HSBC Perkirakan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,1 Persen di 2022

Pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia masih konsumsi masyarakat yang diperkirakan meningkat seiring dengan pembukaan pembatasan.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2022, 15:25 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2022, 15:25 WIB
FOTO: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga keuangan internasional HSBC memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,1 persen di 2022. Pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah konsumsi masyaraat. 

"Indonesia dapat tumbuh 5,1 persen, dan saya pikir pertumbuhan itu akan menjadi pertumbuhan yang sulit," kata Chief Investment Officer Sutheast Asia HSBC James Cheo, dikutip dari Antara, Selasa (11/1/2022).

Pendorong pertumbuhan tersebut masih konsumsi masyarakat yang diperkirakan meningkat seiring dengan pembukaan pembatasan yang sempat dilakukan untuk memutus penyebaran COVID-19.

Hal ini juga terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada kuartal IV-2021 yang telah mencapai 116,8 atau lebih dari nilai 100, yang menunjukkan bahwa konsumen Indonesia sudah memasuki zona optimis. Nilai ini meningkat dibandingkan IKK kuartal III-2021 yang sebesar 84,3.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kebijakan Fiskal

FOTO: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal III 2020 Masih Minus
Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 membaik dari kuartal II 2020 lalu yang tumbuh minus 5,32 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Di samping itu, kebijakan fiskal pemerintah juga akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional di 2022. Dengan penguatan belanja masyarakat yang ditopang oleh pemerintah, inflasi diperkirakan akan lebih tinggi dari tahun 2021.

"Kami memperkirakan akan ada sedikit inflasi, di mana kami memperkirakan inflasi Indonesia akan mencapai sekitar 3,1 persen di 2022,z" katanya.

James menambahkan bahwa Bank Indonesia kemungkinan akan memperketat suku bunga acuan BI 7 days repo rate sekitar 50 bps di paruh kedua tahun ini. "Tapi secara garis besar Indonesia berada di posisi kuat di 2022," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya