Liputan6.com, Jakarta Mantan Menteri Keuangan era reformasi Bambang Subianto meninggal dunia, Jumat (4/11/2022) kemarin.
Dari informasi yang diterima Liputan6.com, Mantan Menteri Keuangan kabinet Reformasi Pembangunan periode 1998—1999 di era Presiden BJ Habibie ini meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah pada pukul 16.54 WIB.
"Mohon maafkan kesalahan selama beliau mejalani kehidupan. Dan mohon mendoakan agar beliau husnul khotimah dan dibimbing Allah azza wa jalla dalam menjalani alam-alam berikut," tulis berita duka.
Advertisement
Dikutip dari merdeka.com, Bambang Subianto pada lahir 10 Januari 1945. Beliau merupakan Menteri Keuangan RI pada Kabinet Reformasi Pembangunan yang menjabat dari 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.
Bambang menyelesaikan pendidikan tinggi pada tahun 1973 di Institut Teknologi Bandung. Setelahnya dia bergabung dengan Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) sebagai peneliti, dan tak lama kemudian (1975) sebagai seorang dosen di FEUI.
Pada tahun 1988, Bambang Subianto bergabung dengan Departemen Keuangan dan ditugaskan sebagai Direktur pada Direktorat Institut Keuangan dan Akuntansi. Pada tahun 1992, beliau dipromosikan sebagai Dirjen pada Direktorat Lembaga Keuangan di Departemen Keuangan.
Di tengah krisis moneter pada bulan Januari 1998, Dr. Bambang Subianto ditunjuk sebagai Kepala BPPN yang pertama. Dan pada bulan Mei 1998 menjadi Menteri Keuangan Indonesia (1998 - 1999).
Kiprah Bambang Subianto
Setelah berkiprah di berbagai macam karier dalam layanan publik, Bambang bergabung dengan Ernst & Young, sebagai partner pada bulan Juli 2000, dan pensiun pada tahun 2005.
Selanjutnya pada tahun 2009 menjadi pimpinan PP. Arghajata Consulting, perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi manajemen, di samping berperan sebagai Komisaris di berbagai perusahaan (antara lain PT Star Energy Investments 2008 -2011, PT Unilever Indonesia 2008 - 2015, PT Jamsostek 2009 -2014).
Bambang menjabat sebagai menteri keuangan pada 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999. Dia menjadi bagian dari Reformasi Pembangunan di bawah kepemimpinan Presiden B.J. Habibie. Bambang pun tercatat sebagai komisaris di berbagai perusahaan, antara lain di PT Star Energy Investments (2008—2011), PT Unilever Indonesia (2008—2015), dan PT Jamsostek (2009—2014).
Advertisement