kita tahu vaksin ini harus mencapai sekian puluh persen. Kalau nggak tercapai dan ada yang palsu kan bahaya. Nanti nggak terjadi herd immunity itu dan coronanya akan kemana-mana," jelasnya.
"Itu maksudnya, bukannya ada chipnya, mana mungkin kan itu cairan," tegasnya.
Arya bilang, orang-orang yang menyebar hoaks soal vaksin ini sengaja membuat banyak korban berjatuhan karena berupaya menghambat rencana vaksinasi.
"Membuat orang bisa terbunuh karena corona. Jadi sadar diri lah, nggak ada agama yang membolehkan itu, menyebarkan hoaks dan membuat orang lain celaka," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Erick Thohir Buktikan Tidak Ada Chip di Vaksin Covid-19
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau kegiatan vaksinasi para tenaga kesehatan, asisten dan penunjang tenaga kesehatan (nakes) di bawah naungan rumah sakit BUMN, yang berlangsung di RS Pusat Pertamina, Jakarta, pada Senin 19 Januari 2021. Dalam tinjauan tersebut Erick memastikan tidak ada chip dalam vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada para tenaga kesehatan.
"Ada isinya dan tidak ada chip," jelas Erick seperti dikutip dari video dokumentasi Kementerian BUMN, Selasa (19/1/2021).
Erick melanjutkan, para tenaga kesehatan, pelayan publik, dan masyarakat bisa divaksinasi tanpa keraguan. Vaksin Sinovac aman, berkhasiat, dan halal.
"Saya optimistis, vaksinasi para nakes tak hanya menguatkan sekaligus melindungi kesehatan dan jiwa mereka, namun juga akan makin meningkatkan pelayanan seoptimal mungkin kepada para pasien Covid-19," ujar dia.
Sebanyak 20 nakes yang terdiri dari para dokter, perawat, ahli radiologi, ahli gizi, refraksionis (ahli periksa mata), apoteker, petugas kebersihan, hingga supir ambulan dari empat perwakilan RS BUMN mengikuti inisiasi vaksinasi perdana tersebut.
“Dengan telah divaksin, para Nakes yang sehari-hari berjuang merawat pasien, bahkan ada yang sampai 10 bulan di RS Modular akan terjaga dan keluarga yang mereka cintai juga akan terjaga. Ini membuktikan pemerintah hadir untuk melindungi rakyatnya, terutama para nakes," tutur dia.
Erick pun berharap meskipun telah ada vaksin tetapi para tenaga kesehatan tetap menjaga protokol kesehatan. "Tolong tetap jaga protokol kesehatan dan kembali lakukan vaksinasi kedua dua minggu lagi,” lanjutnya.
Advertisement