Deretan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022, Bisa Tembus Berapa?

Berikut prediksi-prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 oleh berbagai pihak, dirangkum Liputan6.com.

oleh Tira Santia diperbarui 06 Feb 2023, 09:30 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2023, 09:30 WIB
Proyeksi Ekonomi Indonesia 2022
Suasana gedung bertingkat dan permukiman warga di kawasan Jakarta, Senin (17/1/2022). Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5,2 persen. Berikut prediksi-prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 oleh berbagai pihak, dirangkum Liputan6.com. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2022 hari ini Senin (6/2/2023). Namun jauh sebelumnya, sudah banyak pihak yang memprediksi pertumbuhan ekonomi tersebut, mulai dari IMF, Menteri Keuangan, hingga ekonom.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diyakini tumbuh positif dibandingkan negara lain, sebab Indonesia mampu menangani dan melakukan pemulihan dengan cepat  akibat pandemi covid-19.

Berikut prediksi-prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 oleh berbagai pihak, dirangkum Liputan6.com:

1. IMF

Kondisi perekonomian global yang tidak pasti membuat IMF mengoreksi prediksinya. Dua lembaga ini memperkirakan perekonomian dunia terkoreksi signifikan di sepanjang tahun 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, lembaga tersebut juga merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tahun ini IMF menurunkan proyeksinya menjadi 5,3 persen dari semula optimis bisa tumbuh 5,4 persen. Namun tahun depan, perekonomian Indonesia diramal IMF bisa tumbuh 6,0 persen.

Oleh karena itu, pemerintah terus menjaga momentum pemulihan ekonomi yang saat ini sudah terlihat sangat kuat. Tercermin dari mobilitas masyarakat yang tinggi dan impor bahan baku dan barang modal yang melonjak.

2. Bank Dunia

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 sebesar 5,2 persen. Pertumbuhan ekonomi itu didukung oleh dibukanya kembali perekonomian pasca pandemi Covid-19 serta naiknya harga-harga komoditas.

Namun dengan maraknya risiko resesi di sejumlah negara, di tambah dengan ketidakpastian ekonomi, Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di angka rata-rata 4,9 persen selama jangka menengah (2023-2025).

Proyeksi Bank Dunia untuk ekonomi Indonesia juga berada di bawah 5 persen untuk tahun 2023 yaitu sebesar 4,8 persen. Hal itu diungkapkan dalam laporan terbaru Bank Dunia, "Indonesia Economic Prospects" edisi Desember 2022 yang diluncurkan pada Kamis, 15 Desember 2022.

 

3. Menteri Keuangan

FOTO: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 baik dan cerah. Ia meyakini angka yang dibukukan masih jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi dunia.

"Indonesia, Alhamdulillah pertumbuhannya untuk kemarin, 2022 karena baru akan dipublikasi BPS Februari, kira-kira masih di 5,2-5,3 persen. Itu jauh lebih tinggi dibandingkan dunia yang nyungsep di 1,7 persen," ucapnya dalam salah satu seminar yang digelar di Malang, Jawa Timur, Minggu (22/1/2023).

Meskipun selepas dari pandemi Covid-19, dunia kembali ditimpa cobaan lain dalam bentuk permintaan (demand) lebih tinggi dari sisi suplai dan produksi. "Sehingga harga itu naik, karena permintaan banyak, produksi enggak ada. Itu di seluruh dunia," ungkapnya.

Kemudian terjadi konflik geopolitik Rusia-Ukraina, yang turut berimbas terhadap suplai komoditas semisal gandum, pupuk, sampai minyak. Tapi, itu turut memberikan berkah pada harga minyak sawit mentah (CPO) Indonesia, yang melambung dari USD 700 ke USD 1.700 per metrik ton, kurang dari 6 bulan.

 

 

4. Bank Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi 2022 Akan Meningkat
Anak-anak dengan latar gedung bertingkat menikmati minuman di Jakarta, Sabtu (19/3/2022). Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat lebih tinggi, pada kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen, dari pertumbuhan 3,69 persen pada 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bank Indonesia memprediksi, ekonomi nasional di sepanjang tahun ini bisa menembus angka 5,3 persen. 

"Pertumbuhan ekonomi 2022 diprakirakan bisa ke atas, dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 4,5-5,3 persen," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo seusai Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Agustus 2022, Selasa (23/8/2022).

Perry pun memaparkan sejumlah indikator yang memang mendukung pertumbuhan tersebut. Diantaranya, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2022 yang lebih tinggi dari perkiraan bank sentral, yakni 5,44 persen berbanding 5,01 persen.

Menurut dia, perbaikan ekonomi nasional juga tercermin pada peningkatan pertumbuhan mayoritas lapangan usaha, terutama industri pengolahan, transportasi dan pergudangan, serta perdagangan besar dan eceran.

Ke depan, ia meramal pertumbuhan ekonomi diprakirakan akan tetap tinggi. Berbagai indikator dini pada Juli 2022 dan hasil survei Bank Indonesia terakhir, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur terus membaik.

 

 

5. Ekonom

20160711-2035, Penduduk Indonesia Diperkirakan Capai 306 Juta Jiwa
Permukiman kumuh diantara gedung pencakar langit di kawasan Petamburan, Jakarta, (11/7). Pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, namum masih banyak ketimpangan yang terjadi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2022 besok, Senin (6/2/2023). Menanggapi, Ekonom sekaligus Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira, memprediksi pertumbuhan ekonomi 2022 di kisaran 4,8 persen - 5 persen. 

"pertumbuhan ekonomi 2022 ada di rentang 4,8 sampai dengan 5 persen," kata Bhima kepada Liputan6.com, Minggu (5/2/2023).

Meski terdapat faktor pemulihan konsumsi rumah tangga namun hal itu terhambat oleh inflasi dan kenaikan suku bunga pinjaman. 

"Inflasi dari pangan dan energi sangat berdampak ke konsumsi 40 persen kelompok pengeluaran menengah," ujarnya.

Sementara dari sisi investasi dan ekspor menjadi motor utama pertumbuhan dipacu oleh naiknya harga komoditas, dan naiknya permintaan di negara mitra dagang utama.

Dia menilai, belanja pemerintah masih lambat terserap dan itu yang jadi masalah mengapa ekonomi di kuartal ke IV belum bisa tumbuh tinggi meski ada seasonal libur natal tahun baru.

Disisi lain hal itu juga dipengaruhi oleh pergerakan industri manufaktur yang belum pulih merata di 2022 jadi ganjalan kenaikan kapasitas produksi, bahkan industri utama seperti tekstil pakaian jadi dan alas kaki tercatat mengalami penurunan order. 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya