Bank Dunia Menguak Pemicu Harga Beras Indonesia Termahal di Asia Tenggara

Bank Dunia : penyebab tingginya harga beras di Indonesia disebabkan oleh adanya masalah dalam harga pasar bagi produsen pertanian.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 20 Des 2022, 15:30 WIB
Diterbitkan 20 Des 2022, 15:30 WIB
Harga beras Indonesia
Perum Bulog mengimpor beras dari beberapa negara total mencapai 500 ribu ton. Pada Jumat (16/12/2022). Laporan terbaru Bank Dunia menyoroti harga beras di Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara dalam satu dekade terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Laporan terbaru Bank Dunia menyoroti harga beras di Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara dalam satu dekade terakhir. Lembaga keuangan internasional itu menjelaskan, penyebab tingginya harga beras di Indonesia disebabkan masalah dalam harga pasar bagi produsen pertanian.

"Harga eceran beras Indonesia secara konsisten menjadi yang tertinggi di ASEAN selama (satu) dekade terakhir," ungkap Bank Dunia dalam laporan Indonesia Economic Prospect (IEP) edisi December 2022', dikutip Selasa (21/12/2022).

"Hal ini disebabkan adanya dukungan harga pasar bagi produsen di bidang pertanian yang terdiri dari kebijakan yang menaikkan harga domestik untuk produk pertanian," tulisnya.

Kebijakan-kebijakan ini termasuk langkah-langkah perdagangan yang membatasi (misalnya, tarif impor, pembatasan kuantitatif, monopoli impor BUMN untuk komoditas utama, dan tindakan nontarif lainnya), juga harga pembelian minimum di tingkat petani (misalnya, untuk beras).

Adapun "kurangnya investasi jangka panjang dalam penelitian dan pembangunan pertanian, layanan penyuluhan, dan pengembangan sumber daya menahan peningkatan produktivitas yang dapat menurunkan harga pangan dalam jangka panjang".

Disebutkan, harga beras di Indonesia 28 persen lebih tinggi dibanding harga di Filipina, juga dua kali lipat lebih mahal dari negara tetangga lainnya yaitu Vietnam, Kamboja, Myanmar dan Thailand.

Meskipun demikian, Bank Dunia melihat harga beras Indonesia  telah stabil hampir sepanjang tahun 2022 hingga beberapa bulan terakhir. Sementara cabai, bawang merah, dan minyak goreng telah menjadi pendorong utama inflasi pangan di Indonesia tahun ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Beras di Indonesia Hari Selasa 20 Desember 2022

5000 Ton Beras Impor Asal Vietnam Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022). Perum Bulog mendatangkan 5.000 ton beras impor asal Vietnam guna menambah cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan digunakan untuk operasi pasar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Mengutip data di laman hargapangan.id, harga beras kualitas super II pada Selasa (20/12) di pasar tradisional seluruh provinsi telah menurun 0,37 persen atau Rp 50 menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kini, rata-rata harga beras kualitas super II di pasar tradisional Indonesia dipatok Rp. 13.500 per kg. 

Sementara itu, harga beras kualitas super I di pasar modern masih dipatok harga tetap yaitu Rp 15.000 per kg.

Kalimantan Tengah menjadi provinsi dengan harga beras kualitas super I, sebesar Rp 23.150 per kg, disusul DKI Jakarta Rp 16.800 per kg kemudian Sumatera Barat dan Riau masing-masing Rp 16.650 dan Rp 15.750 per kg. 

Harga beras kualitas super II juga tertinggi di Kalimantan Tengah, sebesar Rp 20.900 per kg dan Sumatera Barat Rp 16.250 per kg. 

Beras kualitas super II di Kalimantan Utara dipatok Rp 15.200 per kg dan Rp 15.000 di Riau. 

Di DKI Jakarta, beras kualitas super II dipatok Rp 14.750 per kg. Sedangkan di wilayah Jawa, dipatok mulai Rp. 12.300 hingga Rp. 12.750 per kg. 


Impor 500 Ribu Ton Beras, Bulog Rogoh Kocek Rp 4,4 Triliun

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyatakan impor beras untuk menambah cadangan beras Bulog yang berkurang banyak, paska operasi pasar yang dilakukan Bulog.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyatakan impor beras untuk menambah cadangan beras Bulog yang berkurang banyak, paska operasi pasar yang dilakukan Bulog. (Istimewa)

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau yang sering dipanggil Buwas, mengungkapkan bahwa biaya impor beras sebanyak 500 ribu ton diperkirakan mencapai Rp 4,4 triliun. Sebab, harga beras yang dibeli mengikuti harga internasional yakni Rp 8.800 per kilogram (kg).

Terdapat empat negara pemasok beras impor ke Indonesia, yaitu Vietnam, Thailand, Mynamar, dan Pakistan.

"Iya tadi kurang lebih kalau kita (impor) 500 ribu ton dari harga Rp 8.800 ya dikalikan aja dengan 500 ribu ton. Bulog itu terbuka," kata Budi Waseso saat menerima beras di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022).

Karena harga beras impor tersebut dibeli dengan harga Rp 8.800 per kg. Maka pihak Bulog akan menyalurkan dengan harga Rp 8.300 per kilogram. Artinya, Pemerintah akan mensubsidi sisanya.

"Jadi, kita belinya Rp 8.800 dong harga internasional. Nah, itu karena ketentuannya Rp 8.300 maka ada selisih Rp 500 kan. Rp 500 itu akan diganti pemerintah," katanya.

Beras impor kualitasnya termasuk beras Premium, kata Buwas. Artinya, harga rata-rata beras Premium adalah Rp 11.000 per kilogram. Namun, masyarakat jangan khawatir karena harga beras akan dijual murah.

"Kalau lihat visualnya, beras ini di pasaran Indonesia harganya Rp 11.000 (per kilogram), tapi bulog akan menjualnya Rp 8.300. Dipasaran paling mahal Rp 9.000. Kita nanti awasi, tidak kita lepas begitu, nanti tidak sampai ke masyarakat," ujarnya.


Bertahap

Budi Waseso dan Zulkifli Hasan Tinjau Kedatangan Beras Impor di Pelabuhan Tanjung Priok
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (kiri) bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) melihat beras impor saat meninjau aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022). Perum Bulog mendatangkan 5.000 ton beras impor asal Vietnam guna menambah cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan digunakan untuk operasi pasar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Adapun impor beras akan dilakukan secara bertahap. Per hari ini baru 5.000 ton beras impor yang diterima dari Vietnam melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

Kemudian menyusul sore ini, 5.000 beras impor dari Thailand juga akan tiba di Pelabuhan Merak, Banten. Pemerintah menargetkan kedatangan beras impor sebanyak 200 ribu ton paling lambat akhir Desember 2022.

Lalu sisa impor sebanyak 300 ribu ton beras akan dilakukan pada Januari hingga Februari. Alasan dibagi menjadi dua tahap, agar tidak mengganggu panen raya di dalam negeri

"Misalkan nanti mendatangkan tahap keduanya yang 300 ribu ton itu saya perkirakan dan saya haruskan pertengahan Februari semuanya 300 ribu ton sudah masuk. Kenapa? Karena supaya tidak mengganggu panennya. Jadi kekurangan yang tadi 300 ribu ton lebih yang dari dalam negeri plus kewajiban kita menyerap dalam masa panen raya ya kita akan tetap melakukan penyerapan ke dalam," pungkas Buwas.

INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia
INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya