Liputan6.com, Jakarta Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto mengungkap keberhasilan transformasi perusahaan pelat merah. Sedikitnya, ada 2 contoh BUMN yang dinilai berhasil melakukan transformasi.
Diketahui, transformasi BUMN dibawa oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Dia ingin memfokuskan kembali bisnis dari para perusahaan negara itu yang pada akhirnya membawa keuntungan dan berkontribusi kepada negara.
Baca Juga
Sementara, 2 perusahaan yang disebut Toto berhasil menjalankan transformasi adalah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang berkode saham KRAS.
Advertisement
"Transformasi bisnis mungkin sebagian berjalan di BUMN. Misal KRAS melakukan langkah back to core business sehingga bisnis yang tidak related dengan bisnis inti dilepaskan saja. Akibatnya struktur group holding KRAS lebih ramping dan mulai bisa generating profit di 2021/2022," ujar dia kepada Liputan6.com, Selasa (2/5/2023).
Kesuksesan BRI
Kemudian, ada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang berkode saham BBRI. Toto menyoroti proses transformasi digital yang dilakukan oleh BRI. Diketahui, Holding Ultra Mikro juga jadi satu langkah yang dilakukan BRI dalam memfokuskan bisnis yang dijalankannya.
"BBRI juga lakukan langkah transformasi digital yang masif sehingga jangkauan ke customer makin dimudahkam. Ini sebagian transformasi BUMN yang dianggap lumayan berhasil," ungkap Toto.
Informasi, Erick Thohir menggalakkan transformasi di tubuh perusahaan pelat merah. Mulai dari sektor perbankan, pertambangan, hingga aviasi. Sejalan dengan itu, dia juga menargetkan untuk mengurangi jumlah BUMN menjadi 30 perusahaan besar saja dengan cara penggabungan atau merger sampai holdingisasi.
Â
Sumbang Dividen Terbesar
Sebelumnya, Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto memprediksi perusahaan pelat merah dari perbankan hingga pertambangan bakal menyumbang dividen paling besar. Mengingat kinerja yang dinilai semakin baik saat ini.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kalau setoran dividen dari BUMN akan mencapai Rp 80,2 triliun di tahun ini atas hasil buku 2022. Kendati belum ada rincian sektor mana yang paling besar berkontribusi.
"Kontributor besar dividen di 2023 sebagai hasil kinerja BUMN di 2022 tentu akan banyak disumbangkan BUMN kategori bluechips seperti bank HIMBARA (Himpunan Bank Negara), sektor pertambangan (MIND ID) yg menikmati harga ekspor premium," ujarnya kepada Liputan6.com, Selasa (2/5/2023).
Selain itu, Toto juga melihat ada kontribusi lainnya dari sektor telekomunikasi yakni PT Telkom Indonesia hingga PT Pupuk Indonesia.
"Sektor telekomunikasi yaitu TLKM, serta beberapa perusahaan negara besar lainnya seperti Semen Indonesia, Pupuk Indonesia atau bahkan juga PLN. Ini prakiraan saya terkait kontributor dividen besar BUMN untuk 2023," terangnya.
Â
Advertisement
Kinerja Bank BUMN
Dia menerangkan Himbara bisa berkontribusi besar karena kinerja bisnis dan keuntungan yang didapat berkat pendapatan dari bunga yang cukup tinggi. Sementara, BUMN tambang bisa untung karena sempat adanya kenaikan harga komoditas global.
"Bank Himbara jelas dapat profit besar yg diperoleh karena kontribusi pendapatan bunga yang besar. MIND ID holding dapat durian runtuh karena harga komoditi yg melonjak tajam akibat situasi global yg tidak menentu, terutama setelah perang Rusia-Ukraina," bebernya.
Namun, ada perusahaan lain yang dinilai belum pulih secara maksimal. Sehingga, belum bisa berkontribusi besar terhadap dividen yang disetorkan.
"Sebagian BUMN lainnya yang biasa jadi kontributor besar dividen seperti KAI atau Angkasa Pura masih belum terlalu pulih kinerja nya," sambung Toto.
Â
Terbesar Sepanjang Sejarah
Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut perusahaan pelat merah akan menyetor dividen sebesar Rp 80,2 triliun kepada negara tahun ini. Langkah ini jadi satu bentuk kontribusi atas keberhasilan transformasi BUMN.
Erick mengungkap setoran dividen ini jadi satu aspek diantara aspek lainnya yang memberikan kontribusi ke kas negara.
"Alhamdulillah saya tadi sampaikan, kemarin juga di ratas ada bapak Presiden, ada bu Sri Mulyani, bagaimana dividen BUMN tahun ini, hasil kerja tahun kemarin ini terbesar sepanjang sejarah Rp 80,2 triliun," ujarnya kepada wartawan di Taman Mini Indonesia Indah, Senin (1/5/2023).
"Artinya apa? Kita punya sumbangsih kepada negara supaya negara tidak hanya mendapatkan pemasukan dari pajak tetapi juga hasil usaha yang baik," sambung Erick.
Advertisement