Pengusaha Lega DKI Jakarta Tidak Terapkan Lockdown Akhir Pekan

Dengan tidak diterapkannya lockdown akhir pekan, pengusaha mengatakan setidaknya ada sedikit harapan meraup omzet di akhir pekan.

oleh Athika Rahma diperbarui 07 Feb 2021, 18:42 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2021, 18:42 WIB
Musim Hujan Jakarta
Suasana gedung-gedung bertingkat dengan langit mendung di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (23/11). BMKG memperkirakan puncak musim hujan di Jakarta diprediksi terjadi sepanjang Januari hingga Februari 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha mengapresiasi keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tidak menerapkan lockdown akhir pekan untuk menekan angka Covid-19.

Ketua Umum DPP HIPPI DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai, langkah Anies Baswedan merupakan keputusan yang bijak. Ini mengingat Jakarta merupakan kota jasa, di mana ekonominya digerakkan berbagai usaha sektor jasa yang setiap akhir pekan aktivitasnya sangat tinggi.

"Wacana akan diterapkannya lockdown akhir pekan sempat membuat pelaku usaha kawatir dan galau, mengingat penerapan PSBB yang diperketat saja pelaku usaha sudah membuat omzet sudah turun tajam, apalagi kalau setiap akhir pekan ada larangan keluar rumah akan membuat pelaku usaha semakin terpuruk dan frustasi," kata Sarman dalam keterangannya kepada Liputan6.com, Minggu (7/2/2021).

Keputusan Anies membuat pengusaha lega dan memiliki semangat untuk bertahan, terutama bagi pengusaha mall atau pusat perbelanjaan, pusat perdagangan, hotel, restoran hingga pedagang pasar.

Dengan tidak diterapkannya lockdown akhir pekan, lanjut Sarman, setidaknya ada sedikit harapan meraup omzet di akhir pekan di tengah pembatasan jam operasional yang ada untuk menyambung nafas usaha untuk mampu bertahan, sembari menunggu Covid-19 berlalu.

"Banyak pelaku usaha yang berinovasi yang tadinya di bisnis travel atau pedagang fashion membuka usaha kuliner atau menjual makanan dan minum dan omzet mereka lumayan meningkat setiap akhir pekan, bisa dibayangkan jika lockdwn diberlakukan akhir pekan," jelas dia.

Adapun imbas pandemi, ekonomi Jakarta terkontraksi pada tahun 2020. Pada kuartal II 2020 ekonomi Jakarta minus 8,22 persen, kuartal III 2020 menguat namun masih minus 3,82 persen, dan kuartal IV-2020 kembali menguat menjadi minus 2,14 persen.

Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Jakarta selama periode Januari-Desember 2020 terkontraksi 2,36 persen, sedikit diatas pertumbuhan PDB nasional yang minus 2,07 persen.

Saksikan Video Ini


Meski Tak Ada Lockdown, Anies Baswedan Minta Warga DKI Tetap di Rumah

Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlihat di balkon rumah dinas Jalan Suropati, Menteng, Kamis (3/12/2020). Anies Baswedan yang masih melakukan isolasi mandiri di rumah dinas gubernur karena positif Covid-19 menyempatkan diri untuk berolahraga pada pagi ini (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan untuk tak melakukan lockdown atau karantina wilayah di Jakarta pada akhir pekan ini. Menurut Anies pihaknya bakal tetap melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) arahan pemerintah pusat.

Kendati begitu Anies Baswedan mengaku akan terus meningkatkan 3T, yakni testing, tracing dan treatment di wilayah Jakarta.

"Kita akan terus bekerja keras meningkatkan 3T, kapasitas testing dan kegiatan testing, kapasitas tracing dan kegiatan tracing, kemudian kapasitas fasilitas kesehatan treatment dan isolasi untuk memastikan bahwa siapa pun yang terpapar bisa recover dengan cepat kembali sehat," kata Anies dalam siaran secara daring, Jumat (5/2/2021).

Di samping itu Anies Baswedan juga meminta masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, baik itu menjaga jarak, mencuci tangan maupun menggunakan masker serta menghindari kerumunan.

"Dan atas kesadaran sendiri berdiam di rumah saja bila tidak ada keperluan yang mendesak, tidak ada keperluan yang mendasar," sebut Anies.

Anies juga meminta warganya untuk tetap di rumah saat hari libur Imlek pada pekan depan. Pasalnya menurut Anies selama ini selama libur panjang tak lama terjadi peningkatan kasus Covid-19.

"Setiap selesai akhir pekan yang panjang masa liburan kasus Covid selalu naik pada periode satu, dua minggu sesudah liburan itu. Pekan depan kita akan ada akhir pekan panjang perayaan Imlek, karena itu saya mengimbau kepada kita semua untuk memilih berada di rumah, berada di Jakarta tidak bepergian keluar kota, tidak berlama-lama dalam mobil berjam-jam," katanya.

Hal itu dikhawatirkan bakal meningkatkan potensi penularan yang begitu tinggi. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga meminta warga Jakarta untuk menahan diri mengunjungi objek wisata.

"Dan tahan diri untuk tak mengunjungi tempat-tempat keramaian. Intinya adalah sebisanya di rumah saja, sebisanya terus kita menjauhi aktivitas-aktivitas yang banyak orang dan hanya bepergian bila ada kebutuhan yang mendasar dan mendesak," katanya.

Hal ini dianggap penting guna terlindung dari paparan virus Corona. Menurutnya semua orang berpotensi untuk terpapar bila ada aktivitas interaksi yang tinggi.

"Karena itu saya sampaikan pesan untuk melindungi anda, melindungi keluarga anda, melindungi lingkungan anda dan melindungi kita semua," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya