Kesulitan Daftar Kendaraan di MyPertamina? Dirut Pertamina Kasih Solusi

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menegaskan, sejak 1 Juli 2022 lalu Pertamina mendorong masyarakat untuk mendaftarkan kendaraannya di MyPertamina

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Jul 2022, 13:42 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2022, 13:42 WIB
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Kantor PGE area Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara. (Dok Pertamina)
Pertamina New Renewable Energy menginisiasi peningkatan kapasitas terpasang panas bumi, melalui penerapan teknologi Binary dengan membangun Binary Unit. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Kantor PGE area Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara. (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menegaskan, sejak 1 Juli 2022 lalu Pertamina mendorong masyarakat untuk mendaftarkan kendaraannya sebagai tahap awal untuk mendapatkan BBM Subsidi Solar atau Pertalite.

Langkah tersebut dilakukan dalam rangka upaya memastikan BBM Subsidi yang disalurkan Pertamina lebih tepat sasaran. Sesuai Roadmap Pertamina, Juli ini baru tahap pendaftaran kendaraan, bukan pembatasan pembelian BBM bersubsidi.

"Namun ke depan, apabila peraturan pemerintah telah ditetapkan, maka hanya jenis kendaraan yang sesuai dan telah terdaftar saja yang dapat membeli BBM bersubsidi," ujar Nicke dalam keterangan tertulis, Jumat (8/7/2022).

Lebih lanjut, Nicke menjelaskan, Pertamina mempermudah masyarakat dalam melakukan pendaftaran dengan menyediakan tiga cara.

Pertama, melalui situs subsiditepat.mypertamina.id. Cara kedua dengan aplikasi MyPertamina dan ketiga, masyarakat bisa datang langsung ke SPBU untuk dibantu mendaftarkan kendaraan.

"Kendaraan-kendaraan ini didaftar untuk mendapatkan QR Code yang akan menjadi dasar bagi petugas SPBU melayani penjualan BBM bersubsidi. Karena subsidi melekat di kendaraan, QR Code ini bisa diprint, dilaminating dan ditempel di kendaraan untuk memudahkan transaksi di SPBU," bebernya.

"Jadi tidak harus menggunakan gadget atau aplikasi MyPertamina saat membeli BBM bersubsidi," kata Nicke.

 

Batas Akhir Pendaftaran

Uji Coba Beli Pertalite Pakai MyPertamina
Warga menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Kamis (30/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan melakukan uji coba pembelian Pertalite dan Solar secara terbatas bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem MyPertamina, mulai 1 Juli mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Nicke menjelaskan, setelah tahap pendaftaran, pembatasan akan dilakukan setelah terbitnya Perpres tentang kriteria baru kendaraan penerima BBM subsidi.

Dia menyatakan, saat ini aturan mengenai siapa yang berhak menerima BBM Subsidi masih diharmonisasikan kementerian dan lembaga. Nantinya, sesuai peraturan tersebut, Pertamina dapat melakukan pengelompokan kendaraan yang berhak menerima BBM subsidi.

"Dalam implementasi pembatasan nanti, bagi kendaraan yang telah terdaftar dan dibuktikan dengan QR Code dapat membeli Pertalite atau Solar Subsidi. QR Code inilah sebagai dasar. Untuk itu, Pertamina menghimbau masyarakat untuk segera mendaftarkan kendaraannya yang berhak menerima BBM subsidi," tandas Nicke.

Ada MyPertamina, Pengamat Yakin Penyaluran Pertalite Tepat Sasaran

Pertamina menerapkan mekanisme baru yakni dengan cara pendaftaran BBM lewat website subsiditepat.mypertamina.id khusus untuk kendaraan roda empat.
Pertamina menerapkan mekanisme baru yakni dengan cara pendaftaran BBM lewat website subsiditepat.mypertamina.id khusus untuk kendaraan roda empat.

PT Pertamina (Persero) telah menerapkan uji coba penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi melalui program MyPertamina. Upaya tersebut diyakini dapat membuat penyaluran Pertalite dan biosolar tepat sasaran.

Pengamat Energi yang juga Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, penyaluran BBM subsidi melalui program program MyPertamina ini maka akan membuat penyaluran BBM Subsidi menjadi lebih terukur, terkendali dan hanya diberikan kepada masyarakat yang memang berhak saja.

“Tanpa ada pengendalian dan pembatasan BBM Bersubsidi maka akan membuat beban keuangan negara akan semakin berat karena kouta yang sudah ditetapkan akan melebihi dari yang ditetapkan. Jika ini terjadi maka akan menambah beban keuangan negara dan juga pastinya Pertamina selaku badan usaha yang berikan penugasan oleh pemerinta,” kata Mamit, di Jakarta, Rabu (6/7/2022)

Mamit memandang, antusiasme masyarakat mengikuti program tersebut menunjukan telah terbangunnya pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai penyaluran BBM Subsidi yang tepat sasaran.

Hingga 6 Juli 2022 atau empat hari sejak program digulirkan sudah ada 50 ribu kendaraan yang meregisterasikan kendaraannya di website subsiditepat.mypertamina.id.

“Mari sama-sama kita kawal dan pastikan bahwa BBM Subsidi di konsumsi oleh masyarakat yang berhak dan tepat sasaran. Dukungan dari masyarakat akan keberhasilan program ini adalah yang utama,” imbuh Mamit.

Sigap

Uji Coba Beli Pertalite Pakai MyPertamina
Petugas melakukan pengisian bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Kamis (30/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan melakukan uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Pertalite dan Solar, secara terbatas bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem MyPertamina, mulai 1 Juli mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Mamit, dalam pelaksanaan program tersebut Pertamina telah sigap dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat agar program ini bisa berhasil. Selain mendaftar melalui situs dan juga aplikasi MyPertamina, masyarakat yang tidak mempunyai gawai atau smart phone bisa mendaftar di booth pendaftaran di SPBU Pertamina.

"Akan ada petugas yang membantu masyarakat untuk mendaftar. Jadi luar biasa effort yang diberikan teman-teman Pertamina agar program ini berhasil dan tidak membuat susah masyarakat,” ujar Mamit.

Menurut dia, apa yang dilakukan oleh Pertamina sudah sangat tepat dan patut di dukung. Program ini harus terus dilanjutkan tidak hanya di 11 kota Kabupaten yang tersebar di 5 Provinsi saja tapi ke seluruh wilayah di Indonesia.

“Dengan melihat perkembangan seperti saat ini, saya kira program ini harus dilanjutkan ke seluruh wilayah Indonesia secepatnya. Pertamina begitu siap dalam menyiapkan sistem digital baik melalui website dan aplikasi MyPertamina maupun pendaftaran secara manual dengan adanya booth di SPBU-SPBU milik Pertamina. Upaya yang begitu keras ini patut mendapatkan dukungan dan apresiasi dari semua pihak,” tutur Mamit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya