Harga Emas Sentuh Level Tertinggi dalam 1 Bulan

Harga emas berjangka AS ditutup naik 0,2 persen ke level USD 1.797,9 per ounce.

oleh Tira Santia diperbarui 15 Okt 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2021, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik dan sentuh level tertinggi dalam satu bulan pada perdagangan Kamis. Pendorong kenaikan harga emas ini karena pelemahan dolar AS dan imbal hasil obligasi AS yang membuat investor beralih ke emas sebagai lindung nilai.

Mengutip CNBC, Jumat (15/10/2021), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen ke level USD 1.796,59 per ounce pada pukul 13:46 EDT, setelah mencapai level tertinggi sejak 15 September di USD 1.800.12 per ounce.

Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,2 persen ke level USD 1.797,9 per ounce.

Kenaikan harga logam mulia ini tampaknya mengabaikan data tenaga kerja mingguan AS yang membaik. Biasanya jika data tenaga kerja membaik maka harga emas akan tertekan.

"Pedagang dan investor akhirnya menyadari bahwa kenaikan inflasi jika dilihat secara historis maka sentimen di logam mulia adalah bullish. Tidak peduli apa yang dilakukan Federal Reserve," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Wyckoff melanjutkan, volatilitas yang tinggi pada perdagangan saham di bulan ini juga dapat memicu beberapa permintaan safe-haven untuk emas.

Sentimen pasar secara umum tetap rapuh, karena krisis energi global memicu kekhawatiran bahwa lonjakan harga yang dihasilkan dapat memperlambat pertumbuhan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Risalah the Fed

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Risalah Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) terbaru menunjukkan bahwa rencana tapering bisa mulai pada pertengahan November.

TD Securities dalam sebuah catatan menuliskan bahwa rencana the Fed menjadi fokus utama para pelaku pasar. Namun sejauh ini belum diterjemahkan ke dalam permintaan emas tambahan.

Namun, ketika krisis energi meningkat, alasan untuk memiliki emas semakin menarik.

Sedangkan harga perak naik 1,7 persen menjadi USD 23,45 per ounce dan paladium naik 1,4 persen menjadi USD 2.136,18.

Kedua logam mencapai puncak satu bulan sebelumnya.

Platinum melonjak 3,1 persen menjadi USD 1.051,78, tertinggi sejak awal Agustus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya