Pertumbuhan E-Commerce Bawa Cuan Bagi Industri Parfum Lokal

Pada 2022 lalu, penjualan parfum lokal secara online terus mengalami peningkatan yang signifikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi parfum. Pada 2022 lalu, penjualan parfum lokal secara online terus mengalami peningkatan yang signifikan. (dok. pexels.com/Ree)

Liputan6.com, Jakarta Pada 2022 lalu, penjualan parfum lokal secara online terus mengalami peningkatan yang signifikan. Meski industri parfum lokal mengalami banyak tantangan dan persaingan yang ketat mengingat banyaknya merek parfum dari luar negeri, namun potensi yang dimiliki brand parfum lokal Indonesia mulai disadari oleh masyarakat.

Meningkatnya pertumbuhan sektor e-commerce di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, juga menjadi salah satu faktor brand parfum lokal mampu mendobrak persaingan pasar parfum yang ketat.

Nilai ekonomi sektor e-commerce di Indonesia tercatat mencapai USD 59 pada 2022 lalu atau setara dengan 76,62 persen dari total nilai ekonomi digital di Indonesia yang sebesar USD 77 miliar, menurut data dari Google, Temasek, dan Bain & Company.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar USD 48, nilai ekonomi sektor e-commerce di Indonesia pada tahun 2022 ini telah tumbuh sebesar 22 persen.

Lebih jauh lagi, adanya pandemi juga mempengaruhi pertumbuhan sektor e-commerce di Indonesia di tahun 2022 lalu dengan kenaikan 136 persen dari pencapaian tahun 2019.

Pada tahun 2025 mendatang, sektor e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami kenaikan menurut proyeksi dari Google, Temasek, dan Bain & Company.

"Sementara bisnis parfum lokal baik untuk pria maupun wanita diketahui telah mendominasi penjualan secara digital di e-commerce sepanjang tahun 2022 lalu," kata CEO Crusita Santos S dikutip Minggu (5/2/2023).

Pada September 2022, salah satu situs jual beli e-commerce mencatatkan produk parfum meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Peluang pasar parfum di pasar domestik yang cukup menggiurkan ini, membuat berbagai brand parfum lokal mulai bermunculan hingga tahun 2023 sekarang ini.

 

Parfum Bersaing

Crusita
Keberanian brand parfum lokal untuk bersaing hingga ke pasar global merupakan salah satu kebanggan tersendiri bagi Indonesia

Berbagai merek parfum mengusung banyak keunggulan dengan karakter parfum yang berbeda-beda. Masing-masing jenis parfum memiliki konsentrasi minyak ekstrak yang berbeda dengan tingkat ketahanan aroma yang berbeda pula.

Keberanian brand parfum lokal untuk bersaing hingga ke pasar global merupakan salah satu kebanggan tersendiri bagi Indonesia.

Terlebih dengan mengusung kualitas yang tidak kalah dengan brand-brand parfum ternama dari luar negeri.Meskipun demikian, di tengah persaingan pasar yang ketat, brand parfum lokal tentunya mau tidak mau diharuskan untuk memberikan kualitas, kreativitas dan inovasi yang lebih baik agar produknya mampu bersaing hingga ke pasar global.

Disamping itu, memahami kebutuhan konsumen seperti penggunaan parfum untuk menghilangkan bau badan dengan aroma yang enak dicium, meningkat kan kepercayaan diri hingga penggunaan parfum untuk memberikan kesan tertentu kepada orang lain juga penting untuk diperhatikan.

Nantinya dengan penggunaan parfum, konsumen dapat memperoleh berbagai manfaat yang bisa diperoleh hanya melalui satu produk saja.

 

“Strategi yang saya pakai adalah terus berinovasi setiap saat supaya tidak tertinggal oleh perkembangan zaman, mulai dari packaging, botol hingga dari isi parfum itu sendiri,” ujar Santos.

“Karena saya percaya kalau international brand aja bisa, maka sebagai brand lokal kita juga pasti bisa, dan kedepannya parfum crusita akan bisa didapatkan di offline store kami dan beberapa mall besar dan kenapa harga parfum kita harganya terjangkau karena kita produksi di pabrik sendiri bukan di pabrik maklon.” Sambungnya.

Elon Musk Jual Parfum Demi Bisa Beli Twitter

Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)
Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)

Crazy rich Elon Musk kembali lagi menarik perhatian dengan aksi nyelenehnya. Usai mengumumkan jadi membeli Twitter, orang terkaya di dunia versi Forbes itu baru-baru ini mengumumkan bahwa dirinya menjual parfum.

Parfum ini sendiri ia namakan "Burnt Hair" atau dalam Bahasa Indonesia berarti "Rambut Terbakar," dan dijual lewat situs perusahaan miliknya, The Boring Company.

"Tolong beli parfum saya, jadi saya bisa beli Twitter," katanya lewat sebuah cuitan berseloroh di akun Twitter-nya.

CEO Tesla dan SpaceX ini bahkan sampai mengganti bio Twitter-nya dengan "perfume salesman" atau "penjual parfum."

Barang ini dijual dengan harga USD 100 atau sekitar Rp 1,5 juta per botol, dan baru akan dikirimkan mulai kuartal pertama 2023, menurut keterangan di situs The Boring Company.

Diumumkan di hari Selasa pekan ini, Elon mengklaim parfum tersebut sudah terjual 10 ribu botol hanya dalam waktu enam jam. 

Promosi

Elon Musk Jualan Parfum demi Bisa Beli Twitter
Parfum Elon Musk. (dok. Twitter @elonmusk/Dinny Mutiah)

Dikutip dari USA Today, Jumat (14/10/2022), perusahaan mengklaim produk ini bahkan menghasilkan USD 1 juta dalam waktu yang cepat. Lalu di hari Rabu waktu setempat, Elon mengklaim sudah menjual 20 ribu botol wewangian.

Di keterangan tentang parfum ini disebutkan bahwa wewangian tersebut "seperti bersandar di atas lilin di meja makan, tetapi tanpa semua kerja keras."

Slogan lainnya yang dituliskan untuk mempromosikan parfum tersebut adalah: "Menonjol di tengah keramaian! Dapatkan perhatian saat Anda berjalan melewati bandara.

The Boring Company sendiri sebenarnya adalah perusahaan besutan Elon Musk, yang bergerak di bidang layanan infrastruktur dan konstruksi terowongan.

Meski begitu, mengutip Page Six, ini bukan pertama kalinya The Boring Company digunakan Elon Musk untuk menjual sesuatu di luar sektor pekerjaan perusahaan yang seharusnya.

Tahun 2018, Elon Musk melalui The Boring Company menjual flamethrower atau penyembur api, yang ia sebut akan "merevolusi barbekyu."

Tak cuma The Boring Company, Tesla pun juga kerap menjual barang-barang selain mobil atau yang berkaitan dengan teknologi. Di 2020, Musk menjual celana pendek satin di Tesla. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya