Jamin Pasokan Air, Kementan Bangun Embung untuk Petani Nabire Papua

Dalam memenuhi kebutuhan air untuk tanaman yang diperoleh dari air hujan, sistem irigasi atau dengan sumber air permukaan dalam bentuk embung menjadi solusi.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 31 Agu 2021, 17:25 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2021, 17:25 WIB
Mentan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melakukan kunjungan kerja ke Halmahera Utara. (Dok Kementan)

Liputan6.com, Nabire Sebagai langkah nyata menjamin ketersediaan pasokan air, Kementerian Pertanian (Kementan) merealisasikan pembangunan embung untuk Kelompok Tani Trans Swakarsa Mandiri di Desa Kali Semen, Kecamatan Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Papua.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan, air merupakan kebutuhan mendasar yang keberadaannya tak bisa dihindarkan. Air amat penting bagi petani dalam mengembangkan budidaya pertanian mereka. 

"Dalam memenuhi kebutuhan air untuk tanaman yang diperoleh dari air hujan, sistem irigasi atau dengan sumber air permukaan dalam bentuk embung menjadi solusi," tutur Mentan SYL. 

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, embung merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan pertanian. Embung akan menjaga irigasi pengairan pertanian, karena pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apapun.

"Ketika musim kemarau tiba petani tak perlu khawatir karena ada embung ini yang akan memasok air, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga," ujarnya.

Peran Penting Embung

Keberadaan Embung Sukses Tingkatkan Indeks Pertanaman Petani Lamongan
Embung di Lamongan. (Dok. Kementan)

Dikatakan Ali Jamil, keberadaan air menjadi faktor penting bagi keberlanjutan sektor pertanian. Air mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) petani. Keberadaan embung juga menjadi faktor penting bagi petani untuk meningkatkan produktivitasnya. Mengapa demikian, oleh karena embung memberikan pasokan air stabil kepada lahan sawah, sehingga perkembangan budidaya padi petani berjalan dengan baik.

"Ada tiga aspek dari keberadaan embung ini yaitu produktivitas, peningkatan Indeks Pertanaman (IP) pertanian dan meningkatnya kesejahteraan petani," ujarnya.

Ali menerangkan, embung adalah water management. Embung berfungsi mengatur air, baik air hujan maupun air tanah.

"Embung bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi juga bisa untuk mendukung aktivitas lainnya. Kita harapkan embung bisa dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani," harapnya.

Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto menerangkan, embung yang dibangun di Nabire diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, tak hanya untuk sektor tanaman pangan, tetapi juga untuk sektor hortikultura, perkebunan dan peternakan. 

"Embung adalah faktor teknis bagi terungkitnya produktivitas pertanian. Pada akhirnya, kesejahteraan petani juga meningkat," kata dia.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya