Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati turut mengucapkan selamat tahun baru Imlek kepada umat Khonghucu di Indonesia.
Diketahui, perayaan Imlek jatuh pada tanggal 22 Januari 2023, seluruh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk Indonesia, merayakan Imlek atau Tahun Baru China tersebut.
Baca Juga
"Gong Xi Fa Cai. Selamat tahun baru Imlek 2574 Kongzili. Happy New Lunar Year..! Semoga kesejahteraan dan kemakmuran melimpah untuk Indonesia. Semoga mendapat kemajuan di tahun baru ini, semua harapanmu terpenuhi, dan semoga sehat selalu," tulis Menkeu melalui akun Instagram pribadinya @smindrawati, dikutip Senin (23/1/2023).
Advertisement
Sri Mulyani juga berpesan, agar dalam perayaan Imlek tahun ini dan seterusnya, keberagaman, kebhinekaan, dan persatuan Indonesia terus dijaga.
"Jaga keberagaman, kebhinekaan dan persatuan Indonesia," imbuh Sri.
Menariknya, Menkeu merayakannya di Batu, Malang Raya, bersama sang suami. Sri Mulyani membagikan kebahagiaannya melalui beberapa foto dengan barongsai.
Sebelumnya, Sri Mulyani telah blusukan bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini ke wilayah Malang, untuk melihat langsung penerima bantuan sosial yang disalurkan melalui Kementerian Sosial.
"Berkat pajak yang Anda bayarkan, keluarga Bu Rumaiyah penerima bantuan di Desa Ngabab, Malang - mendapatkan bantuan melalui @kemensosri untuk mengembangkan usaha ternak ayam keluarganya. la mendapatkan bantuan 500 ekor ayam yang jumlahnya mencapai Rp18 juta rupiah," ujar Sri Mulyani.
Â
Penerima Bantuan
Selain Bu Rumaiyah, kata Menkeu masih ada 5.209 keluarga lain menerima bantuan dalam bentuk modal usaha sepanjang tahun 2022. Mereka adalah kelompok masyarakat miskin ekstrim yang masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan primer.
Tidak hanya modal usaha, 10.600 keluarga di Indonesia juga memperoleh bantuan rehabilitasi rumah sehingga mereka bisa memiliki rumah tinggal permanen yang layak huni.
Menkeu menegaskan, hal ini bukti dari uang pajak yang secara nyata telah membantu meningkatkan kesejahteraan kelompok masyarakat miskin.
"Lewat anggaran perlinsos tahun 2022 sebesar Rp461,6 triliun, kita gotong-royong membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Pajak Anda telah turut mengurangi kemiskinan dan membangun Indonesia untuk terus maju," pungkasnya.
Advertisement
Negara Lain Nyungsep, Sri Mulyani Yakin Indonesia Cetak Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 baiak cerah. Ia meyakini angka yang dibukukan masih jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi dunia.
Adapun secara resmi, Sri Mulyani menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 baru akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2023.
"Indonesia, Alhamdulillah pertumbuhannya untuk kemarin, 2022 karena baru akan dipublikasi BPS Februari, kira-kira masih di 5,2-5,3 persen. Itu jauh lebih tinggi dibandingkan dunia yang nyungsep di 1,7 persen," ucapnya dalam salah satu seminar yang digelar di Malang, Jawa Timur, Minggu (22/1/2023).
Di sisi lain, Dana Moneter Internasional (IMF) hingga Bank Dunia (World Bank) sudah tiga kali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia. Bahkan untuk 2023, Bank Dunia menurunkan perkiraan ekonomi global, yang tumbuh hanya sekitar 1,7 persen.
"Makanya dunia pada saat ekonominya sudah melemah, masih ditimpa perangnya belum selesai, harga makan dan harga minyak melonjak, makin memperlemah pemulihan mereka," imbuh Sri Mulyani.
Pasalnya, selepas dari pandemi Covid-19, dunia kembali ditimpa cobaan lain dalam bentuk permintaan (demand) lebih tinggi dari sisi suplai dan produksi. "Sehingga harga itu naik, karena permintaan banyak, produksi enggak ada. Itu di seluruh dunia," ungkapnya.
Perang Rusia
Kemudian terjadi konflik geopolitik Rusia-Ukraina, yang turut berimbas terhadap suplai komoditas semisal gandum, pupuk, sampai minyak. Tapi, itu turut memberikan berkah pada harga minyak sawit mentah (CPO) Indonesia, yang melambung dari USD 700 ke USD 1.700 per metrik ton, kurang dari 6 bulan.
Namun, tren positif tersebut malah membuat pengusaha sawit berlomba-lomba melakukan ekspor. Sehingga harga minyak goreng dalam negeri jadi terganggu, dan pengusaha diwajibkan memenuhi kebutuhan stok dalam negeri (DMO) dalam jumlah lebih besar.
"Minyak goreng kita dalam negeri ikut naik waktu itu, sampai bapak Presiden minta diturunkan lagi sampai Rp 16.000 per liter," kata Sri Mulyani.
Menghadapi situasi ini, ia bercerita, pemerintah mengambil jalan tengah dengan memaksimalkan peran APBN sebagai instrumen untuk menjaga keseimbangan ekonomi di tengah masyarakat.
"Makanya guncangan itu kita jinakkan melalui APBN. Ini yang menyebabkan pada saat kita lakukan pemulihan ekonomi, guncangan-guncangan ini berpotensi untuk melemahkan ekonomi," tuturnya.
Advertisement