Demi Wisatawan Lokal, Erick Thohir dan InJourney Bakal Percantik Kota Lama Semarang

Erick Thohir mendukung langkah InJourney sebagai Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, yang telah melaksanakan program pengembangan aset-aset BUMN di Kota Lama Semarang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 22 Jan 2023, 19:30 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2023, 19:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mendorong kerjasama BUMN dan pemda untuk mendongkrak pariwisata. Salah satu yang saat ini ditargetkan Kota Lama Semarang. (Dok Kementerian BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir mendorong kerjasama BUMN dan pemda untuk mendongkrak pariwisata. Salah satu yang saat ini ditargetkan Kota Lama Semarang. (Dok Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir terus mendorong kerjasama BUMN dan pemerintah daerah (pemda) agar mampu mendongkrak pariwisata lokal. Ini berlaku juga untuk Kota Lama Semarang, yang punya kekayaan berupa aset-aset bernilai sejarah tinggi.

Erick Thohir mengatakan, salah satu visi besar BUMN, untuk memaksimalkan aset perusahaan merah bagi wisata lokal. Itu didasarkan pada data yang menunjukkan bahwa 70 persen dari jumlah wisatawan di Indonesia adalah pelancong dalam negeri. Selebihnya, 30 persen merupakan wisatawan manca negara.

"Kita terkadang menomorduakan wisatawan lokal. Nomor 1 asing. Itu salah. Jangan pernah kita menomorduakan bangsa kita sendiri," tegas Erick Thohir, Minggu (22/1/2023).

Dia mendukung langkah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney sebagai Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, yang telah melaksanakan program pengembangan aset-aset BUMN di Kota Lama Semarang. Salah satunya, dengan mengubah sebuah gedung berarsitektur kuno menjadi hotel bintang 4 tepat di tengah kawasan Kota Lama.

Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung bersama Kementerian BUMN ini menyelenggarakan InJourney Street Festival di Kawasan Kota Lama Semarang. Festival ini merupakan sebuah festival kombinasi dari Edinburgh Fringe Festival berupa penampilan street art, musical performance yang melibatkan berbagai UMKM dan komunitas seni di Kota Semarang.

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria menjelaskan, InJourney Street Festival jadi event pertama perseroan di kawasan Kota Lama Semarang. Itu diselenggarakan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai future outlook Kota Lama Semarang sebagai destinasi pariwisata tempo dulu yang timeless.

“Kita perlu membuka mata masyarakat akan potensi keindahan Kota Lama Semarang. Dengan demikian, nantinya Kota Lama Semarang dapat menjadi tempat legendaris penuh nostalgia dan memberikan inspirasi, cerita serta pengalaman baru yang unik bagi siapa pun,” papar Dony.

 

Daya Tarik Luar Biasa

Menteri BUMN Erick Thohir mendorong kerjasama BUMN dan pemda untuk mendongkrak pariwisata. Salah satu yang saat ini ditargetkan Kota Lama Semarang. (Dok Kementerian BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir mendorong kerjasama BUMN dan pemda untuk mendongkrak pariwisata. Salah satu yang saat ini ditargetkan Kota Lama Semarang. (Dok Kementerian BUMN)

Diakui Dony, Kawasan Kota Lama Semarang memiliki daya tarik luar biasa. Hal ini tak lepas dari penetapan kawasan ini sebagai Kawasan Strategis Sosial dan Budaya yang semakin mengukuhkan Kota Lama Semarang sebagai salah satu pusat atraksi pariwisata terpadu di Jawa Tengah.

“Kota Lama Semarang memiliki keunikan luar biasa dari sisi budaya dan bentuk design bangunannya yang kaya dengan nilai sejarah serta arsitektur bergaya Eropa,” tambah Dony.

Berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Semarang, pengembangan yang Kota Lama Semarang yang sedang dilakukan memiliki kaitan erat dengan upaya untuk menjaga heritage/ warisan budaya yang sangat bernilai dan mengakar kuat di masyarakat. Lebih lanjut, terdapat 37 bangunan merupakan aset milik BUMN di Kawasan Kota Lama Semarang.

“InJourney mengkoordinasi optimalisasi pemanfaatan aset-aset BUMN Kota Lama Semarang sekaligus mengembangkannya untuk meningkatkan traffic kunjungan di sana. Nantinya pengembangan kawasan Kota Lama Semarang akan meliputi pembangunan pusat perbelanjaan, cafe, hotel, restoran dan lainnya yang terintegrasi sehingga menciptakan daya tarik bagi wisatawan,” jelasnya.

 

Kerja Sama dengan Sarinah

Menteri BUMN Erick Thohir mendorong kerjasama BUMN dan pemda untuk mendongkrak pariwisata. Salah satu yang saat ini ditargetkan Kota Lama Semarang. (Dok Kementerian BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir mendorong kerjasama BUMN dan pemda untuk mendongkrak pariwisata. Salah satu yang saat ini ditargetkan Kota Lama Semarang. (Dok Kementerian BUMN)

Dalam pengembangan Kawasan Kota Lama Semarang, InJourney bersinergi dengan anak perusahaan yang bergerak di bidang ritel, yakni Sarinah.

Selanjutnya, Sarinah akan melakukan penyusunan konsep area komersial termasuk kurasi tenant yang berkualitas yang akan mengisi Kawasan Kota Lama Semarang sesuai dengan tenant mix yang sudah direncanakan.

Sebagai upaya untuk menjaga kelestarian budaya, Sarinah juga menawarkan berbagai strategi untuk pengelolaan Kawasan Kota Lama Semarang yaitu dengan melakukan peremajaan dengan konsep heritage experience, yakni dengan mengangkat kembali sejarah Kota Lama Semarang menjadi unstoppable memoir.

 

Lorong Seni

Kota Lama Semarang
Kota Lama Semarang (sumber: infowisata.semarangkota.go.id)

Salah satunya, dengan mengubah lorong-lorong pedestrian akan dikembangkan sehingga lebih instagrammable dan menjadi daya tarik pengunjung.

Lorong-lorong juga akan diberikan tema seperti lorong seni yang akan menampilkan karya dan pertunjukan seni dari seniman berbakat di Indonesia, Cerita Kota Lama yang akan menjadi showcase sejarah kota lama, dan Jalan Kuliner yang akan diisi dengan street food dari UMKM yang menjadi motor penggerak Kota Lama Semarang.

Diharapkan revitalisasi dapat menjadi daya tarik untuk menstimulus target pergerakan wisatawan mancanegara sebanyak 7,4 jutaz dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 1,4 miliar pada 2023.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya