Modal Asing Keluar USD 2,05 Miliar, Sri Mulyani Ungkap Alasannya

Ketidakpastian di pasar keuangan global akibat tingginya inflasi di negara maju dan pengetatan dari kebijakan moneter telah mengakibatkan aliran ke luar modal asing.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 01 Agu 2022, 18:46 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2022, 18:45 WIB
FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan, aliran modal asing yang keluar dari pasar domestik hingga 28 Juli 2022 mencapai USD 2,05 miliar.

Sri Mulyani menilai, itu terjadi akibat kondisi tak menentu pasar keuangan dunia saat ini, yang dibayang-bayangi oleh laju inflasi tinggi hingga pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan berbagai negara.

"Memasuki triwulan ketiga, pada Juli hingga 28 Juli, investasi portfolio mencatat net outflow sebesar USD 2,05 miliar. Hal ini sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi," paparnya dalam konferensi pers hasil rapat KSSK, Senin (1/8/2022).

Menurut dia, ketidakpastian di pasar keuangan global akibat tingginya inflasi di negara maju dan pengetatan dari kebijakan moneter telah mengakibatkan aliran ke luar modal asing, khususnya investasi portfolio.

Alhasil, itu turut berimbas terhadap penekanan nilai tukar mata uang berbagai negara berkembang terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

"Tekanan terhadap nilai tukar rupiah yang meningkat sebagaimana juga dialami oleh seluruh mata uang negara-negara dunia terhadap dolar Amerika Serikat, terjadi di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang memang masih tinggi," bebernya.

Secara perhitungan, Sri Mulyani menyampaikan, sampai dengan 28 Juli 2022, nilai tukar rupiah melemah 4,55 persen year to date.

"Meskipun demikian, pelemahan tersebut lebih baik apabila dibandingkan dengan pelemahan atau depresiasi berbagai mata uang di kawasan seperti Malaysia Ringgit yang mengalami perlemahan 6,46 persen. India mengalami perlemahan 6,80 persen, dan Thailand yang mengalami perlemahan hingga mencapai 9,24 persen," ungkapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Modal Asing Rp 8,35 Triliun Cabut dari RI di Pekan Keempat Juni 2022

Ilustrasi dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat aliran modal asing keluar sebesar Rp 8,35 triliun dalam pekan keempat Juni, yakni pada 20-23 Juni 2022.

Dikutip dari Antara, Jumat, (24/6/2022), Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, menyebutkan modal asing tersebut keluar dari pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 5,25 triliun dan pasar saham sebesar Rp 3,1 triliun.

Dengan demikian secara keseluruhan sejak Januari sampai 23 Juni 2022, tercatat aliran modal asing keluar bersih dari pasar SBN Rp 105,09 triliun. Namun terdapat aliran modal asing masuk bersih di pasar saham sebesar Rp 67,55 triliun.

Sementara itu, ia menuturkan premi risiko investasi alias credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 130,99 basis poin (bps) per 23 Juni 2022 dari 130,84 bps per 17 Juni 2022.

Imbal hasil atau yield SBN Pemerintah Indonesia tenor 10 tahun tercatat menurun ke level 7,38 persen pada pagi hari ini dari level 7,4 persen pada akhir hari Kamis (23/6).

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Yield Surat Utang Indonesia

Meski begitu, posisi yield surat utang Indonesia masih jauh dari imbal hasil obligasi Amerika Serikat tenor 10 tahun yang sebesar 3,087 persen.

Dengan adanya aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik, BI mencatat nilai tukar rupiah masih berhasil sedikit menguat di level Rp14.833 per dolar AS pada pembukaan pagi hari ini dari level penutupan kemarin, yaitu Rp14.835 per dolar AS.

Di sisi lain, indeks dolar AS melemah ke level 104,43. Indeks dolar AS adalah indeks yang menunjukkan pergerakan mata uang Negeri Paman Sam terhadap enam mata uang negara utama lainnya, yaitu euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya