Pulihkan Ekonomi RI, Boeing Buka Peluang Peningkatan Kerja Sama dengan Maskapai

Boeing bersama INACA menyelenggarakan seminar yang berfokus pada pemulihan dan perluasan jaringan penerbangan bertempat di Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Des 2022, 16:40 WIB
Diterbitkan 07 Des 2022, 16:40 WIB
Boeing bersama INACA menyelenggarakan seminar yang berfokus pada pemulihan dan perluasan jaringan penerbangan
Boeing bersama INACA menyelenggarakan seminar yang berfokus pada pemulihan dan perluasan jaringan penerbangan (dok: INACA)

Liputan6.com, Jakarta Boeing bersama INACA menyelenggarakan seminar yang berfokus pada pemulihan dan perluasan jaringan penerbangan bertempat di Jakarta.

Seminar ini dihadiri oleh para CEO dan direktur maskapai yang membidangi network, stakeholders aviasi, praktisi aviasi, serta para akademisi.

“Sektor penerbangan Indonesia menyediakan peluang signifikan sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara. Boeing merasa terhormat bisa bekerja sama dengan Indonesia National Air Carriers Association (INACA) untuk memungkinkan adanya dialog di seluruh industri dengan berfokus pada pemulihan perjalanan udara dan perencanaan jaringan (network planning)," kata Director of International Sales, Boeing Commercial Airplanes, Samir Belyamani, Rabu (7/12/2022).

"Mengingat jumlah penumpang Indonesia yang diperkirakan akan melampaui kebutuhan masa pra-pandemi dalam beberapa tahun ke depan seiring pasar domestik regional yang terus tumbuh, sangatlah penting bagi industri penerbangan Indonesia untuk terus bekerja sama menciptakan kemajuan yang lebih baik lagi menuju pemulihan," tambah dia.

Tujuan dari seminar ini adalah untuk meningkatkan kapasitas penerbangan secara efektif dan efisien agar dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja menyampaikan bahwa untuk menciptakan pemulihan industri penerbangan, Indonesia membutuhkan konektivitas transportasi yang terintegrasi untuk mendukung kelancaran mobilitas dan distribusi logistik, serta mengurangi disparitas ekonomi antar wilayah.

“Untuk mencapai konektivitas dan akses lalu lintas udara yang prima, diperlukan penataan kembali Hub dan Sub Hub Domestik, termasuk Hub Internasional,” kata Denon yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Bidang Perhubungan KADIN Indonesia.

Keuangan Makin Sehat, Garuda Indonesia Mau Tambah Frekuensi Penerbangan

Garuda Indonesia
Ilustrasi maskapai penerbangan Garuda Indonesia saat berhenti di apron Bandara Adi Soemarmo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

PT Garuda Indonesia (Persero) berencana menambah frekuensi penerbangan di beberapa destinasi yang jadi layanannya. Hal ini, menyusul semakin baiknya kinerja operasional dan keuangan perusahaan sejalan dengan proses restrukturisasi perusahaan.

Direktur Utama Garuda Indonedia Irfan Setiaputra mengungkap, rencana itu guna merespons semakin siapnya beberapa pesawat yang akan dioperasikan maskapai pelat merah. Utamanya melayani rute-rute domestik.

"Frekuensi kita memang dengan keterbatasan yang kita miliki dan kedepan pesawat yang siap, kami mengutamakan rute domestik yang belum dilayani setiap hari, kita akan tingkatkan menjadi setiap hari," ujar dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (5/12/2022).

"Yang baru dilayani sekali sehari, kita akan tingkatkan menjadi dua kali sehari dan demikian seterusnya," sambung Irfan.

Dalam menambah frekuensi penerbangan ini, Irfan menggandeng operator bandara. Yakni, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II.

"Kita memang bekerja sama terus dengan AP I dan AP II, untuk memperpanjang jam operasi dari masing-masing bandara yang ada," ungkapnya.

Dia mengatakan penambahan ini juga sejalan dengan target maskapai untuk mengejar profitabilitas dalam memperbaiki kondisi keuangannya. Irfan juga mengaku sudah mengantongi informasi mengenai kebiasaan pelaku perjalanan untuk mendukung rencananya itu.

"Contohnya misalnya ada beberapa kota yang mungkin tidak pas kalau mendarat terlalu malam, tapi ada berapa kota yang bisa menerima penerbangan kalau mendarat malam, ada beberapa kota yang tidak bisa menerima kalau kita berangkat dari kota tersebut pagi," terang dia.

Perlu Tambah Banyak Rute

Garuda Indonesia Tutup 97 Rute Penerbangan
Pesawat Garuda terparkir di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada kesempatan itu, Irfan mengungkap kalau Garuda Indonesia membutuhkan untuk menambah rute-rute penerbangan. Terutama penerbangan pagi dari kota-kota yang menuju ke Jakarta.

"Rute-rute Garuda, jadwal-jadwal Garuda selama ini terlalu Jakarta sentris, jadi kita berharap bisa juga dari Padang, bisa juga dari kota-kota lain bisa terbang pagi," kata dia.

"Implikasi positif yang ingin kita harapkan dari situ adalah bahwa garuda kemudian juga berpartisipasi didalam ekonomi didaerha tersebut walaupun skalanya tidak terlalu besar, seperti kita bisa menginap disitu cabin crew dan pilot kita bisa menginap kita punya pasokan sehingga bisa mempersiapkan penerbangan di pagi harinya," beber Irfan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya