Cek Jam Operasional Terbaru MRT Jakarta, Berlaku Hari Ini 24 Mei 2021

PT MRT Jakarta (Perseroda) kembali melakukan perubahan waktu operasional yang akan diberlakukan mulai hari ini Senin (24/5).

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mei 2021, 09:45 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2021, 09:45 WIB
Penumpang MRT Wajib Pakai Masker
Calon penumpang mengenakan masker saat menunggu datangnya kereta di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (6/4/2020). PT MRT Jakarta tak akan menerima penumpang tanpa menggunakan masker seusai seruan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk mencegah penyebaran virus Corona (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta (Perseroda) kembali melakukan perubahan waktu operasional yang akan diberlakukan mulai hari ini Senin (24/5). Penyesuaian ini dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19 pada sektor transportasi umum pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berskala Mikro.

"Adapun perubahan waktu operasional MRT Jakarta yang ditetapkan merupakan tindak lanjut dari Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Nomor 196 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Petunjuk Teknis Pembatasan Kapasitas Angkut Dan Waktu Operasional Sarana Transportasi Dalam Rangka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro," ujar Plt Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda)Ahmad Pratomo melalui siaran pers, Senin (24/5/2021).

Sehubungan dengan hal tersebut, maka kebijakan waktu operasional MRT Jakarta menjadi berikut :

1. Jam Operasional Senin-Jumat (hari kerja) pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 21.30 WIB. Sedangkan pada Sabtu – Minggu (akhir pekan) atau hari libur pukul 06.00 sampai dengan pukul 21.00 WIB.

2. Jarak antar kereta (headway) untuk weekdays yaitu, tiap 5 menit untuk jam sibuk (07.00 WIB – 09.00 WIB dan 17.00 WIB –19.00 WIB) dan tiap 10 menit di luar jam sibuk.Sementara saat weekend (akhir pekan) / hari libur yakni tiap 10 menit.

3. Pembatasan jumlah pengguna 70 orang per kereta (gerbong).

PT MRT Jakarta (Perseroda) senantiasa berupaya mewujudkan layanan publik yang aman dan nyaman, serta tetap mengimbau masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan MRT Jakarta.

Seperti kewajiban memakai masker, menjaga jarakantar pengguna, rajin mencuci tangan, serta tidak berbicara, baik satu atau dua arah, selama di dalam kereta dan area peron stasiun.

Untuk mengetahui lebih detail mengenai kebijakan jadwal operasional MRT Jakarta, masyarakat dapat mengakses melalui akun media sosial MRT Jakarta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Upaya MRT Jakarta Dongkrak Pendapatan, Jualan Sandal hingga Bangun Coworking Space

FOTO: Libur Lebaran di Tengah Pandemi, MRT Sepi Penumpang
Suasana sepi saat Lebaran di salah satu stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta, Minggu (24/5/2020). Di tengah pandemi virus corona COVID-19, pengguna MRT terpantau sepi dan tak seperti libur Lebaran sebelumnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

PT MRT Jakarta terus mendorong peningkatan pendapatan dari stasiun yang sudah rampung dan telah beroperasi secara normal. Salah satunya melalui penjualan berbagai kebutuhan di setiap stasiun seperti sandal.

"Program vending machine, misal pejalan kaki mau beli sandal. Sekarang bisa datang ke vending machine yang ada. Ada juga untuk minuman," ujar Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta, Farhat Mahfud, Selasa (27/4/2021).

Farhat mengatakan, pendapatan di luar tugas pokok memberikan pelayanan kepada masyarakat ini akan terus dikembangkan. Pihaknya juga akan terus berupaya mencari mitra yang bisa digandeng untuk memberikan pelayanan tambahan di setiap stasiun MRT Jakarta.

"Jadi bagaimana kita bisa mengoptimalisasikan pendapatan sehingga MRT bisa tetap menjalankan fungsi pelayanan publik di sektor mass rapid transit ini. Ke depan kami fokus peningkatan pendapatan dan juga apapun yang bisa kita lakukan untuk jadi leader cost efisiensi di kemudian hari," paparnya.

Dia menambahkan, pihak MRT Jakarta juga akan menyediakan coworking space bagi masyarakat yang ingin mengembangkan bakat tertentu. Adapun coworking space ini masih dalam tahap perencanaan dan desain.

"Untuk optimalisasi yang tadi saya sampaikan, kami mungkin sebagian sudah tahu MRT akan buat coworking space untuk area-area yang ada di Stasiun MRT dan yang sudah terpilih sebagai coworking adalah pelaku usaha di bidang space ruang usaha sekarang sedang fitting out dan pengerjaan interior fisik," jelasnya.

Coworking space tersebut, kata Farhat akan rampung bulan depan. Keberadaan fasilitas baru ini diharapkan bisa meningkatkan animo masyarakat menggunakan MRT Jakarta.

"Sehingga apabila butuh ruang usaha cukup bergerak di dalam area stasiun MRT dan ini diharapkan ke depan dengan melihat animo ke depan mungkin bisa diperbanyak lagi di stasiun lain yang masih memiliki space," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com 

Proyek MRT Jakarta Bundaran HI-Kota Bernilai Rp 4,6 Triliun

Proyek Pembangunan Skybridge CSW
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Jembatan layang (skybridge) CSW di Jakarta, Selasa (9/3/2021). Proyek pembangunan jembatan layang atau skybridge untuk integrasi Halte Transjakarta CSW di Stasiun MRT Asean ditargetkan selesai pada Mei 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT MRT Jakarta (Perseroda) dan kontraktor Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta-Hutama Karya Join Operation (SMCC--HK JO) menandatangani paket kontrak (contract package) 203 MRT Jakarta Fase 2A (Bundaran HI- Kota) bertempat di pelataran Museum Fatahillah Jakarta Barat, Selasa (20/4).

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim dan Satoshi Tanimoto serta disaksikan langsung oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, Chief Representative JICA Indonesia Ogawa Shinegori, dan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar.

Paket kontrak CP203 merupakan bagian dari pembangunan Fase 2A MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga Kota. CP203 akan mengerjakan dua stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Glodok sepanjang 240 meter dan Stasiun Kota sepanjang 411,2 meter serta terowongan bawah tanah mulai dari Mangga Besar sampai Kota Tua sepanjang 1,4 kilometer.

Total nilai kontrak sekitar Rp4,6 triliun dengan masa konstruksi selama 72 bulan (September 2021—Agustus 2027). Pembangunan paket kontrak CP203 juga akan terintegrasi dengan konsep penataan kota tua, yaitu mengedepankan penataan area pejalan kaki dan manajemen rekayasa lalu lintas (traffic arrangement).

Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A (Bundaran HI-Kota Tua) ini akan melewati sejumlah cagar budaya di antaranya Gedung Sarinah, Museum Bank Indonesia, Gedung Chandranaya, Pantjoran Tea House, Museum Bank Mandiri, Tugu Jam Thamrin, dan Stasiun Jakarta Kota (BEOS). Konstruksi CP203 ini akan mengusung desain dengan konsep Sunken Entrance, yaitu tinggi entrance yang lebih rendah dari entrance pada umumnya dengan tujuan untuk menjaga visual bangunan cagar budaya.

"Pembangunan MRT Fase 2A, Bundaran HI - Kota Tua, akan memberikan perhatian terhadap perlindungan situs cagar budaya sekaligus mendukung revitalisasi kawasan-kawasan yang mempunyai nilai historis dan budaya yang tinggi di sepanjang jalur dalam konteks regenerasi kota (urban regeneration). Sejalan dengan pembangunan konstruksi 2A, MRT Jakarta juga akan mendorong pengembangan Kawasan Berorientasi Transit (TOD) di kawasan Thamrin, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok dan Kota melalui kemitraan dan kolaborasi dengan masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan," ungkap Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar, Selasa (20/4/2021). 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya