Liputan6.com, Jakarta Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) jalin kerja sama dengan serikat pekerja Malaysia. Lingkupnya guna pengembangan keterampilan di bidang vokasi dan advokasi.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menerima delegasi pimpinan serikat pekerja Malaysia, Presiden National Union of Bank Employees (NUBE) Malaysia Solomon dan Mr. Abdul Jamil di Gedung DPP KSPSI, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Andi Gani mengungkapkan, dibahas masalah kerja sama antara KSPSI dan NUBE Malaysia dalam bidang vokasi dan advokasi untuk pekerja migran Indonesia yang bekerja di Malaysia.
Advertisement
"Kerja sama ini menjadi bukti eratnya hubungan KSPSI dengan NUBE Malaysia. Ini juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja dengan pelatihan vokasi," kata dia dalam keterangannya, Senin (3/10/2022).
Pimpinan Konfederasi Buruh ASEAN (ATUC) ini menegaskan, keterampilan vokasi dan advokasi bagi buruh sangat diperlukan. Apalagi, tantangan menghadapi industri 4.0 sudah didepan mata.
"Pendidikan vokasi dan advokasi sangat penting untuk membentuk pekerja makin terampil serta profesional," ucapnya.
Untuk diketahui, kerja sama KSPSI pimpinan Andi Gani Nena Wea bersama NUBE Malaysia sudah berlangsung selama 10 tahun.
Â
Dukungan BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan Kementerian BUMN beserta seluruh BUMN hadir untuk mendukung para Pekerja Migran Indonesia (PMI). Ada banyak dukungan yang diberikan BUMN seperti pelatihan, layanan perbankan, hingga lounge yang nyaman di bandara.
Erick Thohir mengatakan, selama ini BUMN selalu hadir untuk menjaga dan melayani para pekerja migran. Ia pun membuka peluang bekerja sama dengan seluruh pihak untuk membantu para PMI ini agar bisa bekerja dengan maksimal.
BUMN pun membuka peluang kerja sama pelatihan kepada calon pekerja di beberapa negara seperti Taiwan dan Korea Selatan sebagai penempatan negara tujuan dari PMI.
"Taiwan menjadi salah satu negara tujuan dengan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kerja sama apik yang sudah lama terjalin," jelas dia seperti dikutip dari akun instagram @erickthohir, Kamis (15/9/2022).
Â
Advertisement
Bangun Training Center
Dalam unggahan video singkat tersebut, Erick Thohir terlihat berbincang bersama dengan dari perwakilan Taiwan Mr, Lee dan Mr. John chen. Diketahui juga, Erick menyampaikan keinginannya untuk membangun training center untuk para pekerja.
"Areanya bisa disediakan oleh kami dari Kementerian BUMN tapi anda sediakan bangunannya dan sistemnya untuk para pekerja. Apa yang bisa kami sediakan untuk anda, adalah pelatihan berbahasa dan lainnya, atau mungkin di tansisi ini anda bisa memberikan pelatihan lebih karena saya rasa kalian ahli dalam bidang ini, ujarnya.
keinginan itu langsung disambut baik dan sepakat untuk bekerja sama membangun Indonesia-Taiwan Training Center.
Sebelumnya, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2PMI) bersama Menteri BUMN Erick Thohir baru saja melepascalon Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebanyak 975 yang telah melewati rangkaian pelatihan. Para PMI tersebut siap berangkat ke negara tujuan yakni Taiwan dan Korea Selatan.
"Selamat untuk 975 pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah melewati rangkaian pelatihan. Kalian orang-orang terpilih yang hari ini siap berangkat dan berkarya di negara tujuan masing-masing, khususnya Taiwan dan Korea Selatan," jelas dia.
Â
Tambah Anggaran BP2MI
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Tahun 2021.
Prestasi ini mendapat apresiasi dari Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma.
"Predikat WTP ini merupakan bukti bahwa selama ini BP2MI bekerja serius menyelesaikan berbagai persoalan yang sangat kompleks terkait pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI)," kata Stefanus dalam keterangan tertulisnya., Jumat (23/9/2022).
"Kiprah dan langkah-langkah yang diambil BP2MI, kami sudah melihat secara langsung bagaimana bentuk perlakuan sebuah Lembaga negara kepada Pekerja Migran yang notabene merupakan pahlawan Devisa," kata Gusma.
Namun yang disayangkan menurut Gusma anggaran tahunan BP2MI selama ini kecil bila dibandingkan dengan tugas dan tanggung jawab BP2MI menjaga dan melindungi pekerja migran Indonesia di seluruh dunia.
"Apalagi dalam memerangi sindikasi PMI Ilegal yang sangat masif," lanjutnya.
Advertisement