Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Krearif (Parekraf) Sandiaga Uno sejak Kamis 28 Januari 2021 hingga beberapa hari ke depan akan mulai berkantor di Bali. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini berbagi kesan usai melihat pariwisata Bali yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
"Sekarang tahapan survival, belum revival. Karena saya ada di Bali ini melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana dahsyatnya dampak dari pandemi dan keterpurukan ekonomi kita bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya dalam sesi webinar, Kamis (28/1/2021).
Baca Juga
Sejak mendapat tugas sebagai Menparekraf, Sandi mengatakan, ia diminta untuk menyiapkan 5 destinasi pariwisata super prioritas secara total. Namun sebelum beranjak ke sana, ia melihat Bali yang selama ini jadi primadona pariwisata Indonesia kini sangat terpukul.
Advertisement
"Saya ada di Bali yang bukan 5 destinasi super prioritas karena saya menganggap Bali ini destinasi super duper over berkualitas. Jadi Bali ini merupakan destinasi tingkat dunia, dan sekarang ini minus 12 persen per kuartal III 2020," ucap dia.
"Kehadiran saya di sini untuk memastikan 3 program kerja kita yaitu inovasi, adaptasi dan kolaborasi dapat kita terapkan dalam rangka membawa tahapan kita dari survival ke revival, dan akhirnya thrive," ungkapnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
34 Juta Orang Bergantung
Sandi menilai, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif secara keseluruhan memang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan. Melihat catatan 2019, ia menyebutkan ada sekitar 34 juta orang yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kalau kita lihat ini jumlah yang mayoritas berada di strata ekonomi ke bawah, banyak juga dari sektor informalnya, usaha mikro. Lebih dari 90 juta orang yang terkait dan menikmati manfaat sektor pariwisata dan punya daya ungkit ekonomi yang sangat dahsyat," tuturnya.
Oleh karenanya, dia hendak menggugah kesadaran masyarakat bahwa pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai anak yang selama ini jadi penopang ekonomi negara saat ini tengah sakit.
"Yang sakit terparah ini anak yang bernama parekraf. Tentunya kita harus beri perhatian, kasih sayang, obat, vitamin, infus, dan lain sebagainya," pungkas Sandi.
Advertisement