Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan program tanggung jawa sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan pelat merah bisa bermanfaat untuk rakyat. Termasuk dalam kaitannya untuk konsep berkelanjutan.
Sepanjang tahun 2022, Kementerian BUMN telah menajamkan program Bakti BUMN atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan berfokus pada tiga bidang. Yaitu pendidikan, lingkungan, dan pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK).
Baca Juga
Transformasi di bidang itu dilakukan dengan tujuan optimalisasi dampak program, tata kelola, teknologi, peningkatan kolaborasi, dan juga peningkatan keterlibatan karyawan.
Advertisement
“Program TJSL ini harus dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan BUMN, selain soal keberlanjutan juga penting”, ujar Erick dalam keterangannya, Senin (19/12/2022).
“Tujuannya agar dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang bagi rakyat Indonesia," sambungnya.
Program yang dikenal dengan Bakti BUMN bertujuan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). TPB ini terbagi dalam 4 Pilar Pembangunan, yaitu Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Ekonomi, Pilar Pembangunan Lingkungan, dan Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola. Kementerian BUMN mendorong pencapaian TPB ini melalui program TJSL BUMN.
“Jika pada krisis sebelumnya, UMKM hadir menyelamatkan ekonomi kita, sekarang waktunya kita bersama-sama menyelamatkan UMKM dari keterpurukan,” Erick menambahkan.
Menurutnya, bisnis rakyat itu perlu mendapat akses, perhatian, dan pendampingan ke perbankan.
“Kita harus berusaha agar UMKM naik kelas. Kalau BUMN-nya sehat, UMKM-nya berkualitas, misi Indonesia untuk menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar dapat tercapai," ujar Erick.
Sebaran Bidang
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono menyampaikan berbagai program yang telah dijalankan oleh BUMN beserta manfaatnya.
Di sektor pendidikan, menurut Edi, ada tiga program utama di bidang pendidikan, yaitu pertama, beasiswa berupa bantuan dana pendidikan kepada siswa/i berprestasi atau yang membutuhkan. Program itu menyentuh 7.700 siswa yang tersebar di berbagai Kawasan, termasuk Jayapura, Nias, Selayar, Binjai. Kedua, Bantuan Penunjang Pendidikan berupa penyediaan alat TIK sebanyak 1.328 set kepada berbagai instansi pendidikan yang tersebar antara lain di wilayah Banten, Surakarta, Biak, Kupang, Ambon.
Ketiga, Bantuan Pendanaan Biaya Sertifikasi bagi guru, yang telah diterima oleh 3.810 guru antara lain di Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Maluku, hingga Nusa Tenggaran Timur.
“Kami mendukung kesejahteraan para guru melalui sertifikasi yang dapat mendorong profesionalisme guru. Pendidikan yang berkualitas dan tentu pada akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan guru,” ujar Edi Eko.
Program ini merupakan bentuk kepedulian BUMN terhadap masa depan bangsa agar dapat bersaing dan menumbuhkan inovasi-inovasi yang bermanfaat, serta meningkatkan kapasitas guru untuk bisa mendapatkan sertifikasi yang dipersyaratkan Pemerintah, sejalan dengan upaya meningkatkan kesejahteraan guru.
Advertisement
Lingkungan
Edi melanjutkan, di bidang lingkungan, terdapat 3 program utama, yaitu Pertama, Penanaman Pohon di seluruh Indonesia. Sudah sebanyak 4,6 juta pohon yang ditanam. Program lingkungan lain adalah Pengelolaan Sampah Terintegrasi terutama di 5 wilayah DPSP serta Penyediaan Sarana Air Bersih di daerah tertinggal, sudah mencapai 102 titik lokasi. Program ini adalah bentuk kepedulian BUMN terhadap keberlanjutan iklim yang bersih, pengembangan tingkat kesehatan masyarakat, dan peluang peningkatan nilai ekonomis dari pengolahan sampah.
Salah satu program TJSL terkait pengolahan sampah yang telah berjalan berkelanjutan adalah Bank Sampah PT Pegadaian dengan Program “Memilah Sampah Menabung Emas”. Melalui program ini, peserta akan ‘menabung’ sampah yang nantinya dapat ditukarkan menjadi tabungan emas. Langkah tersebut dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan mencegah terjadinya penumpukan sampah di TPA.
Saat ini, PT Pegadaian memiliki 72 Bank Sampah yang tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia, dan mengelola lebih dari 300 ton sampah terpilah tiap bulannya yang dikonversi menjadi emas.
Program pengolahan sampah ini didasari dengan adanya isu lingkungan terkait sampah yang diselaraskan dengan bisnis perusahaan. Penyelarasan tersebut membentuk adanya creating share value yang menciptakan nilai tambah, baik bagi masyarakat maupun perusahaan.
Pengembangan UMK
Untuk Bidang Pengembangan UMK, terdapat 2 program utama, yaitu Pertama, bantuan pendanaan biaya sertifikasi halal bagi 1.230 UMK. Kedua, migrasi digital marketing kepada 3.622 UMK.
Program pengembangan UMK ini adalah bentuk kepedulian BUMN dalam meningkatkan daya jual produk UMK, menciptakan pangsa pasar UMK yang lebih luas, dan menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.
“Dalam mengejar program sertifikasi halal ini, kami memberikan pembinaan dan pelatihan yang telah menghasilkan 1.230 sertifikat halal. Kemudian kami juga mendorong migrasi digital marketing, yaitu peralihan media produk dari konvensional ke digital. Ini bagian dari disrupsi yang tidak bisa kita tinggalkan. Kami telah membantu 3.622 UMK untuk Go Digital,” jelasnya.
Advertisement