Miliarder Elon Musk Boyong 50 Karyawan Tesla ke Twitter

Elon Musk dilaporkan menarik lebih dari 50 karyawan Tesla untuk ikut bekerja ke Twitter.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 01 Nov 2022, 14:20 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2022, 14:20 WIB
Miliarder Elon Musk dilaporkan menarik lebih dari 50 karyawan Tesla terpercayanya untuk bekerja di Twitter. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)
Miliarder Elon Musk dilaporkan menarik lebih dari 50 karyawan Tesla terpercayanya untuk bekerja di Twitter. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)

Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya di dunia, Elon Musk dilaporkan telah menarik lebih dari 50 karyawan Tesla tepercayanya untuk bekerja di Twitter. Ini menyusul rampungnya pembelian raksasa media sosial sebesar USD 44 miiar Pada 28 Oktober, Elon Musk memindahkan karyawan Tesla yang sebagian besar merupakan insinyur perangkat lunak dari tim Autopilot.

Dikutip dari CNBC International, Selasa (1/11/2022) sebuah catatan internal menunjukkan karyawan dari perusahaan Musk lainnya sekarang diizinkan untuk bekerja di Twitter, termasuk lebih dari 50 orang dari Tesla, dua dari Perusahaan Boring Company dan satu karyawan dari Neuralink.

Begitu juga dua orang yang memiliki nama belakang Musk, yakni James dan Andrew Musk, yang masing-masing pernah bekerja di Palantir dan Neuralink.

Di antara puluhan orang yang direkrut Elon Musk secara khusus dari Tesla adalah direktur pengembangan perangkat lunak Ashok Elluswamy, direktur teknik Autopilot dan TeslaBot Milan Kovac, direktur senior teknik perangkat lunak Maha Virduhagiri, Pete Scheutzow, manajer program teknis staf senior, dan Jake Nocon, yang merupakan manajer senior intelijen keamanan Tesla.

Diketahui, Nocon sebelumnya bekerja untuk Uber dan Nisos, sebuah perusahaan keamanan yang memiliki kontrak jutaan dolar dengan Tesla untuk mengidentifikasi ancaman orang dalam, dan memantau kritik terhadap perusahaan.

Sejumlah karyawan Twitter juga mengungkapkan kepada CNBC bahwa, Musk mendesak karyawan pilihannya yang akan dipindah untuk mempelajari Twitter secepat mungkin, dari kode sumber hingga moderasi konten serta persyaratan privasi data sehingga platform tersebut dapat didesain ulang.

Sementara itu, belum diketahui secara jelas bagaimana karyawan Tesla akan membagi jadwal mereka antara pembuat mobil dan tugas di Twitter.

Diketahui, ada sejumlah karyawan Tesla yang juga bekerja untuk perusahaan Elon Musk lainnya, biasanya SpaceX atau Boring Company. Salah satu contoh, yakni Wakil Presiden Materials Tesla Charlie Kuehmann yang juga menjabat sebagai wakil presiden di SpaceX.

 

Setelah Ambil Alih, Elon Musk jadi CEO Twitter

Elon Musk dalam Met Gala 2022. (Evan Agostini/Invision/AP)
Elon Musk dalam Met Gala 2022. (Evan Agostini/Invision/AP)

Orang terkaya di dunia, Elon Musk mengatakan dalam sebuah pengajuan pada Senin (31/10) bahwa dia akan menjabat sebagai kepala eksekutif atau CEO Twitter. 

Seperti diketahui, bos Tesla itu telah menyelesaikan kesepakatan pembelian raksasa media sosial sebesar USD 44 miliar pekan lalu. 

Dalam pengajuan lain, Musk mengungkapkan bahwa dia menjadi kepala eksekutif Twitter menyusul pengambilalihan tersebut.

"Orang-orang berikut, yang menjadi direktur Twitter sebelum waktu efektif penggabungan, tidak lagi menjadi direktur Twitter: Bret Taylor, Parag Agrawal, Omid Kordestani, David Rosenblatt, Martha Lane Fox, Patrick Pichette, Egon Durban, Fei- Fei Li dan Mimi Alemayehou," kata Musk dalam pengajuan, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (1/1/2022).

Sementara itu, Twitter menolak berkomentar tentang berapa lama Musk akan tetap menjadi CEO atau apakah akan menunjuk kandidat lain di badan eksekutif.

Sebelum menjadi CEO, Musk sebelumnya telah mengubah biodata di akun Twitter-nya menjadi "Chief Twit".

Musk, yang juga menjalankan perusahaan roket SpaceX, startup chip otak Neuralink dan perusahaan tunneling the Boring Company, dilaporkan telah membebastugaskan CEO Twitter sebelumnya, Parag Agrawal, dan pejabat tinggi perusahaan lainnya pekan lalu.

 

Miliarder Elon Musk Bantah Kabar PHK di Twitter

Elon Musk. (AP Photo/Susan Walsh, File)
Elon Musk. (AP Photo/Susan Walsh, File)

Elon Musk telah membantah laporan tentang rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan di perusahaan media sosial itu.

Bantahan itu datang saat sang miliarder menanggapi pertanyaan dari salah satu pengguna Twitter terkait kabar rencana PHK di Twitter. "Ini Salah," tulis Musk, dikutip dari Channel News Asia, Senin (31/10/2022). 

Laporan New York Times beberapa waktu sebelumnya menyebutkan bahwa, Musk telah memerintahkan PHK di seluruh perusahaan, dengan beberapa tim untuk dipangkas dan PHK akan dilakukan sebelum tanggal 1 November, ketika karyawan dijadwalkan untuk menerima hibah saham sebagai bagian dari kompensasi.

Laporan media lainnya juga menyebut Musk akan memecat eksekutif Twitter dalam upaya untuk menghindari pembayaran pesangon yang besar dan kuat.

Selain itu, sejumlah sumber juga menyebut Musk bakal memecat Chief Executive Officer (CEO) Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Twitter Vijaya Gadde setelah menyelesaikan pembelian senilai USD 44 miliar pada 28 Oktober 2022.

Orang terkaya di dunia, Elon Musk kembali menjadi sorotan warganet setelah memposting video dirinya tengah berjalan masuk ke kantor pusat Twitter membawa wastafel. Video tersebut meningkatkan spekulasi tentang keputusan pembelian Twitter yang direncanakan bos Tesla itu.

Miliarder itu menghadapi tenggat waktu Jumat untuk menyelesaikan pembelian senilai USD 44 miliar (£38 miliar), yang ia umumkan beberapa bulan lalu tetapi kemudian mencoba untuk mengabaikannya.

Infografis Tekno Google Twitter
Infografis Tekno Google Twitter (liputan6/desi)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya