Liputan6.com, Jakarta Dewan Energi Nasional (DEN) menyatakan pengembangan gas bumi sangat penting sebagai penunjang transisi energi, sebab menghasilkan emisi yang rendah dan berasal dari dalam negeri.
Anggota DEN Satya Widya Yudha mengatakan, peran BBG sangat penting, terlebih ketika masih di dalam masa transisi menuju energi terbarukan. Pasanya, selain kendaraan listrik kendaraan BBG bisa dijadikan alternatif pilihan kendaraan yang lebih ramah lingkungan oleh masyarakat.
Baca Juga
“Terlebih cadangan gas bumi di Indonesia relatif masih banyak," kata Satya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Advertisement
Selain itu, DEN juga berkomitmen untuk mendukung Gagas dan Subholding Gas untuk membantu mendorong penggunaan dan pemanfaatan BBG kepada masyarakat maupun Pemerintah.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) pun melakukan implementasi RUEN dalam pemanfaatan gas bumi sektor industri dan transportasi melalui pengembangan dan pemanfaatan Compressed Natural Gas (CNG), dengan mengunjungi fasilitas penyaluran gas bumi yang dioperatori PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) yang merupakan afiliasi dari Subholding Gas Pertamina di SPBG Purwakarta.
Kunjungan kerja ini dipimpin oleh Anggota DEN Eri Purnomohadi dan dihadiri oleh Anggota DEN lainnya yaitu Satya Widya Yudha, Agus Puji Prasetyono, Herman Darnel Ibrahim dan Yusra Khan serta Tim Biro Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi.
Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah menjelaskan 3 program strategis untuk pemanfaatan Bahan Bakar Gas (BBG) di sektor transportasi. Yang pertama, konversi CNG untuk Truk Pertamina Group. Yang kedua konversi CNG Sepeda Motor dan terakhir konversi CNG Kendaraan Penumpang.
“Untuk konversi CNG Sepeda Motor, saat ini kami masih dalam tahap pilot project selama 3 bulan dan akan berlangsung pada Mei – Juli. Kami akan memasang 300 converter kit untuk sepeda motor milik kendaraan operasional Subholding Gas dan komunitas ojek online. Selama 3 bulan ini, kami ingin mendapatkan masukan dari pengguna motor CNG sehingga ke depan motor CNG dapat menjadi pilihan kendaraan alternative yang lebih baik," jelas Hardiansyah.
BBG
Hardiansyah mengungkapkan, BBG hadir tidak untuk menghalangi atau bersaing dengan kendaraan listrik, tetapi BBG dapat menjadi pilihan energi alternatif yang bersih dan terjangkau bagi masyarakat.
“Kami menawarkan pilihan energi alternatif bagi masyarakat yang bersih dan terjangkau. Saat ini harga BBG untuk transportasi atau Gasku hanya di angka Rp 4.500 per LSP sehingga terdapat potensi penghematan dari harga bahan bakar minimal 55 persen yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan pengguna”, tutup Hardiansyah.
Di dalam kunjungan kerja tersebut, anggota DEN juga sempat merasakan motor BBG dan mengelilingi area SPBG. Anggota DEN menyambut positif keberadaan motor dan kendaraan BBG terlebih mengingat pasokan BBG yang berasal dari dalam negeri dan harga BBG yang jauh lebih murah dibandingkan harga BBM saat ini.
Advertisement
Jurus PGN Kejar Target 1 Juta Sambungan Gas Bumi
Sebelumnya, PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina memperluas sosialisasi gas bumi untuk meningkatkan kemandirian emergi dan mengejar target pemerintan 1 juta sambungan rumah tangga lewat program City Gas Tour.
Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan, gas bumi sepenuhnya ada di bumi Indonesia, sebab itu dengan semakin meningkatnya penggunakan gas bumi dapat mendorong kemandirian dalam energi.
"Semoga dapat disampaikan ke masyarakat agar masyarakat bisa tahu dan beralih menggunakan gas bumi baik untuk transportasi hingga rumah tangga," kata Faris, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Menurutnya lewat City Gas Tour yang menyasar di lima kota yakni Lampung, Palembang, Bogor, Tangerang, dan Semarang PGN melakukan sosialisasi produk, pemanfaatan, keamanan dan kepraktisan penggunaan gas bumi, selain itu juga menjaring pelanggan secara langsung.
“Perjalanan City Gas Tour akan mengarah ke Sumatera, tepatnya Lampung dan Palembang. Kemudian Tangerang, Bogor, sampai dengan Semarang. Mari bersama-sama membawa semangat energi gas bumi, energi yang berdaulat di negeri ini," ujarnya.
Memurut Faris, aktivitas City Gas Tour juga mendukung target pembangunan jargas rumah tanga sebanyauk 1 juta Sambungan Rumah (SR) per tahun.
“PGN telah hadir di 17 provinsi atau sama dengan 73 kabupaten/ kota. Saat ini PGN sudah eksis di lokasi-lokasi tersebut, mudah-mudahan kedepan akan bertambah lagi di beberapa lokasi agar PGN benar-benar bisa dinikmati masyarakat. Gas bumi bisa semakin dikenal masyarakat salah satunya terbantu dengan City Gas Tour,” papar Faris.
Food Truck
City Gas Tour juga disertai dengan menghadirkan Food Truck PGN yang merupakan food truck pertama di Indonesia telah dilengkapi dengan instalasi gas bumi. Mobil tersebut berbahan bakar ganda menggunakan BBM dan CNG hasil modifikasi anak perusahaan PGN, yaitu PGAS Solution (PGASOL) bersama Gagas Energi Indonesia.
“Food truck ini sudah disupport oleh dual fuel menggunakan dua cradle. Tiap cradle ada satu tabung yang berkapasitas 15 LSP. Untuk kemampuan kapasitasnya, per LSP adalah sekitar 16 KM. Artinya food truck ini disupport oleh dua cradle bisa menempuh perjalanan sampai dengan 480 KM,” jelas Direktur Teknik & Pengembangan PGASOL Lebinner Sinaga.
Foodtruck PGN akan mendukung kegiatan selama perjalanan dengan adanya makanan dan minuman, serta peralatan seperti kompor, dryer untuk laundry dimana listriknya dihasilkan dari gas. Saat ini juga sudah ada setrika, jadi foodtruck ini bisa menghasilkan steam yang dapat digunakan untuk menyetrika pakaian.
“Kolaborasi antara PGASOL dan Gagas ini menjadi miniatur bisnis dan produk PGN Group. Kami ingin menghadirkan solusi untuk menjadikan gas bumi bisa berkeliling menjadi bagian dari energi baik nusantara,” imbuh Lebinner
Advertisement