Inflasi 2022 Tembus 5,51 Persen, Ini Sebabnya

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Desember 2022 sebesar 0,66 persen secara bulanan (month to month) dan secara tahunan 5,51 persen (year on year).

oleh Tira Santia diperbarui 02 Jan 2023, 14:30 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2023, 14:30 WIB
20161003-Pasar Tebet-Jakarta- Angga Yuniar
Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Desember 2022 sebesar 0,66 persen secara bulanan (month to month) dan secara tahunan 5,51 persen (year on year). Berdasarkan komponen, tingkat tekanan inflasi komponen harga bergejolak menunjukkan pelemahan dibanding bulan sebelumnya.

"Sebaliknya, peningkatan komponen inflasi inti dan diatur Pemerintah mendorong inflasi tahunan Desember 2022 ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya." kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (2/1/2023).

Komponen harga yang diatur Pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 13,34 persen, lebih tinggi jika dibandingkan dengan November 2022 yakni yang terjadi inflasi sebesar 13,01 persen. Menurutnya, komponen ini memberikan andil terbesar terhadap inflasi di Desember 2022.

Sementara itu, untuk komponen harga bergejolak pada Desember 2022 kembali mengalami inflasi sebesar 5,61 persen, lebih rendah jika dibandingkan dengan kondisi November 2022 sebesar 5,70 persen. Adapun komponen ini memberikan inflasi terhadap Desember 2022 sebesar 0,95 persen.

Sedangkan, komponen inflasi inti mengalami inflasi sebesar 3,36 persen dengan andil terhadap inflasinya sebesar 2,20 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Komponen Pengeluaran

BI Prediksi Inflasi Oktober Capai 0,05 Persen
Pedagang melayani pembeli di salah satu pasar tradisional di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bank Indonesia (BI) dalam Survei Pemantauan Harga (SPH) memperkirakan tingkat inflasi hingga minggu ketiga Oktober 2022 mencapai 0,05% secara bulanan (month-to-month/mtm). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih lanjut, Margo menyampaikan kelompok pengeluaran penyumbang inflasi Desember 2022 tertinggi berasal dari enam komoditas utama, diantaranya beras, tarif air minum PAM, hingga telur ayam ras.

Rinciannya, yaitu tarif air minum PAM yaitu sebesar 0,07 persen, beras 0,07 persen, telur ayam ras 0,06 persen, diikuti kontak rumah 0,05 persen, daging ayam ras 0,04 persen, dan tomat 0,04 persen.

"Ini adalah 6 komoditas utama yang memberikan andil terbesar dalam inflasi Desember 2022," ujarnya.

Sebagai informasi, pada Desember 2022 inflasi Indek Harga Konsumen (IHK) terjadi di 90 kota, dan inflasi IHK tertinggi terjadi di Kota Bandung sebesar 2,04 persen, sedangkan inflasi terendah di kota Sorong sebesar 0,01 persen.


Inflasi sepanjang 2022 Tembus 5,51 Persen

Selama PPKM, Inflasi Agustus 2021 Diperkirakan 0,04 Persen
Pedagang melayani pembeli kebutuhan pokok di kiosnya di Pasar Lembang, Tangerang, Selasa (24/8/2021). Bank Indonesia (BI) memperkirakan, Indeks Harga Konsumen (IHK) alias inflasi akan berlanjut pada bulan Agustus 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Desember 2022 sebesar 0,66 persen secara bulanan (month to month) dan secara tahunan 5,51 persen (year on year). Inflasi Desember 2022 paling besar disumbang oleh makanan, minuman, dan tembakau.

"Sementara untuk inflasi tahun ke tahun atau Desember 2022 terhadap Desember 2021 itu terjadi inflasi sebesar 5,51 persen. Inflasi ini merupakan tahun kalender sepanjang 2022," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (2/1/2023).

Di sisi lain, Margo mengatakan terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 112,85 pada November 2022 menjadi 113,59 pada Desember 2022.

Rinciannya, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,66 persen).

Kemudian, disusul oleh sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,12 persen, atau terjadi inflasi sebesar 0,63 persen. Selain itu, juga diikuti oleh sektor transportasi yang menyumbangkan terhadap inflasi 0,06 persen atau terjadi inflasi sebesar 0,45 persen.

Adapun pada Desember 2022 di 90 kota terjadi inflasi IHK, dan inflasi IHK tertinggi terjadi di Kota Bandung sebesar 2,04 persen, sedangkan inflasi terendah di kota Sorong sebesar 0,01 persen.

Lanjutnya, untuk lebih detail penyumbang inflasi Desember 2022 sebesar 0,66 persen, secara bulanan tertinggi berasal dari enam komoditas utama, diantaranya beras, tarif air minum PAM, hingga telur ayam ras.

Rinciannya, yaitu tarif air minum PAM yaitu sebesar 0,07 persen, beras 0,07 persen, telur ayam ras 0,06 persen, diikuti kontak rumah 0,05 persen, daging ayam ras 0,04 persen, dan tomat 0,04 persen.

"Ini adalah 6 komoditas utama yang memberikan andil terbesar dalam inflasi Desember 2022," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya