Kejar Target Pendapatan 2023, SKI Tambah Kapasitas Cold Storage

PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) atau SKI kembali melakukan ekspansi dengan peresmian Cold Storage di daerah Cakung, Jakarta Timur. Hal ini merupakan aksi korporasi ke 2 SKI di Kuartal I/2023 setelah pada 1 Maret 2023 sebelumnya SKI meresmikan cabang ke 13-nya di kota Pangkalpinang, Bangka Belitung.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mar 2023, 07:50 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2023, 07:45 WIB
PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) atau SKI
PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) atau SKI kembali melakukan ekspansi dengan peresmian Cold Storage di daerah Cakung, Jakarta Timur. Hal ini merupakan aksi korporasi ke 2 SKI di Kuartal I/2023 setelah pada 1 Maret 2023 sebelumnya SKI meresmikan cabang ke 13-nya di kota Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Liputan6.com, Jakarta PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) atau SKI kembali melakukan ekspansi dengan peresmian Cold Storage di daerah Cakung, Jakarta Timur. 

Hal ini merupakan aksi korporasi ke 2 SKI di Kuartal I/2023 setelah pada 1 Maret 2023 sebelumnya SKI meresmikan cabang ke 13-nya di kota Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Peresmian cold storage ini juga menambah kapasitas gudang sebanyak 2000 Ton. Penambahan kapasitas gudang ini diyakini dapat mendongkrak pendapatan SKI.

Direktur Utama PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) Renny Lauren mengatakan bahwa manajemen memiliki alasan tersendiri dengan menambah kapasitas gudang di Jakarta. Menurutnya penambahan kapasitas ini dapat memberikan dampak yang signifikan mengingat Jakarta dan sekitarnya merupakan pasar terbesar dari SKI selama ini.

“Dengan penambahan kapasitas gudang di Jakarta, kami yakin akan memiliki dampak yang cukup signifikan mengingat Jakarta dan daerah sekitarnya merupakan salah satu pasar terbesar kami. Kami dapat mengisi demand yang sebelumnya tidak tertampung karena keterbatasan gudang penyimpanan yang secara otomatis akan menaikkan pendapat kami kedepannya. Tentunya kami telah menargetkan kenaikan pendapat di tahun 2023 ini," katanya melalui siaran pers, Kamis (30/3/2022).

Kenaikan Pendapatan

BUAH sendiri menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 30 persen pada tahun 2023. Tentunya penentuan target ini bukan tanpa alasan. Renny meyebutkan bahwa manajemen telah menyusun strategi sejak beberapa bulan lalu, termasuk 2 aksi korporasi yang dilakukan pada bulan Maret ini.

“Tidak dapat dipungkiri bahwa isu resesi yang masih menerpa perekonomian dunia masih menjadi rintangan terbesar kami. Namun, kami menilai angka 30 persen cukup realistis untuk saat ini dan kami telah menyiapkan strategi dan melakukan perhitungan terhadap proyeksi ini. Tentunya kami berharap bisa mencapai lebih dari angka tersebut,” ujarnya.

 

Kinerja SKI

Mengupas dan Membiarkan Kulit Buah
Ilustrasi Buah Credit: pexels.com/PhotoMIX

Disisi lain, Renny menjelaskan mengenai kinerja SKI pada tahun 2022. Beliau mengatakan bahwa pada tahun 2022 kinerja SKI sesuai dengan apa yang diharapkan dengan mencatatkan pertumbuhan yang baik. Akan tetapi, dirinya tidak memungkiri bahwa terdapat tantangan yang cukup besar sehingga laba yang dihasilkan belum maksimal

“Pertumbuhan pendapatan SKI pada tahun 2022 adalah sebesar 35,7 persen dibanding tahun 2021 yakni sebesar Rp1,38 triliun, dengan laba Rp24,6 miliar. Tentunya kami tetap bersyukur dengan pencapaian tersebut meskipun kami mengakui bahwa 2022 merupakan tahun yang cukup berat," ungkapnya.

Kenaikan COGS akibat isu resesi menjadi salah satu faktor utama pertumbuhan laba yang belum maksimal. Kami berusaha mengimbangi antara daya beli masyarakat dan kenaikan COGS yang tidak dapat kami hindari. Disisi lain, kami juga masih memberikan support kepada cabang-cabang yang baru kami buka di tahun 2022, yang tentunya memerlukan waktu agar dapat lebih maksimal dalan menaikkan pendapatannya,” tutup Renny.

 

Ekspor Buah RI Meroket Selama Pandemi, Tembus Pasar China hingga Arab Saudi

apel
ilustrasi buah apel/Photo by Aarón Blanco Tejedor on Unsplash

Sebelumnya, Hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang memiliki potensi untuk didorong dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, ekonomi nasional dan bahkan mampu meningkatkan devisa negara melalui ekspor.

Pada 2020, ekspor hortikultura sebesar USD 645,48 juta, yaitu meningkat sebesar 37,75 persen dibanding 2019.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan peningkatan ekspor ini didominasi oleh komoditas buah-buahan dimana selama masa pandemi Covid-19 pada 2020, nilai realisasi ekspor buah-buahan tercatat sebesar USD 389,9 juta, meningkat 30,31 persen dibanding 2019.

Lima negara tujuan ekspor utama yaitu China, Hongkong, Malaysia, Arab Saudi, dan Pakistan.

Dari sisi produksi buah, dari 2000 hingga 2020, rata-rata pertumbuhan produksi buah Indonesia per tahun meningkat 6,06 persen. Namun ironisnya peningkatan produksi ini tidak diikuti dengan peningkatan konsumsi masyarakat Indonesia untuk buah.

Rata-rata konsumsi masyarakat Indonesia untuk buah-buahan pada 2020 sebesar 88,56 gram/kapita/hari, turun sebesar 1,4 persen dibanding 2019.

"Angka konsumsi hanya sebesar 59,04 persen dari batas minimal angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang merekomendasikan konsumsi buah sebesar 150 gram/kapita/hari," kata dalam pembukaan Gelar Buah Nusantara (GBN) 2021 pada Senin (9/8/2021).

Gelar Buah Nusantara

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berkolaborasi dengan berbagai stakeholders menyelenggarakan Gelar Buah Nusantara. (Dok ekon.go.id)
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berkolaborasi dengan berbagai stakeholders menyelenggarakan Gelar Buah Nusantara. (Dok ekon.go.id)

Di sisi lain, Airlangga mengatakan Gelar Buah Nusantara (GBH) 2021 akan menjadi momentum kebangkitan buah nusantara. Sehingga dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Pemerintah berharap dengan Gelar Buah Nusantara menjadi momentum kebangitan buah nusantara untuk berjaya di dalam negeri, sekaligus berdaya saing dan diminati di pasar luar negeri dengan harga yang baik, dan mendorong nilai tukar petani yang lebih tinggi," kata Airlangga dalam pembukaan Gelar Buah Nusantara (GBN) 2021 pada Senin (9/8/2021).

Ia berharap kegiatan ini menjadi ajang promosi dan sosialisasi secara luas.

"Dan tentunya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk konsumsi buah nusantara, sehingga perekonomian akan terus meningkat, dan juga terhadap yang diharapkan presiden yaitu korporatisasi hortikultura di mana petani menikmati bukan saja on farm tapi juga dilibatkan dalam kegiatan off farm," jelasnya.

Airlangga mengungkapkan bahwa sektor pertanian merupakan terbesar kedua setelah industri pengolahan, dan tercatat tetap konsisten tumbuh dengan baik pada 2020 maupun kuartal II 2021.

Sektor pertanian pada kuartal II 2021 tumbuh 0,38 persen karena musim panen masuk pada kuartal I 2021.

"Ini menunjukkan resiliensi sektor dan keberadaanya sangat dibutuhkan dalam kondisi apa pun, dan terus terus memberikan sumbangan yang positif terhadap pertumbuhan perekonomian," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya