Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 pada Jumat, 5 November 2021. Sejumlah pihak memperkirakan, ekonomi pada triwulan ketiga ini akan tumbuh di kisaran 3 persen.
Seperti diutarakan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, yang memperkirakan realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2021 sentuh 3,1 persen. Angka ini mendekati target pertumbuhan ekonomi pemerintah antara 3,7 persen sampai 4,5 persen.
Baca Juga
"Tapi memang di APBN targetnya 5 persen," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Jakarta, dikutip Jumat (5/11/2021).
Advertisement
Sri Mulyani menjelaskan, realisasi inflasi sejak Januari-September 2021 masih terjaga rendah. Berada di posisi 0,8 persen (ytd) atau tumbuh 1,6 persen (yoy) dari target APBN 3 persen.
Dari sisi nilai tukar rupiah sampai 11 Oktober mencapai Rp 14.210 per dolar AS dan Rp 14.325 per dolar AS di akhir September 2021.
"Posisi rupiah ini relatif lebih kuat dibandingkan asumsi APBN di level Rp 14.600 pers dolar AS," kata Sri Mulyani.
Prediksi Menteri Investasi
Senada, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memprediksi, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2021 bakal berada di kisaran 3-4 persen.
Menurut dia, ramalan tersebut keluar setelah melihat realisasi investasi yang terhambat di kuartal III 2021. Secara angka, pemasukan investasi pada kurun waktu tersebut sebesar Rp 216,7 triliun.
Jika dihitung sejak Januari-September 2021, itu mencapai Rp 659,4 triliun atau 73,3 persen dari target investasi Rp 900 triliun.
"Jadi menurut saya dengan data Kementerian Investasi, ini menurut saya lho, mungkin pertumbuhan ekonomi di Q3 range-nya di 3-4 persen kalau saya lihat dengan realisasi investasi. Itu baru perkiraan, nanti diumumkan BPS," terang Bahlil.
Bahlil menceritakan, pemasukan investasi pada kuartal ketiga lalu memang menghadapi tantangan berat akibat pemberlakuan PPKM Darurat.
"Kita tahu bahwa kuartal ketiga ini adalah menurut saya kuartal yang terberat. Sebab kita alami pandemi Covid-19 yang luar biasa kenaikannya, mulai dari bulan Agustus itu 1,5 bukan kita kena, hingga hari per kasus itu sekitar 50 ribu," tutur dia.
Tak jauh berbeda dari dalam negeri, lembaga internasional seperti OECD dan IMF pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesi di kisaran 3 persen pada kuartal III 2021.
OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 3,7 persen. Sedangkan IMF memperkirakan 3,2 persen.
Advertisement