Penawaran Obligasi Adhi Karya Rp 3,75 Triliun Oversubscribed

BERITA PAGI - Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan Adhi Karya Alami oversubscribed, hampir Rp 4 triliun

oleh Tira Santia diperbarui 28 Apr 2022, 16:40 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2022, 16:40 WIB
Adhi Karya
Adhi Karya

Liputan6.com, Jakarta PT Adhi Karya (Persero) Tbk mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) pada Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan (PUB) III Adhi Karya Tahap III Tahun 2022. Dari rencana sebanyak Rp 3,75 triliun, namun pemesanan dari hasil bookbuilding mencapai hampir Rp 4 Triliun.

"Hal ini menunjukan minat investor terhadap aksi korporasi tersebut sangat tinggi, yang menunjukan kepercayaan investor  terhadap kinerja ADHI yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 dan tetap optimistis untuk terus bertumbuh di masa mendatang," dikutip dari keterangan Adhi Karya, Kamis (28/4/2022).

Dijelaskan, PUB III Adhi Tahap III ini menjadi langkah strategis perseroan untuk memperbaiki debt profiling serta penyediaan modal kerja.

Skema langkah tersebut dilakukan dengan pembagian penggunaan dana untuk refinancing obligasi yang akan jatuh tempo, serta untuk modal kerja Perseroan, yang terdiri dari proyek pembangunan tol, sarana perkeretaapian, gedung, energi, industri dan proyek pembangunan infrastruktur lainnya.

Obligasi tersebut diterbitkan dalam tiga seri. Seri A untuk tenor 3 tahun senilai Rp1,29 triliun, seri B untuk tenor 5 tahun senilai Rp 0,67 triliun, dan seri C untuk tenor 7 tahun senilai Rp1,79 triliun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tambahan Pendanaan

Melihat Progres Pembangunan LRT yang Mundur Hingga Juni 2022
Melihat Progres Pembangunan LRT yang Mundur Hingga Juni 2022

Dengan tambahan pendanaan ini, selain untuk lebih mudah melakukan debt profiling dan matching fund proyek-proyek jangka panjang, ADHI juga memiliki ruang gerak yang lebih luas untuk menyelesaikan proyek yang telah dipercayakan kepada ADHI sekaligus menangkap peluang proyek-proyek baru.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. memiliki kode ticker saham ADHI, merupakan salah satu BUMN yang utamanya bergerak di bidang konstruksi. Adhi merupakan BUMN Konstruksi pertama yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Maret 2004, sehingga sejak saat itu 49 persen saham ADHI dimiliki oleh masyarakat luas.

Selain bisnis konstruksi, Adhi memiliki empat bisnis lain antara lain energi, properti, industri dan investasi. Sejalan dengan hal ini, Adhi menciptakan tagline Beyond Construction yang menegaskan, bahwa Adhi tidak hanya memberikan jasa konstruksi, tetapijuga jasa lain yang manfaatnya dapat dirasakan secara terus menerus.

Adhi Karya berpartisipasi dalam progam Proyek Strategis Nasional, salah satunya ialah Light Rail Transit Terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi sesuai dengan Peraturan  Presiden No. 98 Tahun 2015 beserta Perubahannya.

 

Adhi Karya Dapat PMN Rp 1,9 Triliun, Proyek Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo Dikebut

Melihat Progres Pembangunan LRT yang Mundur Hingga Juni 2022
Melihat Progres Pembangunan LRT yang Mundur Hingga Juni 2022

PT Adhi Karya (Persero) Tbk, mendapat persetujuan tambahan permodalan melalui Penanaman Modal Negara (PMN) dan aksi korporasi melalui right issue untuk dialokasikan ke sejumlah proyek infrastruktur prioritas. Adapun PMN yang disetujui sebesar Rp1,97 triliun.

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan, pihaknya telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk penambahan modal negara melalui PMN senilai Rp1,97 triliun. Suntikan modal tersebut akan dikucurkan untuk beberapa proyek.

"Angka PMN Rp1,97 triliun ini akan kita gunakan penyertaan modal pada Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo Rp1,4 triliun, kemudian Yogyakarta-Bawen Rp390 miliar dan untuk SPAM Karian Rp185 miliar sehingga total Rp1,97 triliun," katanya dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (7/4/2022).

Selain mendapatkan PMN, ADHI juga berhasil mendapatkan suntikan permodalan melalui right issue dengan target dana yang dihimpun senilai Rp1,89 triliun. Dana triliunan ini akan digunakan dalam rangka mendukung pendanaan PMN.

"Dari sisi right issue Rp1,89 triliun ini, nanti dialokasikan sebagiannya untuk memenuhi kekurangan setoran yang diproyek 3 di PMN. Karena yang dialokasikan tadi, hanya 72 persennya jadi ada angka yang kita ambilkan dari right issue," paparnya.

Suntikan modal tersebut, akan dialokasikan untuk menambah kekurangan penyertaaan modal dari dana PMN pada 3 proyek. Nantinya, sisa dana right issue tersebut akan dialokasikan ke proyek pembangunan fasilitas pengelolaan limbah terpadu tahap 2 di Medan senilai Rp495 miliar, penyertaan modal di proyek Jalan Tol JORR Elevated Ulujami-Cikunir senilai Rp662 miliar, serta preservasi Jalan Lintas Timur Sumatra Selatan senilai Rp177 miliar.

 

Infografis Indeks Infrastruktur Indonesia
Infografis Indeks Infrastruktur Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya