Jurus Pelaku Usaha Lokal Bawa Industri Kosmestik Indonesia Berkelas Dunia

Potensi bahan tradisional Indonesia bisa dikembangkan sebagai industri kosmetik berkelas dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Okt 2021, 23:08 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2021, 11:16 WIB
PT Kosmetika Global Indonesia
PT Kosmetika Global Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - J99Corp, melalui lini bisnis kecantikannya PT Kosmetika Global Indonesia (PT Kosme) terus melakukan inovasi bisnis di sektor secantikan dan kosmetik. Salah satunya J99 Corp menggelar pertemuan dengan Founder & Chairwoman Martha Tilaar Group, Martha Tilaar. 

Pertemuan tersebut membahas penjajakan peluang  kerja sama untuk meningkatkan potensi bahan tradisional Indonesia, untuk terus dikembangkan sebagai industri kosmetik berkelas dunia.

“Berbicara tentang legenda kecantikan Indonesia, tentu tidak lepas dari Martha Tilaar Group dan kiprah Ibu Martha Tilaar. Tentunya melalui kesempatan ini akan banyak kerja sama yang akan dikembangkan untuk memperkuat industri kecantikan tanah air agar terus bisa bersaing dengan produk luar,” ungkap Owner J99Corp Gilang Widya Pramana, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (23/10/2021).

Bos J99 Corp itu menyebut kolaborasi PT Kosme dan Martha Tilaar akan memadukan kekuatan dari masing-masing perusahaan, baik pada riset, marketing maupun inovasi bahan alam guna memajukan industri kecantikan dan Kesehatan Indonesia.

Melalui pertemuan ini, baik PT Kosme maupun Martha Tilaar Group akan terus bersinergi untuk memadukan riset dan inovasi dengan bahan alam Indonesia, untuk memperkuat industri kecantikan dan kesehatan berbahan tradisional.

“Kami juga kagum dengan yang sudah dilakukan oleh PT Kosme, hanya dalam waktu yang singkat telah mampu menjadi industri kecantikan yang cukup disegani dengan produk-produknya yang berkualitas. Kerja sama ini yang akan dilakukan tentu bisa melahirkan inovasi-inovasi baru,” tutur Direksi Martha Tilaar Group, Kilala Tilaar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Industri Kosmetik Masih Bergairah di Tengah Pandemi Covid-19

Produk kosmetik
Ilustrasi gerai produk kosmetik (iStockphoto)

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyampaikan bahwa industri kosmetik masih cukup bergairah di tengah pandemi Covid-19. Hal ini ia sampaikan dalam acara Konferensi Pers Kampanye #ParaWajahIndonesia secara virtual.

“Kalau saya lihat sih kalau data BPS di Kuartal I sektor kosmetika, sektor industri kimia farmasi dan obat tradisional termasuk sektor yang masih tumbuh,” kata dia, Jumat (13/11/2020).

Teten menjelaskan, ekonomi Indonesia selama 5 tahun terakhir sangat mengandalkan pada kekuatan domestik, yaitu belanja pemerintah dan konsumsi rumah tangga yang mencapai 50 persen.

Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM bersama dengan sejumlah Kementerian lain gencar mengkampanyekan gerakan #BanggaBuatanIndoneia.

Hal tersebut tak lain dimaksudkan untuk mendongkrang daya beli masyarakat terhadap produk lokal seperti kosmetik. Utamanya untuk menjaga perputaran ekonomi dalam situasi pandemi covid-19 yang saat ini tengah berlangsung.

“Kami bikin kampanye bersama-sama Kementerian lain untuk belanja buatan dalam negeri, buatan Indonesia. Kalau masih beli produk luar negeri nggak keren. Keren kita menggunakan hasil karya sendiri,” kata Teten.

Meski begitu, Teten tak menampik masih banyak produk luar negeri yang beredar di Indonesia, apalagi lewat e-commerce. Namun ia yakin UMKM akan secepatnya merambah secara masih dalam pasar digital. Hal ini ditandai dengan terus bertambahnya jumlah UMKM yang bergabung dalam platform digital.

“Dari offline ke digital alhamdulillah tahun ini sudah nambah 2 juta UMKM yang sudah masuk ke ekosistem digital. Di awal tahun baru 13 persen, sekarang sudah ada 16 persen dengan 10,25 juta pelaku usaha,” kata teten. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya