Bos BI: Transformasi Ekonomi Digital Jadi Isu Utama di Presidensi G20

Bank Indonesia (BI) mengatakan transformasi ekonomi digital menjadi salah satu topik utama dalam Presidensi G20 Indonesia pada 2022 di jalur keuangan atau finance track.

oleh Tira Santia diperbarui 14 Feb 2022, 10:40 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2022, 10:40 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Forum G20 di Bali
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Forum G20 di Bali (dok: Bank Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan transformasi ekonomi digital menjadi salah satu topik utama yang akan utama yang akan diusung dalam Presidensi G20 Indonesia pada 2022 di jalur keuangan atau finance track.

Digitalisasi salah satu agenda utama di jalur keuangan. Kita perlu memperbesar operasi pembayaran kita di lintas batas,” kata Perry dalam Casual Talks On Digital Payment Innovation Of Banking, Senin (14/2/2022).

Saat ini Bank Indonesia telah mengembangakan Open API dan QR. Intinya kedua hal tersebut ditujukan untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam mengakses keuangan dimana pun.

Sejalan dengan Presidensi G20, Perry menceritakan bahwa jauh sebelum pandemi pada Mei 2019, Bank Indonesia telah meluncurkan Blueprint sistem pembayaran Indonesia 2025.

“Kembali pada Mei 2019 kami menerbitkan visi kami tentang sistem pembayaran Indonesia 2025. 10 bulan sebelum pandemi, kami meluncurkan Blueprint sistem pembayaran Indonesia 2025. Kami perlu mengintegrasikan ekonomi dan keuangan digital kami, dari perbankan digital, fintech, Ecommerce,” ujarnya.

 


BSPI 2025

Finance and Central Bank Deputies Meeting (FCBD) menjadi rangkaian acara Forum G20 di Bali
Finance and Central Bank Deputies Meeting (FCBD) menjadi rangkaian acara Forum G20 di Bali (dok: Bank Indonesia)

BSPI 2025 adalah arah kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia untuk menavigasi peran industri sistem pembayaran di era ekonomi dan keuangan digital. Blueprint sendiri berisi 5 Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025 yang dilaksanakan oleh 5 working group.

Diantaranya, open banking, Sistem Pembayaran Ritel, Sistem Pembayaran Nilai Besar dan Infrastruktur Pasar Keuangan, Data dan Digitalisasi, dan Reformasi Regulasi, Perizinan, dan Pengawasan.

BSPI 2025 akan diwujudkan melalui 23 key deliverables yang akan diimplementasikan secara bertahap dalam kurun waktu tahun 2019 sampai dengan 2025.

Perry bersyukur, karena sebelum pandemi melanda Indonesia. Pemerintah melalui Bank Indonesia telah memiliki pedoman, sehingga ketika pandemi mobilitas masyarakat di sektor keuangan tidak terhambat dan masih bisa berlanjut.

“Ini semua visi. Kami umumkan pada Mei 2019. Syukurlah kita bekerja sama saat itu, 10 bulan, sebelum covid-19 sekarang bebas mobilitas orang. Kita tidak alami kemerosotan ekonomi bisnis keuangan sistem pembayaran. Sekarang, kita bertahan ekonomi menuju pulih, “ pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya