Liputan6.com, Jakarta Sejumlah anak muda tergerak untuk memperbaiki sejumlah musola di DKI Jakarta yang memiliki fasilitas kurang memadai. Langkah ini turut didorong bantuan dari Yayasan Erick Thohir.
Inisiator Platform Bergerak Serentak, Zacky Yudistira Mandala menemukan sejumlah masalah dari musola yang ada di DKI Jakarta. Mulai dari tak adanya toilet, hingga tempat wudhu yang kurang layak.
Baca Juga
“Kami sering berkunjung ke musola-musola di wilayah DKI Jakarta, di antaranya bahkan ada yang tidak memiliki WC dan tempat wudhu yang layak. Kami terpanggil untuk membantu agar musolah bisa jadi tempat yang nyaman bagi masyarakat untuk menjalankan ibadah,” kata Zacky, dalam keterangan, Senin (13/12/2021).
Advertisement
Zacky percaya bahwa generasinya ingin turut membantu musola-musola menjadi tempat yang nyaman bagi para jema'ah. Dari Yayasan Erick Thohir, Zacky mendapatkan bantuan program Social Healing untuk merenovasi dan mengoptimalkan fasilitas yang dimiliki musola.
“Kami berterima kasih kepada Yayasan Erick Thohir yang membantu kami merealisasikan niat baik kami untuk merenovasi fasilitas musola-musola. Kami akan terus mengajak generasi Z untuk peduli dan berkolaborasi dalam berbagai kegiatan di musola,” ucapnya.
Zacky menyakini, keberadaan musola yang nyaman menjadi sangat penting bagi transformasi akhlak ke generasi muda. Karena menurut pengalaman Zacky, musola dan generasi muda sebenarnya memiliki suatu hubungan yang mengikat dalam pendidikan akhlak.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Erick Thohir Jadi Investor UMKM Disabilitas
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sepakat untuk menjadi investor seorang disabilitas bernama Sintia yang merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asal Kota Cimahi, Jawa Barat.
Hal itu dilakukannya saat diminta Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk naik panggung dalam acara Penerbitan dan Pembagian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro Kecil Perseorangan di Gelora Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin.
"Jadi ini pelaku usahanya disabilitas, investornya juga disabilitas, sekarang butuh modal kerja nggak? Pak Menteri BUMN (Erick Thohir) mohon ke sini," kata Bahlil Lahadalia dikutip dari Antara, Senin (13/12/2021).
Adapun Sintia merupakan pelaku UMKM yang memproduksi makanan ringan mulai dari pempek, bakso goreng, dan makanan khas Korea. Dia mendapat kesempatan naik panggung bersama para pelaku UMKM lainnya untuk berjumpa dengan para menteri pada momen pembagian NIB.
Sintia mengaku usaha yang ia lakukan di rumahnya itu telah berjalan satu tahun lamanya. Setiap bulannya, Sintia mengaku meraup omzet sekitar Rp1 juta.
Kemudian setelah Erick Thohir naik panggung, Sintia ditanya berapa dana yang diperlukan untuk mengembangkan bisnisnya tersebut. Namun Sintia enggan menyebutkan nominal di hadapan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Perlu dana berapa? ngomong aja, pengusaha harus berani," kata Erick Thohir.
"Untuk nominalnya gimana bapak aja. seikhlasnya Bapak Erick," ujar Sintia.
Advertisement